Ruteng, Ekorantt.com – Sekolah Luar Biasa SLB A Karya Murni Ruteng merupakan sekolah swasta bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berlokasi di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meskipun pun jarang dipublikasikan, lembaga ini telah banyak menggondol prestasi. Baik pada bidang kesenian, maupun pada bidang yang lain seperti permainan catur.
Minat dan bakat siswa-siswi di sekolah ini diasah khusus saat pembelajaran hingga pada kegiatan ekstrakurikuler.
“Gugu-guru memang sudah disiapkan untuk membimbing anak-anak,” kata Kepala Sekolah SLB A Karya Murni Ruteng, Suster Leony Silaen, KSSI kepada Ekora NTT, Selasa (31/8/2021).
Keterbatasan fisik, kata Suster Leony, tidak menjadi penghalang bagi siswa-siswi SLB A Karya Murni untuk mengembangkan talenta mereka.
“Mereka sungguh luar biasa,” ujar Suster Leony.
Prestasi
Suster Leony mengatakan, selama ini, siswa-siswi sekolah itu sering mendapat juara dalam setiap perlombaan seni.
Pada 2019, misalnya, meraih juara 2 lomba menyanyi solo antar sekolah.
Kemudian juara 1 FLS2N menyanyi solo lomba tingkat Provinsi NTT, juara 3 lomba catur tingkat Provinsi NTT, dan juara 2 FLS2N menyanyi solo pada lomba tingkat nasional.
Pada tahun 2020, SLB A Karya Murni Ruteng meraih juara 3 FLS2N menyanyi solo pada lomba tingkat nasional secara daring.
Walaupun siswa-siswi SLB A Karya Murni adalah anak berkebutuhan khusus, penerapan pembelajaran di sekolah ini masih menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum itu sama dengan kurikulum SD reguler pada umumnya.
“Jadi kami tidak memakai kurikulum 2013 yang ABK, tetapi kami pakai kurikulum 2013 yang reguler,” ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, ada juga mata pelajaran khusus yang tidak dimiliki oleh sekolah umum, misalnya mata pelajaran Orientasi Mobilitas (OM) belajar berjalan, bergerak, berpindah; dan mata pelajaran ADL, yaitu pembelajaran tentang kehidupan sehari-hari – pembelajaran yang melatih mereka agar bisa membersihkan diri, mencuci pakaian, dan merapikan tempat tidur.
Selain itu, lembaga ini juga punya lingkup pembelajaran keterampilan musik dan keterampilan pijat.
“Kemudian ditambahkan dengan pendidikan karakter,” jelas Suster Leony.
Adeputra Moses & Yaflin Lehot
