Awali Peluncuran fishOn, Kemenkop UKM Adakan FGD Bersama Nelayan di Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Sehari sebelum peluncuran fishOn, sebuah startup aplikasi perikanan tangkap, Kemenkop UKM mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat nelayan Kabupaten Sikka di Capa Hotel, Jumat, 29 Oktober 2021.

FGD tersebut mengusung tema ‘Peran perbankan, teknologi dan UPI, serta aparat daerah dalam mengagregasi UKM nelayan untuk melakukan peningkatan ekspor produk kelautan dan perikanan’.

Program yang dikoordinasi oleh Kemenkomarves ini dihadiri oleh lima perwakilan kementerian di antaranya, Kemenkop UKM, Kemenkomarves, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kominfo, dan Kementerian desa yang diwakili Minsia Letisia.

Dibuka oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, kegiatan FGD dihadiri pula oleh Direktur Utama fishOn Maumere, Fajar Widisasono, Wakil Pimpinan BNI Wilayah Bali Nusra, Mustakiem, dan Perwakilan Meratus sebagai mitra pemerintah.

Sikka merupakan pilot project yang akan menjadi rujukan bagi 317 Kabupaten pesisir di Indonesia dan telah dilakukan studi kelayakan. Demikian dikatakan Dedy Miharja selaku Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing dan Sumber Daya Maritim Kemenko Marves RI.

Ia berharap stakeholder dan OPD di Kabupaten Sikka dapat mendukungi program pemerintah pusat tersebut. Program fishOn sendiri telah diluncurkan oleh Kemenko Marves Luhut Binsar Panjaitan di Sukabumi pada April 2019.

Sekretaris Deputi UKM Kemenkop dan UKM RI, Santoso mengatakan koprasi diharapkan menjadi off taker, pendamping kebijakan.

Karena itu, Santoso, menggarisbawahi pentingnya pemutakhiran data UKM.

Sementara Plt. Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop & UKM RI, Temmy Satya Permana mengatakan wilayah maritim kita sangat luas. Tapi nelayan hidup di bawah garis kemiskinan.

Bahkan, kata Temmy, masalah stunting masih menjadi isu hangat. Hal ini ibarat hidup di tengah-tengah kebun jeruk tapi masih kekurangan vitamin C.

“Dalam hal ini kami ingin nelayan Kabupaten Sikka berlembaga sehingga posisi tawar lebih kuat,” ujarnya.

Temy menyarankan pendekatan smart saving dan tertib pencatatan. Ini dimaksudkan untuk  memudahkan lembaga keuangan yang ingin membantu sehingga prosesnya lebih cepat dan mudah.

“Pencatatan keuangan yang baik akan memudahkan lembaga keuangan memercayai para nelayan dalam membantu permodalan atau bagi pemerintah dalam mendapatkan data terkait usaha,” pungkasnya.

Cucun Suryana

spot_img
TERKINI
BACA JUGA