Pulang Kampung ke Manggarai, Anak Muda Ini Produksi Minyak Serai Wangi

Ruteng, Ekorantt.com – Potensi tanaman serai atau lemograss memang cocok dikembangkan di daerah-daerah tropis. Tanaman serai dibagi dalam dua kelompok, serai lemon atau serai bumbu (Cymbopogon citratus DC) dan serai wangi atau serai sitronela (Cymbopogon Nardus DC). Waktu berbunganya dari Januari sampai dengan Desember.

Saat ini di Kabupaten Manggarai ada sosok anak muda yang menjadi petani serai sekaligus pengusaha kecil untuk pemanfaatan tanaman ini menjadi minyak wangi.

Fransiskus Xaverius Mado, demikian nama anak muda asal  Desa Sambi, Kecamatan Reok Barat ini. Sempat bekerja sebagai karyawan pada salah satu perusahaan pembuatan minyak serai di Jakarta, Veri, demikian sapaannya nekat pulang ke kampung halaman untuk mencoba peruntungan memproduksi sendiri minyak serai wangi.

“Saya lihat potensi tanaman serai di kampung kami bagus. Makanya saya pikir dengan kembali ke kampung halaman saya coba produksi sendiri,” ujar Veri.

Alumnus STKIP Kusuma Negara Jakarta ini memanfaatkan lahan tidur di kampungnya untuk menanam serai di atas lahan seluas 8 hektare.

iklan

“Banyak sekali lahan tidur di Manggarai ini. Kalau bisa dimanfaatkan juga untuk tanam serai, saya kira bagus,” ujarnya.

Veri memulai memproduksi minyak serai pada tahun 2019. Pria kelahiran tahun 1991 ini menguraikan proses pembuatan minyak itu dengan cara menyuling daun serai, kemudian cairan hasil dari uapannya langsung dikemaskan dalam botol.

“Kami kemas dalam botol berukuran 30 ml dan 10 ml,” tuturnya.

Pada tahun 2020, produksi minyak serai   mencapai 3.000 botol. Target tahun 2021 ini 10.000 botol.

“Saat ini penghasilan kami belum efektif. Ya, dampak besarnya karena pandemi Covid-19,” ujarnya.

Veri dan mahasiswa magang dari Unika St. Paulus Ruteng

Grasela Medot, salah seorang mahasiswi dari Universitas Katolik St. Paulus Ruteng yang menjalankan magang di rumah produksi milik Veri ikut membantu proses pemasaran dari rumah ke rumah.

“Pemasaran kami lebih pada door to door. Kebiasaan orang lihat barangnya dulu baru percaya. Sehingga promosinya tidak terlalu gencar lewat media sosial,” kata Grasela.

Grasela mengaku senang karena dipercayakan kampus magang di rumah produksi milik Veri.

“Kami mahasiswa magang program Kampus Merdeka, jadi kami belajar produksinya dan pemasarannya. Kami dituntut untuk belajar berwirausaha. Saya dan kawan-kawan senang dapat ilmu praktis dari tanaman sere yang ternyata banyak tumbuh di sekitar kita,” tutup Grasela.

Adeputra Moses

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA