Ende, Ekorantt.com – Kondisi pelik dirasakan warga Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Pasalnya, akses jalan ke wilayah desa mereka yang melintasi Kali Nangakeo di kampung Kekadho tidak memiliki jembatan.
Jika musim hujan tiba, warga pun harus berjibaku agar mereka dapat melintas dengan aman. Beberapa peristiwa naas hampir saja menimpa beberapa warga kala mereka dengan nekad menerobos banjir.
Pantauan Ekora NTT pada Selasa (21/2/2022), sebuah mobil plat hitam tampak menerobos banjir dan hampir saja terbawa arus. Beruntung ada beberapa warga yang peduli hingga ikut membantu mobil tersebut untuk sampai ke tepian.
Sementara itu, pemandangan yang cukup menegangkan di mana ada beberapa warga lainnya yang menggunakan kendaraan roda dua nekad melintas dengan menggontong sepeda motor.
Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terus dirasakan warga Desa Jegharangga hampir 10 tahun berjalan dan belum ada titik terang bantuan pengerjaan jembatan tersebut.
Atas kendala yang masih dihadapi warga desa sampai detik ini, maka warga pun meminta pemerintah dan DPRD Kabupaten Ende untuk membangun jembatan di kali Nangakeo.
Tokoh Muda Desa Jegharangga, Ferdinandus Ema yang dikonfirmasi Ekora NTT pada Selasa (22/2/2022) menjelaskan bahwa kondisi ketiadaan jembatan penghubung Desa Bheramari dan Desa Jegharangga telah berlangsung sekitar 10 tahun pasca ambruknya jembatan lama.
“Di setiap Musrenbangdes maupun Musrenbangcam, usulan pembangunan jembatan Nangakeo selalu menjadi prioritas. Namun hingga kini belum dibangun,” katanya.
“Ya, hampir 10 tahun masyarakat rasakan hal ini. Paling sulit kalau ada yang sakit atau urusan pada hari pasar. Itu setiap Musrenbang selalu diusulkan dan jadi prioritas. Kita minta Pemkab Ende dan anggota DPRD Dapil II untuk perjuangkan agar bisa bangun jembatan,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun Ekora NTT, tampak warga berniat untuk membangun jembatan darurat. Sayangnya, hal ini terkendala karena lebar bentangan kali yang cukup panjang.
