Karnaval Budaya di Lembata Berlangsung Semarak

Lewoleba, Ekorantt.com – Terik matahari yang mendidih di siang bolong tak menyurutkan semarak dan semangat masyarakat Lembata untuk mengikuti karnaval budaya dalam hajatan Pekan Ekplorasi Budaya Lembata pada Kamis (3/03/2022) siang.

Terdengar suara bising kendaraan mobil dan motor terus bergerak menuju eks kantor Bupati Lembata, Kota Lewoleba. Setibanya di sana, diadakan ritual pesol tali bukat nering. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan parade jalan kaki dan atraksi budaya pantai Harnus, Wulen Luo.

Barisan Marching Band yang dibawakan 60 siswa-siswi SMA Negeri II Nubatukan memekik sepanjang ruas jalan menuju pantai Harnus, Wulan Luo.

Warga yang diutus dari tiap kecamatan datang mengenakan pakaian adat daerah mereka masing-masing. Ada banyak keunikan yang ditampilkan oleh peserta karnaval. Salah satunya datang dari Desa Udak, Kecamatan Nubatukan.

Mereka mengenakan pakaian lengkap balutan khas daerah dengan topi yang dirajut dari enau.

iklan

Ferdinandus Bera Udak (53), tokoh adat Desa Udak mengatakan bahwa pakaian adat yang mereka tampilkan seperti topi merupakan lambang kekuatan orang muda dari zaman dulu yang dirajut dari enau.

“Dulu saat berperang, itu merupakan lambang kekuatan untuk ikat kepala, memperbanyak pasukan. Ada juga dedek, semacam pakaian yang dibuat dari pohon waru. Hal itu menandakan suatu ikatan persatuan,” ungkapnya.

Ada juga selendang yang diikat menyampir. Semua sisinya dilengkapi gelang gading.

Tidak hanya itu, ada beberapa perlengkapan lain seperti tombak yang dipakai oleh nenek moyang atau para hulubalang saat perang melawan Belanda dan berhasil membawa pulang tengkorak manusia. Hal itu menandakan kemenangan.

Saat tiba di depan pintu masuk pantai Wulen Luo Harnus, Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menyambut seluruh komunitas adat di depan pintu.

“Saya menerima kedatangan seluruh komunitas untuk taan mura rame Lewotana. Pana Pai gawe gere,” begitu ajakan Bupati Thomas Ola.

Master Of Ceremony, Jeremi Udjan tampil sempurna dengan menyanyikan lagu Tana Lembata seakan menghipnotis masyarakat Lembata.

Piter Gero, Ketua DPRD Lembata menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Lembata karena bersama-sama mengangkat nilai-nilai luhur yang selama ini kurang menjadi perhatian.

“DPRD Kabupaten Lembata mendukung nilai-nilai budaya yang diangkat agar dipertahankan untuk mendukung kekayaan Lembata,” katanya.

Untuk mengisi acara, masyarakat adat Desa Udak mempertontonkan Tarian Namang. Tarian Namang adalah sebuah tarian seremonial nenek moyang kampung Udak untuk menjemput kedatangan para hulubalang, Total-Surit, Kuat Knek yang menang dalam medan perang.

Sementara Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengatakan bahwa Eksplorasi Budaya Lembata Sare Dame bisa terlaksana karena adanya keyakinan yang kuat dari para pelaksana dan restu leluhur.

“Juga keyakinan akan persekutuan leluhur lewotanah Lembata. Selain itu, ada kepercayaan akan pengampunan dosa,” katanya.

Maka dari itu, Thomas mengajak untuk tetap bersama-sama dalam suasana budaya yang satu menuju puncak pada 7 Maret 2022 yang akan datang.

“Dengan Sare Dame, peran suku dihidupkan kembali,” tandasnya.

Di sisi lain, Thomas menegaskan bahwa mulai hari ini masyarakat akan melaksanakan Ekplorasi Budaya Lembata.

“Tujuan mulia pembentukan karakter generasi muda Lembata. Hanya ada satu jalan membentuk karakter yakni melalui budaya. Karakter itu terbentuk kalau dilakukan secara terus-menerus maka kita sebut anak-anak berbudaya,” tandasnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA