Serukan Aksi Nyata Selamatkan Bumi, Ini yang Dilakukan Anak Muda Flotim dan Lembata

Lewoleba, Ekorantt.com – Sebanyak 28 pemuda perwakilan dari beberapa desa di Kabupaten Flores Timur dan Lembata melakukan aksi penanaman pohon di area Konservasi Desa Tapobali, Kabupaten Lembata, Minggu (5/6/2022).

Perwakilan tersebut datang dari Desa Kawalelo, Aransina, Hokeng Jaya, Hewa, Kabupaten Flores Timur dan dari Kabupaten Lembata ada Desa Lewoleba juga Desa Tapobali.

Kegiatan ini tepatnya digagas sebagai bentuk kepedulian para pemuda terhadap lingkungan dan dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Ekora NTT, para pemuda ini merupakan local champions dari Koalisi Pangan Baik yang beranggotakan KEHATI, Yaspensel, Ayo Indonesia, Ayu Tani dan KRKP.

Keterlibatan anak-anak muda dalam koalisi pangan baik ini merupakan bagian dari program VCA (Voices for Just Climate Action) yaitu,  Memperkuat Suara untuk Aksi Iklim yang mana didukung oleh Yayasan Hivos.

iklan
Anak muda peduli lingkungan/Ekora NTT

Andika, perwakilan pemuda Desa Tapobali, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup yang jatuh hari ini 5 Juni 2022.

“Kami perwakilan pemuda dari enam desa, dua kabupaten melakukan kegiatan ini tidak hanya untuk memeringati Hari Lingkungan Hidup namun juga ingin mengajak anak-anak muda lainnya untuk lebih peduli lingkungan sekitar,” terangnya.

Sementara itu, Cindy Soge, perwakilan dari Desa Hewa mengatakan bahwa upaya pemulihan dan pelindungan kelestarian lingkungan sekitar sangat penting sekarang di tengah ancaman perubahan iklim yang terjadi.

“Kemarin kami melakukan sharing di antara enam desa dan semuanya mengatakan bahwa lingkungan kita sudah rusak, air makin sulit, ditambah lagi musim hujan makin pendek. Oleh karenanya kita perlu melakukan aksi nyata untuk mengurangi dampak itu,” ujarnya.

Sebelum melakukan kegiatan penanaman pohon, jelas Cindy, mereka sejak dua hari lalu berkumpul dan membangun mimpi dan merencanakan aksi bersama memperbaiki lingkungan sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Para pemuda yang terlibat dalam kegiatan, lanjutnya, telah melakukan berbagai kegiatan peduli lingkungan di desa masing-masing.

“Selama ini kami sudah melakukan berbagai kegiatan di desa untuk menghijaukan kembali lingkungan kami. Menanam bambu di sekitar mata air kami lakukan sejak beberapa bulan ini. Ini kami lakukan tanpa ada yang menyuruh, karena kesadaran kami sendiri. Kami tidak ingin desa kami terus kering, susah air,” terang Yohanes Kada Boli Wakola, pemuda dari Desa Kawalelo.

Pada kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini, Yohanes juga membacakan seruan yang ditujukan kepada pengambil kebijakan, anak muda, dan semua pihak untuk segera mengambil tindakan menyelamatkan lingkungan dari dampak perubahan iklim.

Sementara itu, Ornis, perwakilan pemuda Desa Aransina mengatakan para pemuda menyerukan adanya upaya bersama dan segera untuk memulihkan dan menjaga lingkungan dan hutan yang tersisa serta keanekaragaman hayati di dalamnya karena itu merupakan benteng terakhir dalam menghadapi perubahan iklim.

Selain itu juga, tegas Oris, penting untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat desa dari ancaman perubahan iklim dengan memberikan dukungan kebijakan, program dan pemanfaatan sumber daya pangan lokal yang telah terbukti mampu bertahan di tengah terpaan perubahan iklim.

Generasi muda-mudi peduli lingkungan/Ekora NTT

Lebih lanjut, Martalousia Tolok, pemudi Desa Hokeng Jaya mengajak para pengambil kebijakan untuk mendukung kegiatan yang sama.

“Tentu saja kami juga menyerukan kepada pengambil kebijakan dan semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada kami, anak muda, untuk terlibat dalam merencanakan masa depan yang lebih berkelanjutan dengan terlibat dalam perencanaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan program pengurangan dampak perubahan iklim,” tambah Martalouisa.

Selain seruan, Andika, pemuda yang lain juga menyatakan komitmennya untuk terus menggalang suara, dukungan dan aksi-aksi nyata di lapangan untuk memperbesar suara dan desakan tentang pentingnya tindakan segera dari pemerintah dan semua pihak untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

“Kami juga berkomitmen untuk terus melakukan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan seperti reboisasi, memulihkan mata air, juga penanaman pangan lokal di masing-masing desa. Ini merupakan aksi nyata kami. Moga saja dapat memberi inspirasi dan kesadaran semua pihak untuk segera mengambil aksi nyata,” tutup Andika.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA