Maumere, Ekorantt.com– Tujuh desa di Kabupaten Sikka menjadi pilot project atau ajang uji coba penerapan layanan digital melalui Sistem Informasi Manajemen dan Pelayanan Desa (Simpeldesa).
Ketujuhnya tersebut antara lain; Desa Koting B dan Koting C di Kecamatan Koting, Desa Kajowair Kecamatan Kewapante, Desa Reroroja Kecamatan Magepanda, Desa Lepo Lima Kecamatan Nelle, Desa Wairbeler Kecamatan Waigete, Desa Bola Kecamatan Bola.
Simpeldesa dirancang untuk mendukung dan mempermudah kinerja pemerintah desa. Simpeldesa hadir dalam bentuk aplikasi berbasis cloud (web dan smartphone) dengan mengusung semangat digitalisasi, partisipatif, dan mandiri.
Layanan Simpeldesa adalah solusi atas kesenjangan digital antardesa dan kota yang bertujuan mendorong desa mewujudkan dan mengimplementasikan sebuah pendekatan pembangunan desa yang baru.
Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kabupaten Sikka, Paskalis Paceli menjelaskan, layanan digital melalui Simpeldesa ini memudahkan pelayanan publik dan administrasi desa atau smart governance.
“Misalnya warga desa dapat mengajukan surat dari rumahnya melalui smartphone-nya,” ujar Paskalis saat sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) penggunaan aplikasi Simpeldesa di Aula Kherubim gedung LK3I Maumere, Selasa, 25 Juni 2024.
Simpeldesa juga bisa digunakan pada pelayanan sosial untuk membangun jaringan kepedulian antarwarga desa atau smart society. Warga bisa saling berkabar dan saling bantu antarwarga lewat saluran aplikasi.
Ia menambahkan, Simpeldesa merupakan ekosistem ekonomi digital sebagai model bisnis partisipatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) atau smart economy. Warga bisa membayar semua tagihan pokok melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurut Paskalis, DPMD Sikka tidak hanya memfasilitasi, tetapi setelah desa mengambil layanan aplikasi Simpeldesa ini akan ada pendampingan oleh dinas. Para pendamping sudah dilatih secara khusus oleh tim Simpeldesa.
Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Sikka Kristianita Fitriani menyatakan, Pemkab Sikka mendukung penuh pemerintah desa dalam penggunaan layanan digital.
“Karena memang berkaca dari sekarang dengan perkembangan digital ini kita tidak ketinggalan zaman dengan desa-desa yang ada di daerah Jawa, karena rata-rata sudah menggunakan layanan digital,” ujar Kristianita yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sikka ini.
Ia berharap DPMD Sikka terus melakukan pendampingan terhadap desa-desa yang sudah menggunakan layanan aplikasi Simpeldesa, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan.
Diketahui, kegiatan sosialisasi dan bimtek penggunaan aplikasi Simpeldesa merupakan kerja sama antara pemerintah desa dengan tim Smart Village Indonesia (SVN) Telkom Indonesia yang difasilitasi oleh DPMD Sikka.