Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengajak segenap pegawai yang bekerja di lembaga yang dipimpinnya untuk fokus pada target kerja.
Pada pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) Tahun Buku 2023 pada Mei lalu, ia mengungkapkan capaian aset sebesar Rp2,2 triliun yang diraih Pintu Air adalah bukti komitmen dari kesungguhan dalam bekerja.
Ia lebih lanjut merincikan selama satu tahun buku hingga Desember 2023 KSP Kopdit Pintu Air memiliki 59 kantor cabang, 12 kantor cabang pembantu, 192 unit, 353 kelompok layanan, dan 518 layanan melalui titik kumpul. Jumlah anggota per Desember 2023 mencapai 389.935 orang.
“Ini karya Tuhan. Kita melakukan perbuatan-perbuatan kecil dengan cinta yang besar. Awal 50 orang anggota. Kita berkembang tertatih-tatih di kampung kecil Rotat ini. Kini kita mengalami perubahan besar karena sejak masih awal kita sudah bekerja dengan visi dan misi,” ucap Jano.
Ia kembali mengingatkan segenap pegawai Kopdit Pintu Air untuk bekerja sesuai visi dan misi Kopdit Pintu Air. Visinya adalah semua anggota menjadi kaya secara rohani dan jasmani dan misinya adalah semua orang Indonesia menjadi anggota koperasi kredit dan menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Jano juga meminta semua yang bekerja di lembaga KSP Kopdit Pintu Air wajib punya niat yang suci dan murni dalam semangat “kau susah aku bantu, aku susah kau bantu.”
“Brand kita jelas pada logo ada warna putih, biru, dan kuning. Putih lambang ketulusan. Biru harapan dan kuning ada kemuliaan. Spirit berdoa dan bekerja melekat sekali dengan Pintu Air,” tegas Jano.
Ia pun mendorong semua elemen di lembaga itu untuk fokus pada target kerja. Kopdit Pintu Air mencanangkan tercapainya satu juta anggota pada tahun 2025.
“Semangat tahun depan harus satu juta anggota, rasanya tidak bisa tapi mari kita berjalan bersama Tuhan. Kita kerja dulu, kita jangan kalah sebelum berperang. Pintu Air harus semakin dicintai anggotanya,” tegas Jano.
Romanus Woga dari Puskopdit Swadaya Utama Maumere meminta pengelola KSP Kopdit Pintu Air untuk terus memperhatikan aspek partisipasi.
Ia menegaskan lembaga koperasi kredit menjadi besar karena anggota dan karena itu aspek tata kelola harus diperhatikan.
“Tata kelola harus bagus. Jangan lupa dengarkan suara dan masukan anggota. Anggotalah yang membuat semua jadi nyata pelayanan harus bermutu dan pendidikan mesti tetap berjalan,” ucap Romanus.