Komunitas Mahasiswa Asal Manggarai di Maumere Minta Copot Kapolres Manggarai Buntut Tindakan Represif Aparat di Poco Leok

Kebengisan aparat di lapangan menimbulkan keresahan dan kemarahan publik, bahkan menghilangkan kepercayaan publik atas aparat keamanan.

Maumere, Ekorantt.com – Ikatan Mahasiswa Asal Manggarai di Maumere (IMAMM) dan Paguyuban Fratres SVD Asal Manggarai mendesak segera mencopot Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh buntut tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap warga Poco Leok dan jurnalis Floresa.co pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Ketua IMAMM, Hermanius A. Josman mengatakan, tindakan represif yang dilakukan aparat Polisi, TNI, dan Pol PP tersebut bertentangan dengan prinsip demokrasi dan kebebasan pers, serta mengangkangi hukum.

“Pihak keamanan bukannya mengayomi kepentingan masyarakat kecil, malah patuh dan tunduk pada kepentingan kekuasaan sehingga rakyat dikorbankan,” kata Hermanius di Sekretariat IMAMM pada Kamis, 3 Oktober malam.

Menurutnya, kebengisan aparat di lapangan menimbulkan keresahan dan kemarahan publik, bahkan menghilangkan kepercayaan publik atas aparat keamanan.

Ketua Paguyuban Fratres SVD Asal Manggarai, Sandry Anjelinus pada kesempatan yang sama dengan tegas mengatakan bahwa tindakan represif aparat sebagai bentuk kegagalan pihak Kepolisian Resor Manggarai secara kelembagaan.

Hermanius dan Sandry juga menuntut dihentikannya proyek geotermal di Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.

Pembangunan proyek dengan narasi energi hijau tersebut kata mereka, sebenarnya hanya untuk melayani kepentingan penguasa dan investor, dan menghancurkan ruang hidup masyarakat setempat.

Lanjutnya, tindakan pemerintah yang melayani kepentingan perusahaan dengan mengorbankan rakyat memberi kesan yang sangat buruk dan masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah.

Sandry mengatakan pihaknya bersama IMAMM menyerukan untuk menghentikan proyek geotermal di Poco Leok serentak mengecam tindakan aparat yang brutal sebagai bentuk “solidaritas kepada sama saudara di Manggarai”.

Ia menekankan bahwa persoalan yang terjadi di Manggarai bukan hanya persoalan masyarakat Poco Leok secara khusus atau masyarakat Manggarai secara umum, tetapi merupakan persoalan bersama.

Mengambil sikap atas peristiwa yang terjadi, kata dia, menjadi bentuk sikap solider dan tanggung jawab atas kemanusiaan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA