Maumere, Ekorantt.com – Markas besar Polri mengirimkan satu unit mobil water treatment untuk membantu pendistribusian air bersih bagi warga terdampak erupsi Lewotobi di lokasi pengungsian terpadu (LPUT) Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Kasi Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale mengatakan mobil water treatment berfungsi untuk menyuling atau mengubah air keruh menjadi air bersih, air minum, dan air panas, sehingga bisa langsung dikonsumsi.
Selain mobil water treatment, Mabes Polri mengirim satu unit mobil dapur lapangan, satu unit bus untuk mobilisasi pengungsi, dan satu unit mobil genset.
Bantuan kendaraan operasional ini dari Mabes Polri melalui Polda Jawa Tengah. Tujuannya untuk membantu penanganan para korban terdampak erupsi gunung Lewotobi di Posko Waigete.
“Bantuan ini diberikan agar penanganan di posko dapat berjalan dengan maksimal dan kesehatan pengungsi juga terjamin. Kemudian secara teknis dapur umum bisa diatasi,” ujar Yermi.
Selain bantuan operasional kendaraan, sambung Yermi, Polda Jateng juga menerjunkan 14 anggota Brimob untuk membantu mengoperasikan kendaraan tersebut.
Bantuan kendaraan operasional tersebut diterima langsung oleh Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata didampingi Kabag Ops Polres Sikka, AKP I Wayan Oka Deswanta, di Mapolres Sikka, Rabu, 20 November 2024.
Selanjutnya, bantuan tersebut diserahkan oleh Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata kepada Asisten Setda Sikka, Konstantia Tupa Arankoja di LPUT Desa Egon.
Diharapkan bantuan mobil water treatment dapat meningkatkan penanganan di posko pengungsian dan juga mempercepat pemulihan bagi warga terdampak erupsi Lewotobi.
Selain itu, dengan sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan instansi terkait diharapkan penanganan para pengungsi dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Diketahui, Pemkab Sikka telah membuka posko pengungsian bagi warga terdampak erupsi Lewotobi di LPUT Desa Egon.
Para pengungsi dievakuasi dari empat desa di wilayah Kabupaten Sikka yakni Desa Kringa, Ojan, Timutawa, dan Desa Hikong.
Jumlah pengungsi asal Kabupaten Sikka sebanyak 1.158 orang. Pengungsi asal Flores Timur berjumlah 29 orang.
Adapun sejumlah 45 bayi balita laki-laki dan 56 perempuan. Disabilitas 2 laki-laki dan 1 perempuan. Orang dengan gangguan jiwa (OdGJ) 2 laki-laki dan 3 perempuan, lanjut usia (Lansia) 33 laki-laki dan 59 perempuan, dan ibu hamil 16 orang.
Anak-anak PAUD/TK sederajat berjumlah 63 orang, SD sederajat 164 orang, SMP sederajat 88 orang, dan SMA sederajat 15 orang.
Total pengungsi di LPUT Waigete berjumlah 1.187 jiwa, terdiri dari laki-laki 520 jiwa dan perempuan 667 jiwa.