Maumere, Ekorantt.com – Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wair Puan, Fransiskus Laka mengatakan jumlah pelanggan air hingga akhir 2024 mencapai 21.627 orang yang tersebar di sepuluh kecamatan di wilayah Kabupaten Sikka. Kendati begitu, sekitar 40-an persen masyarakat pengguna layanan air bersih menunggak.
“Hampir tiap bulan yang nunggak hampir 40 persen, yang bayar hanya 60 persen. Tapi bulan berikut mereka bayar,” ujar Frans Laka ditemui di ruang kerjanya pada Senin, 20 Januari 2024.
“Yang menunggak biasanya banyak alasan, tetapi sebenarnya itu karena kelalaian untuk membayar,” kata dia.
Menurut Frans, penunggak bukan tidak mampu membayar biaya pemakaian air bersih, “karena ketika kita putuskan akses, mereka mampu membeli air tiga hingga empat tangki sebulan.”
Kata dia, tarif yang ditetapkan pihak Perumda Wair Puan termasuk sangat murah, jauh di bawah harga air seperti yang dijual pengusaha air tangki.
“Harga tangki lima ribu liter itu kan Rp100 ribu, sekubik Rp20 ribu. Kami di sini yang hanya Rp4 ribuan per kubik masa dibilang mahal,” ujarnya.
“Ironisnya, pelanggan itu untuk beli rokok bisa atau beli pulsa, tetapi bayar air sulit.”
Selain itu, kata dia, tarif air bersih yang berlaku di Perumda Wair Puan mestinya naik karena antara pemasukan lebih kecil dan biaya produksi.
Masyarakat diharapkan dapat memenuhi kewajiban membayar tagihan air tepat waktu, atau sekurang-kurangnya membayar tunggakan yang ada.
Untuk mengatasi masalah tunggakan air bersih tersebut, Perumda Wair Puan telah bekerja sama dengan pihak Kejaksaan Negeri Sikka untuk menagih dan sementara berjalan.