Bertemu Petani di Kupang, Wapres Gibran: Petani Bakal Dimanjakan

Gibran menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pertanian.

Kupang, Ekorantt.com Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi para petani di Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu, 7 Mei 2025.

Gibran datang didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Bupati Kupang Yosef Lede, Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya, dan Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.

Sebelum menyapa petani, Gibran lebih dulu meninjau proses belajar-mengajar di SD Inpres Kaniti, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah.

Dalam dialog bersama petani, Gibran menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pertanian.

“Ini karena pesan dari Pak Presiden Prabowo. Beliau memprioritaskan masalah ketahanan pangan dan juga kesejahteraan petani,” ujar Gibran di hadapan warga.

Ia menyebut salah satu keluhan utama petani adalah soal air irigasi. Pemerintah, lanjut Gibran, bakal mencari solusi bersama agar persoalan ini segera teratasi.

“Masalah air ini nanti akan dicarikan solusinya oleh Pak Menteri. Beliau ini nggak pernah di kantor, selalu di sawah,” katanya.

Gibran juga menegaskan bahwa berbagai kebutuhan seperti pupuk, pestisida, hingga harga jual hasil tani akan jadi perhatian khusus pemerintah.

Ia mendorong petani tak ragu menyampaikan aspirasi kepada pejabat setempat.

“Saya yakin lima tahun ke depan, petani bakal sangat dimanjakan. Apapun itu, pasti kita bantu,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran turut menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani. Bantuan meliputi hand traktor, pompa air, hand sprayer, traktor roda empat, dan transplanter.

Sebagai informasi, Kecamatan Taebenu memiliki 110 kelompok tani aktif.

Komoditas utama di daerah ini meliputi padi, jagung, dan hortikultura.

Dengan lebih dari 1.800 petani aktif dan rata-rata produksi padi mencapai 5,5 ton per 10 hektare, wilayah ini disebut punya potensi besar jadi pusat pertanian modern.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA