Bawaslu Sikka Ajak Media Ikut Awasi Tahapan Pemilu 2024

Maumere, Ekorantt.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sikka mengajak awak media untuk turut aktif melakukan pengawasan partisipatif guna menyukseskan pelaksanaan pemilu 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Sikka, Florita Idah Djuang dalam acara media gathering di Hotel Anjo Maumere pada Rabu, 01 November 2023.

Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat penting untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif demi menyukseskan pemilu 2024 mendatang.

“Untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pemilu yang ada, sangat dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat, khususnya media dan mitra kelompok kami, Kwarcab, Mafindo Sikka untuk membantu kami dan melakukan pengawasan partisipatif demi kesuksesan pemilu 2024 sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Florita mengungkapkan, pada 3 November 2023 akan dilakukan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT). Sesuai regulasi, 25 hari setelah penetapan, ada tahapan kampanye, mulai 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024 mendatang.

“Kami sebagai pengawas dengan segala keterbatasan sumber daya, kami melaksanakan beberapa kegiatan dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama membantu kami melakukan pengawasan partisipatif,” jelasnya.

Dalam acara tersebut, dipaparkan pula dua materi yang dibawakan oleh Komisioner Bawaslu Sikka, Muhaijir dan Sekretaris Aliansi Wartawan Sikka (AWAS), Irenius J. A. Sagur.

Muhaijir dalam materinya, menjelaskan tugas pengawasan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Sikka terhadap penyelenggaraan pemilu.

Bawaslu, jelas Muhaijir, mendapat tugas untuk melakukan pengawasan terhadap kampanye di media dan media sosial, pengawasan terhadap iklan kampanye di media massa dan media sosial.

Bawaslu mengawasi akun-akun resmi partai politik yang sudah terdaftar secara resmi di penyelenggara pemilu.

“Kita juga mengawasi akun-akun yang tidak terdaftar, biasanya ada akun palsu, ini tentu akan menjadi kesulitan, ketika ada pelanggaran, kita sulit mengidentifikasi,” tuturnya.

“Terkait dengan hal ini mungkin kita perlu bekerjasama dengan teman-teman media, kepolisian, dan Kominfo untuk mengidentifikasi. Berkaca pada pemilu 2019, ada belasan ribu akun palsu yang menyebarkan hoaks, ujaran kebencian. Kominfo melakukan pemblokiran sekitar 80 ribu lebih akun,” tambahnya.

Sekretaris AWAS, Irenius J. A. Sagur atau yang akrab disapa Ijas Sagur menjelaskan bahwa media memiliki peran yang signifikan dalam melahirkan pemilu yang berkualitas.

Di sisi lain, media harus mampu menangkal informasi sesat, ujaran kebencian, dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dalam setiap tahapan pemilu.

Ia menjelaskan, informasi sesat adalah informasi yang direkayasa sedemikian rupa agar sesat dan bisa memengaruhi khalayak.

“Eskalasi informasi sesat mendekati hari pemilu tanggal 14 Februari 2024 pasti akan memuncak. Oleh karena itu perlu diantisipasi,” ucapnya.

Menurutnya, informasi sesat dapat ditangkal dengan dua pendekatan yakni prebunking dan debunking.

Prebunking adalah teknik yang dilakukan untuk mengatasi informasi sesat sebelum informasi sesat itu beredar,” jelasnya.

Sementara debunking merupakan upaya memberikan sanggahan terhadap informasi sesat yang beredar. Hal ini lebih dikenal dengan istilah cek fakta.

Ia menambahkan, wartawan pun dibekali dengan kode etik jurnalistik, pedoman media siber, dan pedoman pemberitaan isu keberagaman demi melahirkan produk jurnalistik berkualitas di masa pemilu.

TERKINI
BACA JUGA