Gunung Api Lewotobi Laki-laki Masuk Level Awas

Larantuka, Ekorantt.com– Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih terus mengeluarkan gas vulkanik pada lima lubang erupsi.

Kepulan asap tebal tampak membumbung tinggi dan bertebaran ke mana-mana. Tiupan angin membawa abu ke arah timur Pulau Flores, kadang kala berubah ke arah barat.

Pantauan Ekora NTT dari website Magma Indonesia pada Selasa, 9 Januari 2024, periode pukul 18.00-24.00 Wita, erupsi Gunung Lawotobi Laki-laki sudah masuk level IV atau awas.

Diketahui, Gunung Api Lewotobi Laki-laki dengan posisi geografis di Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1584 mdpl.

Dikabarkan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan, penetapan status tanggap darurat bencana setelah terjadi peningkatan tingkat aktivitas gunung berapi Lewotobi Laki-laki dari Level II (waspada) ke Level III (siaga).

“Penetapan status siaga darurat bencana akan berlaku selama 14 hari terhitung sejak tanggal 1 Januari-14 Januari 2024,” ujar Doris dalam keterangannya, Rabu, 3 Januari 2024.

Menurutnya, apabila masa siaga darurat telah selesai ataupun terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi Lewotobi maka dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

“Bisa juga ditingkatkan ke status keadaan darurat bencana ke tahap berikutnya,” pungkas Doris.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, hingga saat ini aktivitas erupsi gunung tersebut masih berlangsung.

Jumlah Pengungsi Terus Bertambah

Gunung Api Lewotobi Laki-laki Masuk Level Awas1
Screenshot level IV atau awas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dari webiste Magma Indonesia pada Selasa, 9 Januari 2024, periode pukul 18.00-24.00 Wita

Jumlah pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus bertambah. Tim Relawan Kaji Cepat PMI Flores Timur dan Sikka mencatat, hingga Selasa, 2 Januari 2024, pukul 22.00 Wita jumlah pengungsi khususnya di wilayah Kecamatan Wulanggitang mencapai 2.254 orang.

Para pengungsi ini menyebar di sejumlah posko. Kantor Camat Wulanggitang 544 orang, Sekolah Dasar (SD) Katolik Kemiri 134 orang, Credit Union Remaja Hokeng 46 orang, Koramil Boru 23 orang, dan SMP Negeri Wulanggitang 61 orang.

“Ada juga yang mengungsi ke rumah warga, di Desa Boru ada 393 orang, Desa Boru Kedang 274 orang, Desa Pululera 193 orang dan Desa Hewa 455 jiwa,” ujar Ketua Tim Relawan Kaji Cepat, Yosep Arnold Lado dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Januari 2024.

Berdasarkan data pilah sementara jumlah pengungsi ibu hamil sebanyak 20 orang dan bayi balita 17 orang.

Sementara kelompok rentan khusus lanjut usia dan disabilitas sedang dalam pendataan.

Arnold mengungkapkan tidak ada korban meninggal, luka-luka, dan hilang.

Namun beberapa pengungsi mengalami masalah kesehatan, seperti ISPA dan iritasi mata akibat semburan debu vulkanik.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA