Bagi umat yang hendak merantau diharapkan untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah melalui Dinas Nakertrans supaya pergi merantau dengan kemampuan yang terlatih dan mengikuti prosedur yang benar.
(Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Sedu)
Kloangrotat, Ekorantt.com – Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu melaksanakan kegiatan pastoral di Paroki Salib Suci Kloangrotat selama dua hari.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2019.
Ada dua agenda yang dilakukan yakni pertama, bibongbabong atau berbicara dari hati ke hati dengan para pelayan pastoral dan tokoh masyarakat di Kloangrotat pada Sabtu (14/9).
Kedua, memberikan Sakramen Krisma kepada 72 peserta umat Paroki Salib Suci Kloangrotat dalam perayaan Ekaristi Minggu, (15/9).
Dalam acara bibongbabong yang berlangsung di Aula Betania, Uskup Edwaldus mengutarakan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pelayan pastoral.
Beberapa hal itu antara lain kerendahan hati para pelayan pastoral untuk selalu terbuka menerima kritikan umat yang dilayani.
Menurutnya, para pelayan pastoral, mulai dari tingkat Paroki sampai di KBG, harus bisa melakukan pendekatan yang mengutamakan belaskasih dan kerahiman.
Di samping itu, Beliau juga menyoroti persoalan lingkungan hidup dan migran perantau.
Berkaitan dengan lingkungan hidup, Uskup mengajak umat Kloangrotat untuk menjaga alam.
Umat hendaknya tidak membakar dan menebang hutan secara tidak bertanggung jawab.
Selain itu, umat juga diimbau diet dalam menggunakan produk-produk seperti kemasan air minum yang bisa menghasilkan banyak sampah dan sulit untuk diurai.
Sementara itu, soal para migran dan perantau, Beliau mengingatkan umat Kloangrotat agar tidak menjadi migran ilegal.
Bagi umat yang hendak merantau diharapkan untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah melalui Dinas Nakertrans supaya pergi merantau dengan kemampuan yang terlatih dan mengikuti prosedur yang benar.
Jika tidak dilakukan demikian, maka ini akan mempersulit para migran ketika berada di tempat perantauan.
Mereka bisa saja mendapatkan upah yang kecil dan bahkan mendapat perlakuan yang tidak baik yang berujung pada maut.
Tahun ini, ada tiga migran dari Keuskupan Maumere yang dipulangkan dari Malaysia dalam keadaan sudah meninggal.
Mereka semua berasal dari Palue.
Turut hadir dalam acara bibongbabong ini adalah Pastor Paroki Kloangrotat RD. Quirinus Galmin, Vikjen Keuskupan Maumere RP. Telesforus Jenti, O.Carm; para biarawan/ti, anggota DPR Kabupaten Sikka Wenseslaus Wege, Camat Waigete Even Edo Meko, para kepala desa, dewan pastoral paroki, para guru, para medis, dan para pelayan pastoral dari empat stasi yakni Kloangrotat, Kebot, Kubit, dan Watuwitir.
Sebagai Pemimpin Gereja di Kloangroat, RD. Quirinus Galmin mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih kepada Yang Mulia Uskup Maumere yang sudah berkenan mengunjungi umat di Kloangrotat.
Ini adalah kunjungan perdana setelah Bapak Uskup ditahbiskan menjadi uskup Maumere pada 26 September 2018.
Pastor Quin juga berterima kasih kepada umat Kloangrotat yang sudah berpartisipasi penuh dalam kegiatan selama dua hari ini.
Kiranya kunjungan dari Bapak Uskup menjadi berkat untuk para pelayan pastoral dan umat pada umumnya agar lebih semangat dalam melakukan pelayanan dan meningkatkan mutu hidup rohani.
Patrick Wangge, O.Carm