Sipri Habur Terpilih Jadi Wabup Matim, Begini Harapan Heremias Dupa

0

Borong, Ekorantt.com – Siprianus Habur, mantan anggota DPRD Manggarai Timur tiga periode, menang dalam pemilihan wakil bupati kabupaten itu pada Jumat (23/9/2022).

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini berhasil meraup 16 dari 27 suara anggota DPRD Manggarai Timur. Ia mengalahkan rivalnya Heremias Dupa dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 11 suara.

Sipri mengisi posisi wakil bupati menggantikan Stefanus Jaghur yang meninggal dunia pada 30 Maret 2022. Ia akan mendampingi Bupati Andreas Agas hingga Februari 2024.

Heremias mengucapkan selamat atas terpilihnya Sipri sebagai Wakil Bupati Manggarai Timur sisa masa jabatan 2019-2024.

Ia berharap Sipri mampu menjalankan tugas pokok sebagai wakil kepala daerah, membantu Bupati Manggarai Timur Andreas Agas, sehingga bisa mencapai visi-misi paket ASET (Andreas Agas-Stefanus Jaghur) dan juga target RPJMD.

“Kalau dilantik Oktober, maka Pak Sipri menjabat selama satu tahun empat bulan. Ini waktu yang sangat singkat. Harapannya target, mimpi bersama ASET sisa masa jabatan itu, bisa terwujud,” katanya kepada Ekora NTT, Sabtu (24/9/2022).

“Saya berdoa semoga Pak Sipri sukses dan mampu menjalankan tugas dan kepercayaan teman-teman di DPRD sebagai representasi rakyat Manggarai Timur.”

Heremias juga berharap agar anggota DPRD tetap bekerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan RPJMD hingga Februari 2024.

“DPRD juga bagian dari penyelenggara pemerintah daerah,” ujarnya.

Surga Menanti Korban Pasung

0

Oleh: Avent Saur*

Kematian! Tak terhitung banyaknya anggota keluarga kita yang sudah pergi selamanya dari dunia ini. Satu-satunya harapan kita yang paling mendalam adalah mereka berbahagia bersama Allah di surga abadi. Bahkan dengan sangat berani dan meyakinkan, kita berceletuk “surga menantimu (kawan, Bapa, Ibu, kakek, nenek, adik, kakak, Om, tanta, guru, dan sebagainya)”.

Semuanya itu adalah harapan yang wajar. Itu teologi harapan, demikian kata teolog Jerman, Jurgen Moltman, juga para teolog lainnya, semisal Karl Rahner. Kata lainnya, “teologi masa depan” dari totalitas ziarah hidup manusia di dunia fana ini. Itu adalah tanda bahwa kita orang berima.

Harapan kita tentu tidak muluk-muluk begitu saja. Sebab, khususnya dalam Gereja Katolik, harapan itu memiliki argumentasi fundamental teologisnya yakni bahwa Tuhan Yesus telah memberikan janji masa depan setiap orang beriman yakni kebangkitan. Gereja sangat yakin dan percaya akan hal itu (sekalipun dalam agama tertentu, kebangkitan itu diingkari).

Nah karena begitu besar harapan religius kita akan masa depan ziarah hidup orang beriman, maka ingatan kita akan dosa, kesalahan, dan kekurangan orang yang meninggal (khususnya orang berusia sadar moral) seakan-akan menguap begitu saja.

Kita fokus pada keselamatan dan kebahagiaan abadi buat dia yang telah pergi selamanya. Sebab kita juga yakin bahwa Allah kita adalah Allah maharahim, mahatebus, mahamurah, mahaampun, mahakasih.

Kalau ini boleh dilabel dengan sebuah pernyataan kunci, maka ini disebut aspek psikologis dari iman. Bahwa dalam terang iman, kita mengekspresikan perasaan dan harapan kita akan masa depan dia yang telah pergi. Bukan aspek kemurnian iman itu sendiri, apalagi aspek pengetahuan mendalam tentang teologi kematian.

Bagi saya, semuanya itu adalah arus umum dalam beriman dan dalam merespons pengalaman kematian dari sisi teologi.

***

Sudah ke sekian kali, sebagai Pastor Katolik, saya memimpin ibadat dan ekaristi pemakaman dan peringatan orang yang meninggal dalam keadaan gangguan jiwa berat. Beberapa di antaranya, ada yang meninggal dalam keadaan terpasung. Lainnya, meninggal di jalanan kota (di Pulau Flores sudah terjadi berkali-kali).

“Saya sangat yakin dia masuk surga. Saya sangat yakin para malaikat Allah menyambut dengan gembira kehadirannya di dunia abadi. Saya sangat yakin Abraham memangkunya dengan hangat persis kisah Lazarus dalam Kitab Suci.”

Perkataan dalam setiap kali khotbah ini, saya tidak utarakan begitu lancar. Pasti berbata-bata, tidak lancar, tidak mengalir. Bukan karena masih ragu-ragu atau bimbang dengan keyakinan saya akan hal itu, melainkan mengucapkan keyakinan seperti itu butuh energi yang memadai, perasaan yang sungguh-sungguh, pikiran yang ketat, dan ekspresi yang matang. Pada detik-detik tertentu kadang mata berbinang, berkaca-kaca.

Keyakinan ini bukan sesuatu yang muluk-muluk. Namun bukan muluk-muluk lantaran Tuhan Yesus telah menjanjikan kebahagiaan buat semua orang beriman; bukan muluk-muluk lantaran Tuhan Yesus telah bangkit dan akan membangkitkan orang-orang yang percaya kepada-Nya; juga bukan muluk-muluk lantaran kita telah beriman kepada Allah yang mahakasih, dan sebagainya. Bukan muluk-muluk seperti itu! Sama sekali bukan!

Lalu bagaimana? Keyakinan ini disebut bukan sesuatu yang muluk-muluk terutama lantaran beberapa fakta sosial-teologis yang tak terbantahkan. Pertama, orang dengan gangguan jiwa yang telah pergi itu, dalam penderitaannya selama berziarah di dunia ini, telah mengambil bagian secara telak penderitaan Tuhan yang tersalib. Sebagaimana jalan menuju kebangkitan Tuhan adalah kesengsaran dan salib, demikianlah juga orang dengan gangguan jiwa telah menempuh secara paripurna jalan penderitaan dan kesengsaraan itu.

Kedua, bahwa orang dengan gangguan jiwa yang telah pergi itu, dalam penderitaannya selama berziarah di dunia ini, teralienasi dalam pelbagai aspek kehidupan. Layanan kesehatan jiwa kurang memadai, bahkan ada ODGJ yang sebelum meninggalkan dunia ini belum pernah mendapatkan hak layanan kesehatan jiwa. Ada banyak sekali kasus seperti ini yang saya dengar dan jumpai sejak bergerak peduli pada pembangunan kesehatan jiwa di Nusa Tenggara Timur.[1]

Sebagaimana konsep dan fakta dalam dunia kesehatan jiwa, gangguan jiwa tidak secara langsung menyebabkan penderitanya meninggal dunia; gangguan jiwa tidak seperti sakit-sakit fisik. Karena itu, kematian yang terjadi pada orang dengan gangguan jiwa lebih disebabkan oleh sakit fisik yang tidak terdiagnosis dengan baik, bahkan sama sekali tidak didiagnosis lantaran hak layanan kesehatan mereka diabaikan.

Mereka mengeluh sakit fisik ini dan sakit fisik itu, misalnya, keluarga langsung mengurus obat di apotek atau kios obat. Namun tidak ada pemeriksaan yang memadai terhadap keadaan mereka.

Ketiga, dalam aspek sosial mereka juga sangat teralienasi. Mereka dijauhkan, diolok-olok, diganggu-ganggu, dieksploitasi melalui media sosial dan media massa, dipinggirkan, dan diabaikan lantaran dipandang sebagai pribadi yang tidak berguna, sebaliknya dianggap sebagai orang yang menyusahkan keluarga dan mengacaukan ketenangan hidup bermasyarakat.

Keempat, dalam aspek ekonomi, mereka tidak diberikan makanan yang layak. Orang terpasung, misalnya, kesejahteraan ekonominya ditelantarkan, sebagaimana kasus pasung Anselmus di Kurumboro, Kabupaten Ende dan kasus Donatus di Kabupaten Manggarai Timur, serta pelbagai kasus lainnya di Pulau Flores.

Oleh karena sakitnya, sekian banyak orang dibiarkan menggelandang dengan pakaian lusuh di jalanan kampung dan kota. Mereka mengais makanan di jalanan dan drainase, merebahkan tubuh di jalanan dan emperan toko orang-orang kaya serta tenda-tenda para pedagang di pasar.

Kelima, dalam aspek agama, mereka dipandang sebelah mata, bahkan tidak dipandang sama sekali oleh para tokoh agama. Hak-hak layanan keagamaan mereka diabaikan begitu saja. Nasihat Injil tentang keberpihakan pada orang miskin dan telantar serta sakit tidak dihiraukan oleh para pelayan keagamaan.

Tokoh agama, misalnya, menuntut umatnya untuk rajin beribadah di rumah ibadah, tetapi tokoh agama tidak rajin mendatangi umat yang sedang sakit dan sedang bergelut dengan persoalan-persoalan berat, apalagi orang dengan gangguan jiwa. Kata-kata suci yang lantang diucapkan di rumah ibadah kemudian menguap begitu saja lantaran tokoh agama itu sendiri tidak mengamalkannya secara riil.

Jika diutarakan lebih lanjut, ada sekian banyak keadaan alienasi yang dialami oleh penderita gangguan jiwa. Mereka mengalami sakit, kemudian mereka juga mengalami sakit-sakit sosial dan keagamaan, disebabkan oleh perilaku 0rang-orang sehat, bahkan orang sehat yang bersumpah kepada Allah sebagai pelayan publik.

***

Nah, ketika mereka meninggalkan dunia ini, apa harapan kita untuk kehidupan akhirat mereka? Saya kira harapan akan kehidupan akhirat mereka tidak sekadar mengikuti arus umum sebagaimana dijelaskan terlebih dahulu di atas.

Harapan akan kehidupan akhirat mereka bukan hanya karena kita percaya pada Allah yang menjamin masa depan hidup kita, melainkan harapan itu diletakkan di atas fakta-fakta alienasi hidup mereka selama berziarah di dunia ini.

Selama hidup di dunia fana ini, mereka telah mengalami sakit dan derita yang kompleks serta alienasi yang tidak habis-habisnya hingga mengembuskan napas terakhir. Mereka tidak mengalami apa yang disebut dengan surga dunia, tidak mengalami kasih dan kedamaian, tidak mengalami kebahagiaan dan kesehatan yang memadai.

Maka adalah pantas, buah dari penderitaan itu adalah surga di dunia akhirat. Sebab jalan menuju surga adalah penderitaan yang tidak habis-habisnya sebagaimana Tuhan Yesus sendiri mengalaminya pada akhir-akhir masa hidupnya.

Dan jika jalan menuju surga adalah kesucian hidup, maka mereka juga sangat pantas untuk mengalami surga itu. Bahwa selama menjalani penderitaannya, oleh karena gangguan jiwa termanifestasi dalam gangguan fungsi perilaku, fungsi perasaan, dan fungsi pikiran, bahkan seluruh fungsi dalam totalitas diri mereka sebagai manusia, maka cara dan gaya hidup mereka tidak lagi dikontrol oleh kesadaran moral yang memadai, melainkan dikendalikan oleh jenis-jenis gangguan yang mereka derita.

Maka apa yang disebut dosa, agak jauh dari mereka. Lihat saja konsep hukum terhadap cara dan gaya hidup mereka; orang yang melakukan tindakan pidana dalam keadaan gangguan jiwa tidak bisa dimintai pertanggungjawaban hukum sipil, bahkan tidak bisa dimintai pertanggungjawaban moral keagamaan.

***

Awal tahun 2022, saya pernah mengikuti webinar tentang kematian. Narasumbernya adalah seorang Pastor Katolik, ahli teologi dan Kitab Suci.

“Orang yang meninggal dalam keadaan dosa berat pasti masuk neraka; sedangkan orang yang meninggal dalam keadaan dosa ringan, ia pasti masuk surga, tetapi terlebih dahulu ia tinggal di api penyucian untuk beberapa waktu lamanya,” begitu katanya.

Kemudian Sang Pastor bertanya, “Bagaimana dengan orang dengan gangguan jiwa yang melakukan tindakan pidana? Melakukan pembunuhan, tetapi tidak diproses hukum, tidak masuk penjara, tidak menerima sakramen tobat di ruang pengakuan, apakah orang itu tidak berdosa berat, dan dengan demikian bisa masuk surga pada waktu meninggal?”

Sang Pastor sendiri menjawab, “Ia masuk surga! Sebab tindakan pidana yang ia lakukan tidak dikontrol oleh kesadaran moral, sebaliknya dikontrol oleh jenis gangguan jiwa yang dideritanya.”

Sang Pastor menambahkan, “Anda mau masuk surga? Kalau Anda mau masuk surga, jadilah orang ‘gila’.” Dan Sang Pastor dan mayoritas peserta webinar tertawa berbahak-bahak.

Menurut saya, perkataan tambahan Sang Pastor itu sangat menjijikkan. Perkataan itu diliputi pandangan dan perasaan stigma terhadap sakit gangguan jiwa dan penderita gangguan jiwa. Dan Sang Pastor menciptakan situasi sosial virtual yang menyebabkan peserta webinar tetap berpegang pada stigmanya terhadap penderita gangguan jiwa dan penderitaan gangguan jiwa itu sendiri.

Tampaknya, dalam konteks tambahan Sang Pastor tersebut, sakit gangguan jiwa bukan untuk dipedulikan dan dipulihkan, melainkan untuk ditertawakan; surga bukan untuk digeluti dan diperjuangkan, melainkan untuk dihayal-hayal saja. Dan menyebut “gila” pada sakit gangguan jiwa juga menandakan bahwa Sang Pastor masih memegang stigma sosial terhadap sakit gangguan jiwa.

Kita harus menyadari bahwa secara hakiki, sakit apa pun jenisnya tidak pernah diinginkan oleh siapa pun di dunia ini. Sekalipun tidak diinginkan, siapa pun di dunia ini pasti pernah mengalami sakit. Sebab manusia adalah ciptaan fana; semua manusia lemah, bisa mengalami sakit, bahkan sakit yang paling berat dan sulit disembuhkan. Bahkan bukan hanya mengalami sakit, semua manusia di dunia ini akan mengalami kematian.

Berhadapan dengan sakit, apa pun jenisnya, yang manusia bisa lakukan adalah perjuangan untuk pulih; pengobatan, kasih sayang, dan sebagainya. Nah gangguan jiwa pada umumnya belum dipedulikan secara memadai. Maka muncullah penderitaan di atas penderitaan; muncullah apa yang tadi disebutkan sebagai alienasi.

Maka dalam pikiran dan keyakinan saya, orang dengan gangguan jiwa akan mengalami surga di dunia akhirat, bukan terutama karena jenis sakit yang dideritanya, melainkan terutama karena kehilangan kepedulian terhadap penderitaannya itu; karena alienasi tadi. Dan sekali lagi, jalan menuju surga adalah penderitaan.

***

Saya mendalami refleksi ini setelah mendengarkan kabar dukacita kematian korban pasung di Manggarai Timur, Pulau Flores. Ia dipasung pada dua kaki di sebuah pondok reyot di samping rumahnya sejak 2012, dan meninggal pada pertengahan September 2022.

“Selamat berbahagia di surga, Om. Penderitaanmu sudah berakhir, kebahagiaan surgawi sekarang Engkau nikmati secara total. Sebab sebagaimana sudah sekian lama Om menanti surga, demikian juga surga menantimu.” Begitu tutur saya dalam doa kepada Tuhan Sang Pemilik kehidupan, Sang Awal (Alfa) dan Sang Akhir (Omega) perjalanan hidup manusia di dunia fana ini.*

[1]Bergerak peduli sejak 2014, dirikan sukarelawan peduli sehat jiwa “Kelompok Kasih Insanis (KKI)” tahun 2016.

Pendiri Sukarelawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa NTT

Kali Ndondo Terancam Abrasi, Warga Minta Pemerintah Perhatikan

0

Ende, Ekorantt.com – Warga kampung Rojabai, Desa Ndondo, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende meminta pemerintah membangun jembatan dan tembok penahan abrasi Kali Ndondo.

Permintaan warga sangat beralasan. Pasalnya, jika musim penghujan area perkebunan warga terancam abrasi.

Warga mengeluh dan beharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ende dan Pemerintah Provinsi NTT.

Demikian disampaikan Even Tibo warga Rojabai kepada Ekora NTT pada Sabtu (24/9/2022).

Ia menyebutkan sebanyak 156 kepala keluarga dengan mata pencahariannya adalah petani kerap mengalami setiap musim hujan akibat minim infrastuktur.

Ketika musim hujan, banyak lahan warga tergerus abrasi dari Kali Ndondo. Kondisi tersebut juga dialami warga Dusun Tana Ria dan Rateleu di desa itu.

“Kami sudah usul saat musyawarah desa untuk diteruskan ke kecamatan dan kabupaten. Namun, hingga saat ini belum dibangun. Kami minta bapak Bupati Djafar bisa mendengar keluhan kami,” ujar Even.

Terpisah, Kepala Desa Ndondo Paul Wula kepada wartawan membenarkan kondisi yang terjadi di wilayahnya.

“Kalau musim hujan warga khawatir, mesti ditangani seger. Kalau dana desa tidak bisa karena volumenya besar. Dana kita terbatas,” ujar Kades Paul.

Ukir Prestasi, 10 Atlet Tinju Peraih Medali Pra Popnas Terima Bonus dari UPG 45

0

Kupang, Ekorantt.com – Sepuluh atlet cabang olahraga Tinju yang meraih medali di ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona V di Samarinda akan menerima bonus dari Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 Kupang.

“Sebagai bentuk apresiasi karena para atlet tinju yang masih berusia pelajar ini berhasil meraih 8 medali emas dan 2 medali perak dalam perhelatan olahraga Pra Popnas Zona IV di Samarinda, maka kami menyediakan beasiswa kuliah bagi mereka setelah tamat Pendidikan SMA, bahkan beasiswa kami siapkan sampai mereka kuliah S2 di UPG 1945 NTT,” ujar Rektor UPG 54 Kupang, David Selan kala menerima kehadiran para atlet di Kampus UPG 45 Kupang, Jumat (23/9/2022).

Menurut David, prestasi yang telah diraih para atlet tinju ini telah mengharumkan nama NTT di kancah Nasional.

Hal ini tentu memberikan rasa percaya diri kepada para atlet dan juga seluruh masyarakat NTT pada dunia olahraga Tinju.

Sementara pelatih kepala atlet Tinju Pra Popnas NTT, Karel Muskanan, secara terpisah mengatakan, Provinsi NTT mampu meraih juara umum dengan perolehan 8 medali emas dan 2 medali perak di ajang Pra Ponas yang digelar di Convention Hall Samarinda dari 9-15 September 2022.

Mantan petinju andalan NTT ini juga mengatakan, dengan prestasi yang diraih, 10 atlet ini nantinya akan mewakili NTT dalam ajang atau event Popnas 2023 mendatang di Palembang, Sumatera Barat.

“Puji Tuhan, karena atas kehendak-Nya, sepuluh atlet tinju ini, semuanya lolos ke Popnas tahun 2023 mendatang di Palembang-Provinsi Sumatera Barat. Para atlet ini masing-masing berasal dari Kabupaten SBD, Kota Kupang, Kabupaten Alor, TTS, Belu dan Kabupaten Sumba Barat,” kata Karel Muskanan.

Karel menambahkan, prestasi yang diraih saat ini tidak menjadikan para pelatih dan atlet berpuas diri namun ke depannya, para atlet akan dilatih secara mental dan fisik untuk menghadapi Ponas 2023 Palembang.

“Setelah selesainya Pra Popnas ini, pelatih bersama Pertina Provinsi NTT sebagai organisasi yang menaungi para atlit tinju di wilayah ini, akan melakukan evaluasi untuk mempersiapkan para atlet tinju menghadapi Popnas 2023. Baik berupa persiapan fisik, mental maupun stategi menghadapi lawan saat pertandingan di Popnas 2023,” ucapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT, Pertina NTT dan Kampus UPG 45 atas sefalat support dan dukungan termasuk pemberian hadiah bagi para atlet.

Pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Pertina NTT serta Universitas Persatuan Guru 1945 Nusa Tenggara Timur (UPG 1945 NTT) atas segala dukungan, termasuk pemberian beasiswa kuliah bagi para atlet Tinju.

“Semua ini juga sebagai penyemangat bagi para atlet untuk lebih giat berlatih dan terus berusaha untuk menjadi juara,” pungkas Karel Muskanan.

Patrik Padeng

Pesan Danlantamal VII Saat Pimpin Serah Terima Jabatan Danlanal di Maumere

0

Maumere, Ekorantt.com – Komandan Pangkalan Utama TNI AL VII (Danlantamal), Laksamana Pertama, Yudho Warsono memimpin langsung upacara serah terima jabatan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Maumere di lapangan Mako Lanal Maumere, Sabtu (23/9/2022).

Jabatan Komandan Lanal Maumere diserahterimakan dari Kolonel Laut (P) Dwi Yoga Pariyadi kepada Kolonel Laut (P) Ady Darmawan yang sebelumnya bertugas di Mabes TNI Jakarta sebagai Kepala Bidang Evaluasi Data, Pusinfomar TNI.

Sementara Kolonel Dwi Yoga menempati posisi sebagai Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VIII Manado.

Danlantamal VII Kupang, Laksamana Pertama, Yudho Warsono, dalam amanatnya, mengatakan, serah terima jabatan merupakan realisasi dari regenerasi kepemimpinan di lingkungan TNI Angkatan Laut yang memiliki nilai dan arti strategis.

“Hal ini berkaitan erat dengan dinamika proses pembinaan organisasi maupun pembinaan personel, yang diharapkan mampu memberikan semangat serta penyegaran pemikiran, melalui ide dan gagasan baru yang lebih inovatif serta kreatif untuk peningkatan kinerja organisasi,” ungkap Danlantamal VII Kupang.

Selain itu, ia berpesan kepada Danlanal yang baru untuk melaksanakan fungsi-fungsi yakni menyusun dan melaksanakan rencana dan program pembinaan kemampuan Lanal beserta sarana dan prasarana pendukungnya.

Di sisi lain, menyediakan fasilitas labuh dan penangkalan bagi satuan tugas KRI dan marinir serta melaksanakan pembekalan umum, bekal teknik dan bekal khusus kepada satuan tugas KRI.

Tugas selanjutnya, melaksanakan perawatan personil dan memberikan bantuan hukum kepada satuan tugas KRI. Melaksanakan operasi keamanan laut terbatas.

Kemudian melaksanakan koordinasi dan pengaturan pertahanan pangkalan serta membantu proses penyelesaian perkara pelanggaran di laut serta menyelenggarakan pemberdayaan laut.

Ia pun berharap kepada Danlanal untuk mampu berperan secara optimal dan terus berupaya melakukan langkah-langkah kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan tugas.

Kemudian melaksanakan koordinasi dan pengaturan pertahanan pangkalan serta membantu proses penyelesaian perkara pelanggaran di laut serta menyelenggarakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

“Banyak celah di perairan Flores, Lembata dan Alor. Dari utara dengan pulau Sulawesi, dari barat yaitu Sumbawa dan dari Timur dengan Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) yang memungkinkan menjadi jalur Imigran gelap dengan tujuan Australia. Penyelundupan barang, pengeboman ikan dengan bahan peledak dan kebakaran laut,” ungkap Yudho Warsono.

Untuk itu, ia mengingatkan supaya melaksanakan antisipasi dini serta koordinasi yang baik antar instansi terkait, serta laksanakan fungsi pembinaan dengan mengedepankan langkah persuasif.

Bupati Sikka saat hadir dalam acara serah terima jabatan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Maumere di lapangan Mako Lanal Maumere, Sabtu (23/9/2022)/Ekora NTT

“Laksanakan pengawasan yang optimal dengan menjadikan pos TNI AL sebagai mata dan telinga bagi pelaksanaan tugas operasi keamanan laut yang dilaksanakan oleh unsur KRI maupun KAL,” ujarnya.

Danlantamal Yudho Warsono mengakui kinerja Danlanal Maumere, Kolonel Dwi Yoga Pariyadi yang telah melakukan banyak perubahan. Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengabdiannya selama menjadi Danlanal Maumere.

“Secara objektif harus kita akui bahwa upaya untuk lebih meningkatkan kinerja Lanal Maumere telah banyak dilakukan dan menghasilkan peningkatan yang positif. Untuk itu, saya atas nama pemimpin TNI AL dan sekaligus atas nama pribadi v mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Kolonel Laut, Dwi Yoga Pariyadi atas dedikasi dan loyalitas serta pengabdian selama menjabat sebagai Komandan Lanal Maumere,” ungkapnya.

Selain itu, Danlantamal juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Eka Mahdalina Yoga atas pengabdian dan kesetiaannya sebagai istri dalam mendampingi serta mendukung Danlanal selama bertugas di Lanal Maumere.

Hadir dalam upacara tersebut, Aspers Danlantamal VII, Asops Danlantamal VII, Kadiskum Lantamal VII, Danlanal Mataram, Danlanal Pulau Rote, Danlanal Labuan Bajo, Dan KRI Escolar 871, Bupati Sikka, Wabup Sikka, Kapolres Sikka, Kakansar Maumere, Forkopimda Sikka, Pejabat BUMN/BUMD, GM. Pelindo Maumere serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.

Pintu Air Cabang Ropa Salurkan Pinjaman kepada 30 KK yang Hendak Akses Listrik

Ende, Ekorantt.com – Sebuah inovasi cerdas digagas pengurus dan manajemen KSP Pintu Air Cabang Ropa, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Setelah didatangi 30 warga dari kampung Ratemapa dan Aelipo karena ketiaadaan dana untuk memasang meteran listrik PLN, koperasi Pintu Air memutuskan untuk menyalurkan dana sebesar Rp150 juta untuk 30 kepala keluarga (KK) tersebut setelah wajib terdaftar sebagai anggota.

Pengurus cabang dan kantor pusat akhirnya memberikan sosialisasi kepada 30 KK calon penerima pinjaman di kampung Ratemapa terkait kerja sama itu pada pertengahan September 2022 lalu.

Sosialisasi yang dipimpin Ketua KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ropa Ester Ata Odjan itu juga dihadiri Pengurus Pusat KSP Kopdit Pintu Air Robert Belarminus dan Abdul Rahman Nau.

Yosep Wara, warga Ratemapa saat sosialisasi menyampaikan terimakasih kepada KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ropa yang bersedia menyalurkan pinjaman.

“Terima kasih Kopdit Pintu Air sudah mau membantu memberikan pinjaman,”ujar Yosep.

Sementara itu, Ester Ata Odjan mengatakan sebelum mengakses pinjaman, 30 KK tersebut sudah wajib menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Dia menyebutkan 30 KK tersebut adalah sebagian warga Desa Maurole, Desa Aelipo dan Desa Wologai Tengah.

“Kita bantu warga karena memang ini kebutuhan mendesak mereka. Dalam sosialisasi mereka siap menjadi anggota dan mengembalikan pinjaman sesuai syarat di Kopdit Pintu Air,” ujar Ester menandaskan.

Dinas Perhubungan Manggarai Tertibkan Mobil Ekspedisi yang Parkir di Badan Jalan

0

Ruteng, Ekorantt.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai menertibkan kendaraan ekspedisi pengangkut barang yang sedang parkir di badan jalan di Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Jumat (23/9/2022).

“Semua kendaraan angkutan barang dan sejenisnya seperti mobil ekspedisi, dilarang parkir di tepi jalan umum. Mereka harus parkir di gudang,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Umum Dishub Kabupaten Manggarai, Agustinus Dalu.

Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai, ujar Agustinus, telah mengeluarkan surat resmi kepada pemilik kendaraan angkutan barang agar tidak memarkir di tepi jalan umum. Kendaraan tersebut mesti diparkir di gudang masing-masing supaya tidak mengganggu pengguna jalan lainya.

“Ini kami sudah sampaikan melalui surat resmi juga,” terangnya.

Agustinus mengatakan bahwa apabila pihaknya masih melihat kendaraan yang parkir di tepi jalan umum, mereka tidak ambil pusing untuk memberikan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sementara Andi, salah seorang warga kelurahan Mbaumuku mengemukakan, mobil truk ekspedisi pengangkut barang yang parkir di ruas jalan di Mbaumuku mengakibatkan drainase depan rumah warga jadi rusak.

Berulang kali mereka memperbaiki selokan, tapi kembali rusak akibat kendaraan besar itu.

Pada malam hari, warga sekitar pun merasa terganggu dengan ribut dari para sopir dan kernet yang sedang melakukan bongkar muat barang.

“Kami juga merasa terganggu pada malam hari saat mereka sedang angkut dan turun barang. Kami sudah pernah tegur bosnya, namun tidak direspons,” tutupnya

Pintu Air Angkat Pamor Puskopdit Swadaya Utama di Tingkat Nasional

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air menjadi koperasi yang sukses mengangkat pamor Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Swadaya Utama Maumere di level nasional.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Pengurus Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Heny Doing, ketika memberikan sambutan pada acara peresmian kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Nangablo yang berlangsung di Desa Tilang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Rabu, 21 September 2022.

Menurut Heny Doing, keberhasilan Pintu Air tidak terlepas dari kepemimpinan tangan dingin Yakobus Jano dan kerja keras pengurus, pengawas, serta tim manajemen. Perkembangan Pintu Air ditopang juga oleh spiritualitas pelayanan kokoh.

“Capaian yang diraih Pintu Air sangat benar-benar spektakuler dan membuat semua insan koperasi di Indonesia tercengang,” tutur Heny Doing sembari menambahkan bahwa keberhasilan merekrut anggota terbanyak membuat Pintu Air yang pada awalnya tidak diperhitungkan, kini menjadi yang terbaik di Indonesia.

“Keberhasilan Pintu Air turut membanggakan Puskopdit Swadaya Utama Maumere, karena dengan itu maka Puskopdit Swadaya Utama terangkat pamornya menjadi Puskopdit terbesar di Indonesia,” tambahnya.

Pada bagian lainnya Heny Doing memberikan catatan bahwa pelaku koperasi di NTT mesti bersama-sama bekerja untuk mengurangi angka kemiskinan di NTT.

“Mari kita bersama-sama memerangi stigma kemiskinan di NTT,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS, NTT masih masuk dalam kategori provinsi termiskin ketiga di Indonesia  setelah Papua dan Papua Barat.

Bersama pemerintah, lanjut Heny Doing, gerakan koperasi kredit diharapkan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan.

Petani Jambu Mete di Pantura Ende Gagal Panen

0

Ende, Ekorantt.com – Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan petani mete di wilayah Pantura, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende harus menghadapi gagal panen.

Menurut warga, faktor penyebab gagal panen karena curah hujan yang tidak menentu pada tahun 2022.

Hal ini disampaikan salah satu petani di Desa Aemuri, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Kristianus Eduson (48) kepada Ekora NTT di Kampung Aemuri, Jumat (23/9/2022).

“Jumlah panen mete menurun hingga 70 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Kristianus.

“Tahun kemarin kalau bulan September begini hasil bisa ratusan kilo. Sekarang baru 20-an kilo. Banyak bunga jambu yang layu dan jatuh,” kata Kristianus.

Kondisi yang sama juga dialami warga Aemuri lainnya, Maksinus Walo (52), kala berbincang-bincang dengan Ekora NTT.

Maksimus bilang, musim panen mete normalnya telah terjadi di bulan Agustus, namun hingga September belum sekalipun dia menjual karena hasilnya menurun.

“Tahun ini sangat menurun jauh. Kami kewalahan,” keluhnya.

Kepala Desa Aemuri, Pius Sai Raja, membenarkan kondisi yang dialami warganya.

“Saya punya warga itu 98 persen petani. Kondisinya memang terjadi penurunan hasil panen yang sangat drastis,” ungkap Pius.

Dorong Digitalisasi UMKM di NTT, Dekranasda dan LPPM ITB Gelar Pameran Virtual

0

Kupang, Ekorantt.com – Dekranasda NTT di bawah komando, Julie Sutrisno Laiskodat terus menghadirkan inovasi-inovasi cemerlang untuk mempromosikan hasil produk atau hasil karya dari para pelaku UMKM NTT.

Keseriusan dan tekad Bunda Julie, Sapaan Julie Sutrisno Laiskodat untuk membantu para pelaku UMKM tampak dalam kerja sama antara Dekranasda dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ketua tim peneliti LPPM ITB, Achmad Ghazali menjelaskan, kehadiran dirinya dan mahasiswa S2 MBA ITB sekaligus project officer adalah bentuk dari pengabdian ITB kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Masyarakat.

Project officer mengunjungi Gedung Dekranasda NTT untuk melakukan pertemuan dan berdiskusi bersama perwakilan Dekranasda NTT untuk menggali lebih lanjut mengenai tantangan dan harapan mengenai aktivitas pemasaran UMKM binaan Dekranasda NTT secara digital,” ujar Achmad Ghazali di Kantor Dekranasda NTT pada Jumat (23/9/2022).

Usai pertemuan pertama, project officer melakukan pertemuan selanjutnya bersama Bunda Julie Sutrisno Laiskodat yang dilakukan secara daring, pada tanggal 8 Agustus 2022.

“Pertemuan ini menyepakati untuk membuat ruang pameran virtual bagi 15 UMKM yang dipilih sebagai perwakilan binaan Dekranasda NTT di mana ruang pameran ini selayaknya ruang pameran offline berguna untuk memamerkan profil umkm, produk yang dijual dan tautan untuk melakukan pembelian terhadap produk UMKM,” terangnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa S2 MBA ITB, Raja A. Alrando, secara terpisah mengatakan, pameran virtual UMKM NTT diselenggarakan sebagai ruang promosi digital bagi para pengunjung dari dalam dan luar NTT untuk mengeksplorasi keragaman produk UKM binaan dan andalan Dekranasda NTT.

Ruang pameran virtual, kata Raja, merupakan ruang berbasis website yang dapat diakses tautan website umkmntt.id dan akan berlangsung serta dapat diakses selama 1 tahun ke depan.

Ruang pameran virtual ini juga memberikan pengalaman bagi para pengunjung yang datang dalam pameran offline.

Pengunjung diwajibkan untuk mengisi buku tamu, lalu selanjutnya dapat mengunjungi setiap tenant serta menggali informasi melalui tautan yang telah disediakan di setiap booth yang terdiri dari:

1. Nama UMKM
2. Video Profil UMKM
3. Website UMKM
4. Sosial Media UMKM
5. Toko Online/E-Commerce UMKM
6. WhatsApp Bisnis UMKM
7. Katalog Produk

“Tidak hanya melihat, pengunjung juga dapat melakukan transaksi dan membeli produk yang terkoneksi langsung pada akun penjualan UMKM baik ke toko online ataupun WhatsApp bisnis,” jelas Raja.

Ia juga mengatakan, UMKM yang ditampilkan pada pameran virtual ini terdiri dari 15 UMKM binaan Dekranasda NTT antara lain:

1. Almetira By Aquila
2. Mama Ana
3. Ghaura
4. Queenjor
5. Isabela
6. Sombra
7. Dapur Kelor
8. Kopan
9. La Moringa
10. Se’i Opa Rote
11. Fonara
12. Mindari
13. Valdano
14. Madu Khas NTT
15. Yudhistira

Dirinya berharap, pameran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli potensial produk UMKM NTT dan juga langkah awal untuk membangun kolaborasi dan pembentukan ekosistem digital dari triple helix Dekranasda (Pemerintah), Tim LPPM ITB (Akademisi) dan UMKM (Industri /Praktisi) sebagai pondasi pengembangan pemasaran berbasis digital.

Pantauan media ini, sebelum dilakukan acara serah terima oleh Ketua Peneliti, Achmad Ghazali, didahuli dengan pemaparan hasil LPPM ITB oleh Raja Alrando (Project Officer).

Yang mewakili Dekranasda NTT dalam acara ini adalah Kepala Bidang Kreatif dan Daya Saing Produk, Eldisius Angi, disaksikan oleh Ketua Dekranasda NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat secara daring.

Acara ini juga turut mengundang perwakilan dari Cafein yaitu Sischa dan Kichi.

Patrik Padeng