Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menggelar kegiatan khitanan atau sunatan massal gratis bagi 53 anak di Puskesmas Wolomarang, Jumat (27/9).
53 anak yang disunat itu berasal dari Kecamatan Alok Barat, Kecamatan Nangahale, Kecamatan Talibura, dan kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Sikka.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, BKKBN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Puskesmas Wolomarang, para dokter yang bertugas di Kabupaten Sikka, Dokter Spesialis Bedah dr. Lintang, Sp.B, dr. Angga Sp.B, dan petugas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Maumere.
Kepala Puskesmas Wolomarang Nur Kartika kepada EKORA NTT di sela-sela kegiatan mengatakan, sunatan massal ini merupakan bagian dari upaya BKKBN melayani masyarakat dalam bidang kesehatan, terutama kesehatan reproduksi.
“Pada tahun 2019 ini, Hari Kontrasepsi Sedunia untuk skala nasional berpusat di Kota Maumere. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah sunatan massal ini,” ungkap dokter gigi ini.
Ia menambahkan, hal menarik dari kegiatan ini adalah bahwa para peserta bukan hanya dari muslim, tetapi juga dari non muslim.
Ketua Pelaksana Sunatan Massal Sri Wati mengatakan, sunatan tidak hanya berkaitan dengan agama, melainkan juga bertujuan mewujudkan kesehatan reproduksi laki-laki sejak dini.
Menurut dia, peserta sunatan massal berjumlah 53 orang, mulai anak usia 5 hingga 12 tahun.
“Tetapi, yang hadir hari ini ada usia 15 tahun. Juga seorang mualaf di atas 20 tahun,” terang Sri.
Dokter Spesialis Bedah dr. Komang menjelaskan, khitanan dapat mencegah laki-laki dari berbagai penyakit reproduksi.
Menurut dia, penyakit menular seksual (PMS) berkaitan dengan pernah tidaknya seseorang disunat.
“Bisa jadi, kalau belum disunat, ada bibit penyakit yang masih tertinggal,” jelas dr. Komang.
Miswan, salah satu orangtua peserta khitanan dari Nangahale-Talibura, mengaku merasa terbantu dengan kegiatan khitanan yan dilakukan secara gratis ini.
Dia berharap, kegiatan sunatan massal ini dilakukan setiap tahun.
“Hari ini, saya mengantarkan anak saya, Rava Wicaksono yang mau disunat. Kami dari Nangahale ada 20 orang. Terima kasih kepada pihak BKKBN dan Pemerintah Kabupaten Sikka atas kepeduliannya bagi masyarakat Sikka,” ungkapnya.
Pantauan EKORA NTT, usai sunatan, petugas BKKBN memberikan santunan berupa sarung dan uang. (yop)