Nagekeo, Ekorantt.com – Sebanyak 69 orang wanita dari 5001 orang wanita di Kabupaten Nagekeo positif mengalami kanker leher rahim (serviks) dan kanker payudara.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari pemeriksaan pada setiap Pustu, Polindes dan Puskesmas di seluruh Kabupaten Nagekeo dari Tahun 2017 sampai Bulan Agustus 2019.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, Katrin Panie kepada wartawan, Jumat, (13/10/2019) di ruang kerjanya.
Menurutnya, kanker serviks dan kanker payudara adala penyakit tidak menular tetapi cenderung terus meningkat setiap tahunnya.
Kedua kanker tersebut merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia. Kanker tersebut adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada perempuan dan dialami oleh lebih dari 1,4 juta perempuan di seluruh dunia.
Dijelaskannya, berdasarkan data dari Kemenkes RI 2016, kanker leher rahim menempati urutan kedua dan hampir semua wanita di Indonesia mengalaminya (99,7%).
“Jika tes IVA hasilnya positif, harus dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa chromotherapy, untuk mengetahui apakah benar hasil IVA positif dan mengarah kepada kanker serviks, sehingga untuk mengetahui positif kanker atau tidak, diperlukan pemeriksaan lanjutan dan hal tersebut hanya bisa dilakukan di rumah sakit besar,” katanya.
Sementara itu, wakil bupati Nagekeo Marianus Waja, saat membuka kegiatan Sosialisasi, Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara pada Kamis, 10 Oktober 2019 lalu di Hotel Pepita Mbay mengatakan, perempuan Nagekeo menempati posisi paling sentral dalam upaya membentuk generasi muda Nagekeo yang berkualitas, sehingga kaum perempuan di Nagekeo harus bebas dari kanker serviks dan kanker payudara.
Pada kesempatan itu, Wabup Marianus waja memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo untuk bergerak lebih ke hulu dengan bekerja secara maksimal dalam upaya mencegah perempuan Kabupaten Nagekeo mengidap kanker.
“Sosialisasi dan pemeriksaan dua jenis kanker tersebut harus gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat tidak saja memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup terhadap jenis kanker tersebut, tetapi juga terbebaskan dari bahaya kanker serviks dan kanker payudara,” tegasnya.
Belmin Radho