Ende, Ekorantt.com – Karolina Karo, 37 tahun, meringis kesakitan saat perjalanan baru berjarak 3 kilometer dari kampungnya di Desa Liselande, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende, Kamis (12/12/2019) pagi.
Karolina dibonceng sang suami, Sebastianus Bedu menggunakan sepeda motor. Sementara seorang bidan, Agustina Lita dibonceng pemuda desa.
Mereka baru saja menginjakkan kaki di Desa Hangalande. Padahal mereka harus menempuh jarak 17 kilometer lagi untuk sampai ke Puskemas Kotabaru yang letaknya di pusat kecamatan.
Belum lagi kondisi jalan sangat memprihatinkan. Selama perjalanan, mereka harus berjibaku dengan medan jalan yang rusak. Mereka harus hati-hati.
Sakit tanda-tanda melahirkan dirasakan Karolina. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia pun meminta untuk berhenti. Terpaksa mereka memilih untuk berhenti dan menggotongnya ke pondok terdekat dari jalan.
Beberapa saat kemudian, Karolina melahirkan seorang bayi perempuan dibantu oleh Bidan Agustina yang adalah tenaga sukarela di Desa Liselande.
Untung saja, Karolina dan bayi perempuannya dalam keadaan sehat dan normal.
Salah Satu warga Desa Hangalande Kristin Mazi membenarkan kejadian tersebut.
“Benar itu tadi pagi kejadiannya. Mereka mau proses melahirkan di Puskesmas Kotabaru. Dalam perjalanan, bumilnya mengeluh sakit dan akhirnya dibantu di Pondok. Syukur pak bisa selamat,” kata Kristin.
Menurutnya, peristiwa seperti ini sering terjadi karena akses jalan menuju ibu kota kecamatan yang masih buruk.
Anggota DPRD Ende Virgilius Kami mengakui kejadian seperti ini sudah jamak terjadi karena akses jalan yang rusak.
“Selama ini sering terjadi. Warga harus pakai motor karena kondisi jalannya masih parah,” kata Virgilus.
Virgilus berharap, pemerintah lebih peka dengan persoalan infrastruktur jalan Ratebobi- Hangalande-Tiwusora- Nuaniluagar demi membantu warga dalam urusan kesehatan dan ekonomi.