BUMDes Desa Hewa Luncurkan Produk Beras Organik Helero

Larantuka, Ekorantt.com – Meriah-rayakan kemerdekaan NKRI ke-75,  Pemerintah Desa Hewa melalui BUMDesnya meluncurkan produk beras organik pada Sabtu (15/8/2020).

Peluncuran beras dengan nama produk beras Helero ini adalah upaya Pemerintah Desa Hewa membantu warga desa untuk memasarkan hasil pertanian berupa beras ke BUMDes.

Kepala Desa Hewa, Maria Herin Geka Niron, dalam sambutannya mengemukakan bahwa beras organik hasil petani dari Desa Hewa adalah produk beras yang ditanam dengan menggunakan jenis padi Galur 88, IF 17 dan IF 8. Jenis padi ini ditanam dengan tanpa menggunakan pupuk kimia melainkan pupuk organik.

Kades Maria Niron mengucapkan terima kasih kepada LSM lokal Ayu Tani yang bekerjasama dengan Pemdes Hewa untuk pendampingan dan pemberdayaan para petani mulai dari pembibitan, pemupukan sampai panen dan pengepakan produk beras organik Helero.

Direktur BUMDes Hewa, Yosef Benyamin mengatakan, kehadiran beras organik bukan hanya untuk bisnis murni melainkan untuk menginspirasi para petani di desa untuk mengoptimalkan hasil panen sawah.

iklan

“Dengan demikian para petani di Desa Hewa yang sebelumnya tergantung pada lahan kering dan komoditi mete yang produktivitasnya menurun dari tahun ke tahun dapat mulai memaksimalkan lahan sawah,” demikian ujar Benyamin.

Benyamin menambahkan, beras organik dibeli dari petani dengan harga 10 ribu rupiah per kilogram dan akan dijual keluar desa sebagai produk BUMDes dengan harga 12 ribu rupiah per kilogram.

Anggota DPRD Provinsi NTT, Anna Kolin yang ikut dalam acara peluncuran penjualan beras organik mengapresiasi karya para petani Desa Hewa.

“Di tengah kondisi kita semua sedang terdampak Covid-19, Pemerintah Desa Hewa meluncurkan produk beras organik yang sudah siap dijual. Sungguh luar biasa. Apalagi diatur oleh BUMDes, sangat keren untuk menekan adanya sistem tengkulak yang menekan petani,” demikian kata Anna.

Anna menjanjikan untuk melobi beberapa pihak selain desa-desa di Kabupaten Flores Timur untuk membeli beras Helero. Dirinya juga melobi beberapa lembaga pendidikan berasrama seperti panti pendidikan calon imam Seminari San Dominggo Hokeng untuk membeli beras ke Desa Hewa.

Anna berjanji akan memperjuangkan perbaikan drainase di Desa Hewa untuk mengatur jalur air ke petak-petak sawah petani.

Sementara itu, Direktur Yayasan Ayu Tani, Thomas Uran bangga karena upaya pendampingan kepada para petani di Desa Hewa telah menunjukkan hasil, terutama pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat guna dengan sistem organik.

“Saya kira bukan pada soal sudah jadi beras dalam kemasan tapi bagaimana kami mendampingi petani untuk mulai bertani secara profesional dengan sistem organik dan diatur bersama BUMDes sehingga para petani tahu beras yang telah dihasilkan dijual kemana,” tutup Thomas.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA