Kemensos Gelontorkan Dana Rp2,2 Miliar untuk 110 Kelompok Usaha di Ende

Ende, Ekorantt.com – Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah II menggelontorkan dana sebesar Rp2.200.000.000 untuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Selain disalurkan kepada 110 kelompok di Kabupaten Ende, Kemensos juga memberikan bantuan serupa di tiga kabupaten di NTT yakni Kabupaten Sabu Raijua 150 kelompok, Kabupaten Kupang 70 kelompok, dan Kabupaten TTS 30  kelompok.

Heru Prastiono selaku Kasubdin Pendampingan dan Pemberdayaan Direktur Penanganan Sosial Wilayah II Kementerian Sosial dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Ende pada Sabtu (22/8/2020) berharap, dana ini dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi anggota kelompok.

“Bimbingan Teknis dilakukan agar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memahami pengelolaan usaha, adminstrasi, dan manajemen yang baik agar usaha kelompok berjalan maksimal,” jelas Heru.

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Ende, Dikson O. Amtiran bahwa bantuan tersebut menyasar keluarga miskin, terutama keluarga fakir miskin yang tidak mempunyai sumber mata pencaharian.

iklan

“Tercatat, ada 110 Kube fakir miskin yang akan menerima bantuan pemerintah. Masing-masing kelompok akan mendapatkan dana Rp20 juta untuk kegiatan usaha.Termasuk keluarga fakir miskin yang mengalami perubahan pendapatan dari kondisi normal menjadi kritis seperti bencana alam atau bencana sosial,” kata Amtiran.

Dana Rp20 juta untuk setiap kelompok, sebut Amtiran, diarahkan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat demi menunjang kebutuhan dasar masyarakat terutama sandang, pangan, dan papan.

“Bimtek sebenarnya untuk mewujudkan sinergisitas antara pemerintah, dunia usaha, lembaga kesejahteraan sosial dan masyarakat dalam penanganan fakir miskin melalui Bantuan Usaha Ekonomi Produktif baik perorangan, kelompok atau masyarakat,” urainya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ende, Marni Kusuma berterima kasih kepada pemerintah pusat karena telah mendorong pengembangan usaha kelompok di Kabupaten Ende.

“Awalnya kita pikir program itu akan dibatalkan karena dampak Covid. Namun sekarang tetap jalan. Kita harap kelompok dapat memanfaatkan secara baik dana tersebut untuk berusaha,” ujar Marni

Salah satu peserta Bimtek, Rosula Kemba mengaku bahwa bantuan dana 20 juta rupiah dimanfaatkan untuk pengembangan kelompok tenun ikat yang ia pimpin di Desa Kelisamba, Kecamatan Ndori.

“Kami kekurangan modal usaha. Semoga bantuan yang ada dapat memberi semangat kepada anggota saya untuk giat berusaha,” ujar Rosula.

Hal senada disampaikan Primus Solo selaku Ketua Kelompok Ire Lura dari Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu. Menurut Primus, dana bantuan dijadikan modal usaha bagi kelompok budidaya tanaman hortikultura di kampungnya.

“Kami usahanya budidaya wortel dan kentang. Kita adakan bibit dan pupuk. Kami ucapkan terima kasih kepada dinas sosial yang sudah menerima proposal usulan kami,” kata Primus.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA