Kristina Sabu Punang, Anak-anak Didik Kami Wajib Cakap dan Berkarakter

Larantuka, Ekorantt.com Selama 15 tahun menjadi guru telah membawanya pada pengalaman asam garam memahami dunia pendidikan. Prinsipnya sejak awal dari tahun pertama menjadi guru hingga satu dekade lebih adalah anak-anak didik harus cakap berpengetahuan dan berkarakter. Pintar ilmu pengetahuan saja tidak cukup. Peserta didik wajib punya kecerdasan emosional dan spiritual yang wajib diasah setiap hari di lingkungan sekolah. Demikian prinsip yang dianut oleh Kristina Sabu Punang (39), Kepala Sekolah SMPN 3 Wulanggitang, Flores Timur.

Bertepatan dengan momentum hari guru, Kristina mengakui bahwa komitmen untuk terus menjadi pendidik yang merangkul semua stakeholder di lembaga pendidikan yang dipimpinnya adalah keutamaan yang wajib untuk dijalankan.

“Tugas sebagai pemimpin di sekolah bukan berarti saya hebat sekali tapi bagaimana saya memainkan peran saya untuk bersama rekan guru, pegawai, peserta didik dan orang tua wali untuk mengoptimalkan peran-peran pendampingan,” jelas Kristina.

“Cita-cita besar kami adalah lingkungan sekolah harus juga menjadi media pembelajaran. Bagaimana kami menata lingkungan sekolah dengan berbagai kreasi dari anak-anak dengan tidak melulu tergantung dari guru di kelas. Tetapi anak-anak juga saling belajar dengan kreasi yang mereka kerjakan pada lingkungan sekitar sekolah,” tambahnya.

Kristina juga mengemukakan bahwa sebagai kepala sekolah, ia senantiasa membaharui diri dengan gagasan dari rekan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menyatukan berbagai konsep dan pemikiran dalam membangun sebuah lembaga pendidikan butuh kejelian untuk meramu semuanya menjadi utuh dan terintegrasi. Dengan itu, semua stakeholder sekolah ikut berperan aktif menjalankan perannya.

Hal ini, sebut Kristina, membutuhkan waktu dan terlebih pikiran untuk menjadikan semuanya berjalan dengan harmonis.

Dengan jumlah peserta didik sebanyak 284 dan tenaga pendidik 31 orang, Kristina mengaku mampu membangun relasi dan semangat untuk saling menginspirasi.

“Apa pun itu sekalipun kecil tapi segala yang baik dan mendukung perlu diapresiasi. Guru dan terlebih anak didik itu butuh perhatian untuk diapresasi atas capaian sekecil apa pun agar mereka terus termotivasi. Apa lagi untuk kami sebuah lembaga pendidikan yang ada di kampung kecil,” demikian ujar Kristina.

Lulusan Universitas Kanjuruhan Malang ini juga mengakui sekalipun di tengah pandemik Covid-19 namun sebagai kepala sekolah dirinya tetap mengingatkan peserta didik di sekolahnya untuk juga rajin belajar bahasa Inggris.

“Saya selalu ingatkan anak-anak agar ditengah kesibukan belajar mereka juga wajib setia belajar kosakata bahasa Inggris setiap hari,” tutupnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA