Demo GMNI Sikka Sempat Ricuh, Ini Penyebabnya!

Maumere, Ekorantt.com – Demonstrasi yang digelar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka di Kantor DPRD pada Kamis (9/9/2021) sempat ricuh. Kericuhan terjadi setelah Wakil Ketua DPR Sikka, Yoseph Karmianto Erry, mengibaratkan mahasiswa seperti babi.

Ungkapan Yoseph Karmianto membuat para mahasiswa geram hingga ricuh. Para mahasiswa pun langsung menyerobot masuk ke dalam gedung untuk menyegel pintu gedung utama DPRD Sikka.

Beruntung aksi mereka dihalau oleh aparat Polres Sikka. Para pendemo dan aparat pun saling dorong. Aparat berusaha menghalau massa aksi hingga akhirnya pendemo dibubarkan oleh polisi.

Ketua GMNI Cabang Sikka, Alfian menyesali pernyataan Wakil Ketua DPRD Sikka, Yoseph Manto Ery yang menyebut babi kepada para pendemo.

“Bahasa atau etika yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR, Yoseph Manto Ery dengan menyebut kata babi terhadap kita yang demonstran hari ini. Kami sangat mengutuk keras dan akan ada tindakan selanjutnya. Kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi. Karena ini simbol sebagai Wakil Ketua DPR,” ungkapnya.

iklan

Sebelumnya, para mahasiswa GMNI melakukan demonstrasi terkait penanganan Covid-19 di Kantor Dinas Kesehatan. Mereka dikawal ketat oleh polisi, kemudian melakukan aksi di Kantor DPRD Sikka.

Di Kantor DPRD, mereka diterima oleh Ketua DPRD, Donatus David, yang didampingi Wakil Ketua DPRD, Yoseph Karmianto Ery serta anggota DPRD lainnya yakni Yohanes Don Bosko dan Wenseslaus Wege.

Saat itu, Yoseph Kamianto kemudian mengundang perwakilan pendemo untuk beraudiens di Pelataran Kantor DPRD Sikka, lantaran para pendemo disebut belum bersurat ke pimpinan DPRD Sikka.

“Saya menyampaikan bahwa dari GMNI tidak ada surat ke Pimpinan DPRD. Ini pelajaran bagi saudara-saudara untuk memahami benar tata etik surat menyurat. Ini pembelajaran apalagi kalian mahasiswa yang cerdas,” katanya.

“Bagaimana kita mau berdiskusi sementara tidak ada surat ke Pimpinan DPRD, dan sebagian anggota DPRD tidak hadir. OPD yang terkait juga tidak ada. Bagaimama kita mau beraudiens,” ungkapnya.

Kamianto juga mempersilahkan mahasiswa GMNI melakukan demonstrasi kali kedua asalkan tata cara administratif dilakukan. Sebab menurutnya itu adalah aturan.

“Silahkan teman-teman membacakan tuntutannya dan menyerahkan ke pimpinan. Dari hasil itu pimpinan akan mengundang OPD terkait untuk kita audiens bersama. Kita cari solusi bersama. Ini jalan keluar. Kalau anda teriak-teriak seperti babi, maaf,” kata Kamianto.

Ungkapan kata ‘babi’ oleh Kamianto menjadi penyebab kericuhan, dari semulanya aksi unjuk rasa berjalan baik.

TERKINI
BACA JUGA