Ende, Ekorantt.com – Ada sesuatu yang beda tersaji dari pendukung fanatik tim bola kaki Kecamatan Detusoko saat turnamen memperebutkan Piala Bupati Ende.
Sejak babak penyisihan grup, Laskar Pere Lio sebutan suporter Kecamatan Detusoko setia berada di pinggir stadion dengan dentuman musik tradisional Kabupaten Ende ‘Nggo Lamba’ disertai tarian ‘Wanda Pa’u‘ yang diperagakan enam wanita paruh baya dan seorang tetua adat dengan balutan pakaian adat Ende Lio ‘Lawo Lambu‘.
Sesuatu yang berbeda dari suporter 20 kecamatan lainnya yang tampil mendukung timnya dengan fasilitas drum band layaknya suporter berkelas seperti Jak Mania maupun Bonek Persebaya.
Tak pelak, atraksi budaya mereka ternyata mampu menghadirkan daya magic tersendiri bagi para pemain timnya hingga mampu mengangkat trofi sebagai juara Bupati Ende Cup 2022 setelah berhasil menumbangkan tim bertabur bintang Kecamatan Wolowaru dengan skor tipis 1-0 saat final.
Pertandingan final antar kedua kesebelasan tersaji dramatis. Di babak pertama, Detusoko mampu mencuri gol lewat skema serangan cepat.
Namun pada menit 70, gempuran serangan para pemain Wolowaru selalu gagal menghasilkan gol berkat penyelamatan gemilang kiper andalan Detusoko Ones Manggo.
“Kami mencoba sesuatu yang beda. Mengkolaborasikan olahraga bola kaki yang kian modern dalam balutan budaya dan kekhasan daerah, ternyata jadi spirit tersendiri bagi para pemain sepanjang laga,” ujar Ketua Tim Detusoko Nando Watu.
Meski tampil tradisional, ribuan penonton pada laga final terpantau sangat menikmati atraksi laskar Pere Lio.
“Ini magic, nenek moyang hadir semua di stadion. Laskar Pere Lio yang stel bos,” nyeleletuk salah satu suporter Detusoko.
Camat Detusoko, Dus Santiasa mengaku bangga dengan pencapaian timnya. Kejuaraan tersebut sebagai motivasi bagi anak daerah dalam dunia sepak bola.
“Juara ini kami persembahkan untuk seluruh warga Detusoko. Kami buktikan bahwa kami bisa juara. Terima kasih bagi seluruh ofisial, pelatih dan para pemain yang luar biasa. Juara tentu membuat kita harus lebih berlatih sungguh-sungguh,” ujar Dus.
