Ruteng, Ekorantt.com – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unika St. Paulus Ruteng menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di aula kampus itu pada Sabtu, 26 November 2022 lalu.
FGD ini dilakukan bersama pengguna lulusan dan para alumni untuk membahas pengembangan kurikulum.
Ketua Penyelenggara, Marselinus Robe mengatakan, FGD dilaksanakan karena, pertama, mahasiswa di Prodi PGSD berasal dari masyarakat dan akan kembali ke masyarakat.
“Untuk itu, prasyarat agar lulusan itu terserap dan sesuai dengan harapan masyarakat ialah mendengarkan masukan dari masyarakat dan mengaturnya di dalam kurikulum program studi,” katanya.
Marselinus bilang, alasan kedua adalah pihaknya percaya bahwa Prodi sebagai milik bersama. Karena milik bersama, maka alumni dan pengguna lulusan diundang untuk memberikan masukan terkait isi kurikulum di Prodi PGSD.
“Target luaran dari kegiatan FGD adalah tersedianya dokumen kurikulum Prodi PGSD yang relevan dengan kebutuhan di lapangan,” tutup Sekretaris Prodi PGSD itu.
Senada, Ketua Prodi PGSD, Mikael Nardi, mengatakan bahwa FGD tersebut merupakan kesempatan bagi Prodi untuk menyerap masukan pihak eksternal bagi pengembangan Prodi.
“Hal ini dilakukan dalam kerangka penjaminan mutu pengembangan Prodi sehingga pada saatnya Prodi menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai harapan serta kebutuhan di sekolah atau lapangan,” kata Mikael.
Ia menambahkan, proses FGD diharapkan menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, praktik tentang sejumlah persoalan, dan harapan solutif yang berimplikasi pada pengembangan kurikulum Prodi PGSD ke depannya.
“FGD diharapkan menghasilkan rekomendasi bagi program studi dalam penyelenggaraan Prodi secara umum dan khususnya untuk pengembangan kurikulum MBKM,” tutup Mikael.
Sementara itu, lulusan Prodi PGSD Unika St. Paulus Ruteng, Dionisia Bernasti Bambut mengungkapkan rasa syukur atas apa yang telah dia dapatkan dari kampus tersebut.
Dionisia dengan lugas mengatakan, kegiatan FGD memberikan masukan baru bagi para guru yang berada di lapangan.
“Manfaat dari kegiatan ini adalah kami selaku guru dan juga alumni Prodi PGSD dapat memperoleh wawasan baru, berbagai pendapat atau ide mengenai hal-hal yang kami butuhkan di sekolah dan menjadi masukan terkait hal-hal yang tidak kami dapatkan sebelumnya di kampus tetapi ada di sekolah,” ungkap Guru SD Ruteng II itu.
Dionisia menerangkan, dengan adanya diskusi, pihak kampus terutama Prodi PGSD dapat mengetahui hal-hal yang dibutuhkan di sekolah sehingga menyesuaikan mata kuliah yang ada dengan kebutuhan sekolah.
“Saya sebagai seorang lulusan PGSD Unika St. Paulus Ruteng merasa sangat bangga menjadi salah satu mahasiswa lulusan Unika Prodi PGSD. Ada banyak hal yang saya dapatkan semasa kuliah dan bisa saya terapkan di sekolah ketika saya menjadi seorang pendidik,” ungkapnya.
Dionisia menceritakan, semasa kuliah bukan hanya soal-soal akademik semata yang ia pelajari tetapi banyak keterampilan lain yang juga ikut membentuk pribadinya.
“Banyak yang saya dapatkan sehingga ketika menjadi seorang pendidik saya dapat menerapkan ilmu-ilmu saya dan keterampilan saya kepada peserta didik,” tandasnya.
Menurutnya, Unika St. Paulus Ruteng sangat luar biasa, termasuk Prodi PGSD karena telah banyak mencetak manusia-manusia yang bisa menjadi pendidik yang berkualitas dan berprestasi.
Dionisia berpesan, semoga ke depan, Prodi PGSD menjadi lebih baik dan dapat menghasilkan lebih banyak lagi calon-calon pendidik yang berprestasi.
“Kemudian dapat mengembangkan banyak hal positif yang diperlukan oleh mahasiswa sebagai calon pendidik. Dan juga semoga ke depannya juga Prodi PGSD tetap memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan di lapangan (sekolah) oleh para calon pendidik saat mereka berada di lapangan nantinya terkait teori, praktik dan juga administrasi-administrasi yang diperlukan di sekolah,” tutupnya.
Selvianus Hadun