Mbay, Ekorantt.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofikisa (BMKG) NTT mencatat 2.841 kejadian gempa bumi terjadi di NTT sepanjang tahun 2023.
“Kejadian gempa bumi didominasi oleh gempa bumi dangkal (D<60 km) sebanyak 2.077 dan gempa bumi magnitudo kecil (M<4,0) sebanyak 2.620,” kata Kepala BMGK Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 Desember 2023.
Stasiun Geofisika Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis BMKG telah menganalisa, jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yakni sebanyak 3.982 kejadian.
Aktivitas gempa bumi tertinggi terjadi pada bulan November 2023 sebanyak 357 kejadian, kata Margiono.
Ia mengatakan gempa bumi dirasakan dilaporkan sebanyak 36 kejadian yang tersebar di Pulau Timor, Alor, Flores, Sumba, dan Sabu.
“Dari kejadian gempa bumi dirasakan tersebut, terdapat dua kejadian gempa bumi merusak rumah dan fasilitas umum,” ujar dia.
Margiono menyebutkan dua kejadian gempa bumi terjadi pada tanggal 31 Agustus 2023 dengan Magnitudo 5.9 SR dan tanggal 1 November 2023 dengan Magnitudo 6.6 SR, berlokasi di Kabupaten Kupang.
Ia menambahkan secara umum, kejadian gempa bumi di wilayah NTT diakibatkan oleh adanya megathrust di selatan NTT dan Flores, back arc thrust di utara Pulau Flores serta sesar-sesar lokal.
“Terkait kegempaan dan tsunami silahkan memperbarui informasi resmi dari BMKG untuk cegah hoaks serta tetap siaga dalam menjalani aktivitas,” kata Margiono menandaskan.
