Larantuka, Ekorantt.com – Aktivitas gunung berapi Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur sudah turun dari level IV atau awas ke level III atau siaga.
Hal ini berdasarkan surat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral perihal penyampaian penurunan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Nomor 142.Lap/GL.03/BGV/2024 tanggal 29 Januari 2024.
Level III atau siaga sendiri adalah hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Ancaman bahaya erupsi bisa meluas, tetapi tidak mengancam pemukiman penduduk.
Meski begitu, status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tetap diperpanjang selama tujuh hari terhitung sejak 1 Februari 2024.
Status tanggap darurat bencana alam tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.1/006/BID.KL/I/2024 tanggal 31 Januari 2024.
Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa meskipun aktivitas gunung berapi Lewotobi Laki-laki sudah berada pada status siaga, namun penanganan darurat terhadap pengungsi menjadi hal yang perlu ditangani.
Mengutip laman Prokompim Flores Timur, hingga Rabu, 31 Januari 2024 pukul 18.00 Wita, terdapat 5.965 pengungsi. Mereka tersebar di rumah warga sebanyak 3.128 jiwa, tenda pengungsi sebanyak 2.777 jiwa, dan di fasilitas umum sebanyak 60 jiwa.
Jumlah kepala keluarga (KK) yang mengungsi di Kecamatan Wulanggitang sebanyak 551 KK, dan di Kecamatan Ilebura sebanyak 487 KK.
Sejak pertama kali erupsi, perhatian pemerintah daerah, provinsi, pemerintah pusat, serta pihak lainnya terus mengalir ke warga terdampak.
Terakhir pada Selasa, 30 Januari 2024, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto dan rombongan mendatangi lokasi bencana.
Suharyanto di depan para warga terdampak yang mengungsi di SMPN I Wulanggitang mengatakan, kunjungannya itu merupakan perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo.
“Walau bencana masih ada, tapi Alhamdulillah juga masih semangat, walaupun sudah satu bulan di tempat pengungsian. Mudah-mudahan segera berakhir,” harap dia.
Suharyanto menambahkan, kedatangannya juga dalam rangka membawa bantuan untuk warga di tempat pengungsian.
Ia berharap bantuan ini cukup untuk membantu segala kebutuhan warga terdampak selama berada di tempat pengungsian.
“Yakinlah nanti kebutuhan bapak ibu selama di pengungsian ini akan kami prioritaskan,” tandas Suharyanto.
Diketahui, dalam kunjungannya Suharyanto menyerahkan bantuan berupa dukungan peralatan logistik 3000 pouch makanan siap saji, 10 set tenda pengungsian, 15 set tenda keluarga, 500 unit velbed, 5 unit genset, 10 unit light tower, 3000 paket sembako, 3000 paket hygene kit, 3000 buah kasur lipat, 3000 lembar matras, 3000 lembar selimut, 1000 paket biskuit protein, 300 paket susu bayi, 300 paket bubur bayi, 500 paket pakaian wanita, 3000 dos air mineral, serta 3000 botol sabun cair.
Ia juga menyerahkan dana siap pakai sebesar Rp250 juta yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui Kepala BNPB yang hadir langsung di lokasi bencana.
“Karena bapak presiden menyampaikan salam melalui Kepala BNPB dengan membawa bantuan untuk kebutuhan kita semua, khususnya para pengungsi yang ada di sini dan beliau menjamin kalau ada yang kurang silakan untuk disampaikan lagi,” kata Ayodhia.
Menurut dia, pemerintah siap membantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, asal saja warga tetap disiplin.
Walaupun status erupsi sudah turun tetapi ia meminta untuk tetap disiplin dan waspada. Tidak boleh kembali ke rumah sampai statusnya kembali normal.
Ayodhia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama kondisi pasca-erupsi.
“Saling memperhatikan di tempat pengungsian dan kita berdoa semoga semua kondisi ini cepat berlalu, cepat kembali seperti sedia kala, agar kita dapat kembali beraktivitas normal lagi dan Tuhan memberkati kita semua,” imbau dia.