Maumere, Ekorantt.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sikka mengerahkan 47 orang dokter melakukan bakti sosial pengobatan pengungsi korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Minggu 10 November 2024.
Bakti sosial bertepatan peringatan Hari Pahlawan yang melibatkan dokter yunior sampai yang senior dan pensiun.
Pembina IDI Sikka, dr. Asep Purnama mengatakan bakti sosial berlangsung di tiga lokasi penampungan pengungsi yaitu di SDK Hikong, Paroki Boganatar di Kringa, dan di Tanarawa, ketiga lokasi itu berada dii wilayah Kabupaten Sikka.
Asep menuturkan perjalanan para dokter menumpang 14 unit kendaraan berangkat pada pukul 07.00 Wita dari rumah Ketua IDI Cabang Sikka, dr Thadeus Watu. Sepanjang perjalanan ditemukan tumpukan abu di jalan letusan, dedaunan, dan atap rumah warga.
Kata Asep, mendekati lokasi pengungsian, abu vulkanik semakin tebal, dan akan beterbangan tertiup mobil yang lewat. Sulit melihat jalan, karena jarak pandang hanya beberapa meter bila ada mobil lewat, yang kebanyakan mobil pembawa bantuan sembako, tangki pengangkut air, kendaraan BNPB dan kendaraan operasional lainnya.
“Membayangkan warga yang tinggal di sepanjang jalan. Setiap hari secara tidak sadar menghirup dan ‘makan’ debu vulkanik yang mengandung Silica -salah satu bahan baku pembuat kaca,” tulis Asep, dalam pesannya.
Dia mengingatkan potensi penyakit akibat iritasi abu vulkanik yakni Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), berbagai penyakit alergi seperti Asma Bronchiale, Rhinitis Alergica, juga iritasi mata yang menyebabkan Conjungtivitis.
Antrean di MCK
Asep bilang kondisi pengungsian menempati ruang-ruang kelas Gedung SDK Hikong yang meliburkan muridnya. Sekitar 1.300 jiwa pengungsi yang ditampung di SDK Hikong dan di rumah warga sekitarnya.
Ia mengatakan, fasilitas kamar mandi, cuci dan kakus (MCK) kurang memadai menampung pengungsi sebanyak itu, bila tidak diantisipasi bisa menjadi masalah.
“Jika antrean panjang di MCK sekolah, mereka akan menggunakan fasilitas MCK warga sekitar. Terima kasih warga Desa Hikong yang sungguh baik hati dan berbela rasa,” Asep menirukan penuturan pengungsi.
Masalah air bersih, MCK, cuci baju dan cuci alat makan perlu diantisipasi. Menurut Asep, potensi penyakit diare akan muncul dan segera meluas di antara para pengungsi.
Sementara dapur umum dikelola oleh para pejuang kemanusiaan, Tagana, TNI, unsur pemerintahan desa setiap hari menanak nasi sebanyak 135 kilogram untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
“Sungguh kerja yang tidak mudah memasak bagi 1.300 pengungsi setiap hari. Bagian dapur umum laksana menyiapkan makan untuk pesta pernikahan dengan undangan 1.300 orang, dan pesta pernikahan itu berlangsung setiap hari sampai waktu yang tidak terbatas. Sampai erupsi Gunung Lewotobi berhenti,” kata Asep.
Dikatakan Asep, bahan makanan kering seperti super mie, sarden, corned, dan lain-lain masih tersedia. Sedangkan bahan basah seperti sayur-sayuran dan ikan basah mendapat bantuan freezer.
Asep menemui seorang wanita pengungsi usia paruh baya memotong sayur di dapur umum, meratapi kepergian adiknya korban erupsi Gunung Lewotobi. Pengalaman traumatis akibat bencana alam -seperti kehilangan harta benda maupun nyawa dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi.
“IDI Sikka membawa dua anggota Spesialis Kesehatan Jiwa yang terlibat dalam mengantisipasi masalah ini,” imbuh Asep.
Malaria di Talibura
Asep mengatakan, Desa Hikong dan Kringa di Kecamatan Talibura belum bebas penyakit malaria potensial mengancam pengungsi.
Karena itu, kata Asep, pencegahan dan penanggulangan malaria di lokasi pengungsian perlu mendapat perhatian khusus, karena penularan malaria akan berlangsung sangat cepat jika tidak diantisipasi.
Eskalasi peningkatan erupsi menjadi penyebab meningkatnya abu vulkanik di tempat pengungsian.
Dia menyarankan evakuasi tempat pengungsi. Digeser ke arah barat mendekati Kota Maumere, sehingga dampak abu vulkanik bisa diminimalisir dan akses bantuan dari Maumere bisa lebih mudah.
“Terima kasih banyak kepada donatur yang berkontribusi dengan caranya masing-masing mendukung IDI Cabang Sikka melakukan bakti sosial.Kiranya Tuhan membalas semua amal soleh dan kebaikan mereka,” katanya.
Penulis: Eginius Moa