Kupang, Ekorantt.com – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur akan berfokus pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung mengatakan, fokus kerja tersebut sebagai respons atas ajakan Paus Fransiskus melalui Ensiklik Laudato Si dan pesan Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakenoni.
“Bapak uskup mendorong kita agar memberikan perhatian serius pada persoalan lingkungan hidup dan hal ini selaras dengan seruan Bapak Suci yang intinya adalah mengajak kita semua termasuk orang muda Katolik untuk memiliki kesadaran bahwa alam semesta adalah rumah kita bersama, bagaikan ibu pertiwi yang mengasuh dan menopang kehidupan kita,” kata Yuvens kepada Ekora NTT pada Kamis, 19 Desember 2024.
Ia menegaskan, bumi sedang terluka akibat ulah manusia. Sebab itu, kata Yuvens, Pemuda Katolik akan melakukan gerakan merawat bumi dengan berbagai upaya. Upaya tersebut akan diejawantahkan dalam program kerja tahunan Pemuda Katolik ke depannya.
Semangat ini juga digelorakan dalam rangka memaknai momentum ulang tahun ke-66 Provinsi NTT sekaligus menandai kegiatan pelantikan Pengurus Pemuda Katolik NTT pada 28 Desember 2024.
“Dalam waktu dekat akan ada aksi penanaman 1.000 pohon di Desa Tun Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang,” kata Yuvens.
Rencananya penanaman secara simbolis dilakukan oleh Kepala BPDAS Benain-Noelmina, Uskup Mgr. Hironimus Pakenoni, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma dan instansi terkait.
Agenda ini, menurut Yuvens, menandai dimulainya perhatian Pemuda Katolik pada lingkungan yang kemudian akan dilakukan di seluruh komisariat cabang tingkat kabupaten dan Kota.
“Prinsipnya kami siap mendukung penuh langkah BPDAS NTT dan bersinergi penuh untuk ke depannya,” kata mantan Anggota DPRD Kota Kupang dua periode itu.
Sebagai langkah awal agenda merawat lingkungan, Pemuda Katolik NTT kemudian melakukan audiensi dengan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain-Noelmina, Kludolfus Tuames, Kamis, 19 Desember 2024.
Audiensi dilaksanakan di Kantor BPDAS Benain-Noelmina yang terletak di Kantor Wali Kota Kupang.
Hal ini, kata Yuvens, merupakan bagian dari rencana Pemuda Katolik dalam melakukan penjajakan kerja sama dengan BPDAS sebagai target jangka panjang guna membangun kesamaan persepsi dan bersinergi dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Kami sangat mengapresiasi kepada Kepala BPDAS Benain Bapak Kludolfus Tuames yang merespons dengan sangat baik rencana dari Pemuda Katolik. Beliau sangat responsif dan membuka ruang bagi kami dari Pemuda Katolik,” ujarnya.
“BPDAS memfasilitasi kami 1.000 anakan pohon dan bahkan kami berharap beliau berkesempatan untuk menjadi salah satu narasumber saat Rakerda nantinya,” imbuh Yuvens.
Ia mengatakan, hal ini lebih dari sekadar aksi penanaman pohon. Menanam pohon memang menjadi penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah membangun cara berpikir dan kesadaran masyarakat. Ini sangat penting dan urgen.
Yuvens menilai adanya ketidakpedulian terhadap lingkungan bahkan maraknya tindakan merusak lingkungan alam adalah bagian dari lemahnya kesadaran.
Ia bilang, hal ini bisa saja akibat dari minimnya pengetahuan tentang peran alam dan hubungannya dengan kehidupan manusia.
“Pemuda Katolik tentu menyadari hal ini dan kami mencoba memulainya dengan membangun pemahaman yang sama sehingga nantinya memiliki landasan yang kuat dalam bergerak dan beraksi,” tegas Yuvens.
Kepala BPDAS Benain-Noelmina, Kludolfus Tuames menyambut baik kedatangan Pemuda Katolik NTT.
Kludolfus mengatakan, yurisdiksi Kementerian Kehutanan adalah pengelolaan bentang lahan dan kawasan hutan yang melibatkan berbagai pihak.
Oleh karena itu menurut dia, pengelolaan DAS harus dilakukan dengan kerja kolaboratif. Kuncinya pada koordinasi, sinergitas dan sinkronisasi program, kegiatan, anggaran dan peran para pihak.
Kludolfus menjelaskan, keterlibatan aktif dari seluruh pihak termasuk di dalamnya Pemuda Katolik tentu merupakan suatu keniscayaan. Sebab selain menjalankan nilai dan ajaran Katolik, semua manusia memiliki kewajiban yang sama untuk urusan pemulihan lingkungan.
“Kami berterima kasih dan tentu turut mendukung aktivitas yang ada kaitannya dengan pengelolaan DAS. Saling bersinergi untuk sama-sama menyatukan potensi dan kekuatan bangsa,” katanya.
Ia mengatakan, Pemuda Katolik merupakan salah satu potensi dan kekuatan bangsa yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam upaya-upaya memperbaiki lingkungan hidup yang tercakup dalam tiga aspek yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial.
Kludolfus juga berpesan agar semua masyarakat termasuk Pemuda Katolik harus membangun rasa cinta dan kepedulian dalam menjaga alam dan lingkungan.
“Barang siapa mencintai dan menjaga alam maka alam akan memberikan kesejukan, kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik. Namun, jika ada tindakan merusak alam maka akan menimbulkan bencana yang merugikan manusia,” ujarnya.