Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 14 Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kabupaten Nagekeo tolak ikut rapid test.
Ke-14 OTG itu yakni warga Kecamatan Aesesa yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien 02 dan 03 COVID-19.
“12 (OTG) mempunyai riwayat berkontak erat dengan pasien positif covid-19 #03, dan 2 (OTG) pernah berkontak erat dengan terkonfirmasi positif covid-19 #02,” tulis Kabag Humas Kabupaten Nagekeo, Silvester Teda Sada, dalam rilis yang diterima Ekora NTT, Selasa (23/6/2020).
Silvester mengatakan, saat ini di Kabupaten Nagekeo terdapat dua warga yang reaktif rapid test dan sedang dirawat di Puskesmas Danga.
“1 OTG kontak erat terkonfirmasi #03 dari Marapokot dan saat ini sudah menjalani karantina di Puksemas Danga sejak 12 Juni. Dan, 1 lagi pasien rekatif rapid test hasil scrining, yakni seorang ibu post sc (setelah operasi cesar)”, ujarnya.
Ia mengatakan, di Kecamatan Nangaroro ada 7 OTG hasil kontak erat dengan pasien 03 COVID-19.
Ke-7 OTG itu, lanjutnya, sudah ikut rapid test, dengan hasil, 4 non-reaktif, dan 3 reaktif.
Terhadap yang reaktif, sudah dilakukan Swab pertama dengan hasil negatif. Sekarang sedang persiapan swab evaluasi. Sudah diambil swabnya, dan siap dikirim, bersamaan dengan swab evaluasi untuk 3 pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang masih karantina di Ruang Isolasi RSD Aeramo,” ujarnya.
Silvester meminta kepada 14 OTG yang tolak rapid test agar menuruti permintaan Gugus Tugas COVID-19 untuk segera ikut rapid test.
“Tujuannya agar yang bersangkutan cepat memperoleh kepastian dan bisa memutus rantai peluang penyebaran COVID-19 di tengah warga,” katanya.
Pelaku Perjalanan Terus Meningkat
Selama penerapan new normal yang dimulai sejak 15 Juni 2020, jumlah warga yang datang dari zona merah ke Nagekeo, terus meningkat.
“Hari ini, ada tambahan 22 orang P2T2,” kata Silvester.
Dari 22 orang pelaku perjalanan tersebut, 10 orang datang dari Kupang, dengan tujuan, Boawae 5 orang, Mauponggo 4 orang, dan Aeramo 1 orang.
Lalu, 1 orang datang dari Sumba Barat Daya dan 3 orang datang dari Bali, dengan tujuan Boawae.
Kemudian, 1 orang datang dari Surabaya, dengan tujuan Mauponggo. Dan, 6 orang pekerja PLN yang datang dari Kediri ke Danga.
“Kita semua tentu berharap, agar saudara kita yang saat ini sedang menjalani karantina sesuai protokol kesehatan COVID-19, benar-benar lekas pulih dan bebas dari ancaman penyakit COVID-19”, tutupnya.
Belmin Radho