Bima, Ekorantt.com – Sejak diresmikan pada November tahun 2022 lalu, Manajemen Kopdit Pintu Air Cabang Dompu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bekerja secara cerdas dan tuntas dalam melayani anggotanya.
Berbagai strategi dilakukan dalam memantik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air Cabang Dompu. Temasuk melakukan analisa terhadap jenis pemanfaatan pinjaman oleh anggota.
Berdasarkan kajian itu manajemen menemukan 60 persen dari 1.200 orang anggota yang meminjam digunakan untuk mendukung usaha produktif. Mereka pun mendapatkan pengahasilan harian.
Sementara 25 persen menggunakan pinjamannya untuk membiayai usaha. Mereka mendapatkan hasil secara musiman.
Lalu, sisanya 15 persen untuk memenuhi pendidikan dan pemenuhan kebutuhan konsumtif.
Penyaluran pinjaman lebih diprioritaskan untuk mendukung usaha produktif anggota dengan penghasilan harian menjadi pilihan kebijakan yang sangat tepat. Hal ini menjadi komitmen kerja sebagai pilihan pelayanan terbaik agar anggota terlayani dan lembaga semakin kuat.
Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Dompu, Abdul Rahman Na’u mengatakan, dengan kajian yang dilakukan secara sederhana itu timnya akan lebih fokus pada pelayanan pinjaman dalam rangka mendukung usaha anggota yang dapat memberikan penghasilan setiap hari, ketimbang penghasilan musiman.
Abdul memberi contoh usaha anggota yang dapat memberikan penghasilan setiap hari meskipun tidak terlampau besar seperti, membuka warung makan, kios, pedagang antarpasar, jualan aneka olahan kue dan minuman segar, serta berjualan ayam dan daging ayam potong.
Sedangkan usaha yang memberikan hasil musiman umumnya yang bergerak di sektor pertanian dan peternakan.
Abdul kwnudian membeberkan alasan lebih memilih usaha yang mendapatkan hasil setiap hari ketimbang yang musiman.
Menurut dia, pinjaman dengan penghasilan harian tingkat risiko lebih kecil bila dibandingkan dengan yang musiman. Usaha musiman risiko kegagalan jauh lebih tinggi karena sangat bergantung pada kebaikan alam.
“Memang di Dompu khususnya, Provinsi Nusa Tenggara Barat umumnya sektor pertanian terutama budi daya jagung mengadi primadona. Tetapi dengan mengamati situasi alam tidak meangalami perubahan sangat ekstrem itu akan menjadi tantangan terbesar bagi petani,” jelas Abdul kepada Ekora NTT melalui sambungan teleponnya dari Dompu, Rabu, 1 November 2023..
Hal ini menurut dia, sebagai bentuk keberpihakan Kopdit Pintu Air guna membantu meningkatkan kesejahteraan anggota pada satu sisi, dan keamanan lembaga di sisi yang lain.
Oleh karena itu, ke depanya pinjaman akan mengutamakan anggota yang meminjam untuk mengembangkan usaha produktif dan dapat memberikan hasil setiap hari, bukan usaha musiman apalagi untuk konsumtif.
Menanggapi pertanyaan apa obsesinya dalam upaya membesarkan Kopdit Pintu Air di Provinsi NTB, Abdul Rahman menuturkan yang pertama adalah membangun kekompakan kerja sama tim antara staf manajemen dan komite dalam mewujudkan tiga pilar sukses. Ketiga pilar sukses dimaksud adalah, menghidupkan kembali anggota pasif, merekrut anggota baru agar jumlah terus bertambah dan memupuk pendapatan sebagai sisa hasil usaha (SHU).