Maumere, Ekorantt.com – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengadakan kegiatan literasi digital bertajuk “Saatnya GenSi Beraksi” di Universitas Nusa Nipa Maumere, Kabupaten Sikka, pada Selasa, 4 Februari 2025.
Acara ini bertujuan membekali generasi muda, khususnya mahasiswa dan siswa SMK di Nusa Tenggara Timur, dengan keterampilan digital dan etika teknologi untuk menghadapi tantangan di era digital.
Dalam acara ini, Indosat bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dan Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (BPPTIK Komdigi).
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan siswa SMK, serta menghadirkan berbagai ahli, termasuk kepala BPPTIK Hamdani Pratama, area academy manager cisco networking academy Adri Gautama, programmer dan tech influencer Fuadit Muhammad, AI content creator & developer Anjas Maradita, serta edukator dan content creator NTT Apriani V.E.K. Dangga.
Mereka berbagi keterampilan tentang pengembangan kompetensi keamanan siber, pemahaman etika digital, serta cara penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat, Steve Saerang, menyatakan literasi digital yang inklusif adalah kunci bagi generasi muda, terutama Gen Z, untuk menghadapi tantangan era digital dan membuka peluang di pasar global.
Dalam kegiatan GenSi Talks yang digelar baru-baru ini, peserta mengikuti tiga sesi diskusi dengan tema-tema terkini seperti “AI, Teman atau Lawan?”, “Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas”, dan “Transformasi Gen Z: Dari Cerdas Digital ke Aman Digital”.
Melalui acara ini, jelas Steve, Indosat berfokus pada peningkatan kesadaran tentang keamanan digital serta pengembangan keterampilan digital dan keamanan siber di kalangan generasi muda.
GenSi, yang merupakan singkatan dari Generasi Siap, adalah program inisiatif dari Indosat yang bertujuan meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi di kalangan generasi muda, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Program ini menekankan pengembangan kompetensi digital, keamanan siber, dan etika penggunaan teknologi untuk mempersiapkan Gen Z menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, lanjut Steve, GenSi juga berupaya memperluas akses teknologi di daerah yang kurang terlayani. Meskipun penetrasi internet di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 67,75 persen, kontribusinya terhadap total penggunaan internet di Indonesia masih rendah.
Steve pun menekankan pentingnya memperkuat akses digital di NTT.
Untuk memperkuat inisiatif ini, GenSi mengedepankan pentingnya AI Sovereignty melalui kolaborasi dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC).
Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Wijaya Kusumawardhana, mengapresiasi langkah Indosat dengan melibatkan pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, literasi digital yang kuat sangat penting dalam menghadapi tantangan digital, serta memperkuat ekosistem digital di Indonesia.
Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere, Gery Gobang, mendukung penuh program GenSi Indosat sebagai peluang bagi generasi muda untuk berkembang dan menghadapi tantangan global.
Gery berharap mahasiswa dan siswa yang hadir dapat menyerap ilmu dan wawasan baru dari para pembicara.
Perwakilan mahasiswa Psikologi Unipa Maumere, Felisitas Melina Surat, mengungkapkan kebanggaannya mengikuti kegiatan literasi digital ini.
Ia berharap perkembangan digital akan membawa perubahan positif bagi generasi muda, khususnya di Kabupaten Sikka.
Kegiatan serupa sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Papua, Solo, dan Minahasa Utara, diikuti oleh lebih dari seribu peserta, untuk memperkuat keterampilan digital generasi muda.
