Kupang, Ekorantt.com – Melki Laka Lena-Johni Asadoma telah resmi menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2025-2030.
Kepemimpinan Melki-Johni dihadapkan pada tantangan-tantangan besar dengan kemiskinan 19,02 persen, kemiskinan ekstrem 2,82 persen, dan stunting 37,9 persen.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka 3,02 persen dan angka putus sekolah yang tinggi turut memicu Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Melki Laka Lena mengatakan dirinya bersama wakil gubernur NTT, Johni Asadoma telah menyiapkan rencana kerja dan prioritas pembangunan selama lima tahun ke depan.
“Visi kami adalah mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan. NTT yang maju, sehat, cerdas, dan sejahtera adalah NTT yang mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya secara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Melki saat pidato saat rapat paripurna di DPRD NTT pada Senin, 3 Maret 2025.
Menurut Melki, di bawah kepemimpinan Melki-Johni, pemerintah akan memberikan akses layanan dasar yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan inovatif, serta membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan.
“Sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ujar Melky.
Untuk mencapai visi tersebut, Melki-Johni akan menerjemahkannya ke dalam misi serta program kerja yang konkret dan terukur.
“Dengan komitmen, kerja keras, dan semangat kolaborasi, kita akan membawa NTT menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera.”
Adapun misi yang diemban lima tahun ke depan, kata Melki, yakni pertama, memastikan infrastruktur berkelanjutan demi mewujudkan ekonomi berbasis potensi daerah yang berdaya saing.
Kedua, memperluas pelayanan kesehatan dan jaminan sosial yang lebih inklusif, terjangkau, dan mudah diakses.
Ketiga, menghadirkan pendidikan berkualitas yang merata, partisipatif, dan tepat sasaran.
Empat, mewujudkan kesejahteraan sosial, kesetaraan akses, serta kualitas hidup yang berkeadilan dan madani bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lima, mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam dan manusia yang bijak serta pemenuhan HAM.
“Visi dan misi yang kami usung bukan sekadar janji politik, tetapi menjadi tonggak awal, panduan utama, dan arah kebijakan bagi pemerintahan kami,” tandasnya.
Melki mengakui telah menyusun program-program kerja telah yang telah diwujudkan dalam tujuh pilar utama yakni pilar ekonomi berkelanjutan, pilar kesehatan, pilar pendidikan, pilar pemberdayaan komunitas, pilar pemerataan infrastruktur berkelanjutan, pilar reformasi birokrasi dan hak asasi manusia, serta pilar kolaborasi.