Oleh: Agustinus Tetiro*
Hari ini (17 Juli 2025), Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT atau Bank NTT) merayakan hari ulang tahun ke-63. Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai pemegang saham pengendali (PSP) berharap, Bank NTT menjadi jantung bagi detak dan gerak perekonomian NTT.
Harapan Gubernur NTT itu kemudian dijabarkan melalui beberapa pernyataan kunci. Bank NTT harus tumbuh menjadi bank yang sehat, produktif dan dibanggakan. Bank NTT harus mendukung sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, UMKM dan pariwisata di NTT.
Menurut Gubernur Melki, usia 63 tahun adalah kesempatan untuk introspeksi dan melupakan catatan kelam masa lalu sekaligus inisiatif untuk melakukan lompatan ke depan dengan transformasi kinerja dan layanan, sehingga pada gilirannya Bank NTT mampu bersaing secara nasional dan global.
Introspeksi
Gubernur Melki Laka Lena menggunakan kata yang tepat untuk mengevaluasi kinerja bank NTT: instrospeksi. Kata ini berasal dari dua kata bahasa Latin: intro (masuk, ke dalam) dan spectare (melihat, memperhatikan). Introspeksi berarti: melihat ke dalam.
Introspeksi lebih daripada evaluasi. Introspeksi lebih jujur dan bijaksana menilai ke dalam. Evaluasi menilai dengan memperlihatkan ke luar sejumlah data.
Salah satu cara yang paling umum untuk mengevaluasi kinerja BPD adalah memperhatikan perkembangan beberapa datanya terkait asset, dana pihak ketiga (DPK), penyaluran kredit/pembiayaan, dan laba bersih.
Data-data ini bisa kita lihat pada laporan keuangan yang dipublikasikan. Termasuk, data-data lain, seperti kredit bermasalah dan komposisi dana murah, yang terkait dengan kinerja perbankan. Sementara itu, hal-hal yang berkaitan dengan integritas para pemimpin dan kualitas pelayanan lebih bisa kita peroleh melalui impresi-impresi dan kesan-kesan yang masuk selama proses pengabdian dan pelayanan.
“Kita tinggalkan catatan kelam masa lalu, mari melihat ke depan!” pesan Gubernur NTT.
Di hadapan kepemimpinan baru di pemerintahan provinsi NTT dan di Bank NTT, kita berharap penuh: Bank NTT akan berjalan pada rel yang benar, seperti harapan Gubernur Melki Laka Lena: Bank NTT yang sehat, produktif dan dibanggakan.
Harapan dan Tantangan
Harapan Gubernur NTT di atas sejalan dengan Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah 2024-2027 oleh otoritas jasa keuangan (OJK) yang mematok tiga kunci sukses BPD: Resilien, Kontributif dan Kompetitif.
Bank NTT yang sehat perlu dipahami sebagai bank yang tahan uji dan tahan banting dengan tingkat resiliensi yang mumpuni. Bank NTT yang produktif adalah Bank NTT yang mampu berkontribusi bagi perekonomian daerah yang sektor-sektor utamanya telah disebutkan Gubernur di atas.
Bank NTT yang bisa dibanggakan tentu saja berkaitan dengan daya saing yang kompetitif dengan bank-bank lain baik di kawasan Indonesia timur maupun di level nasional bahkan dunia.
Tentu saja, untuk mencapai harapan itu, kita perlu mengetahui betul tantangan-tantangan yang ada seperti tantangan global terkait kondisi ekonomi dan perdagangan dunia, serta tantangan nasional dan tantangan struktural BPD.
OJK melihat tantangan nasional datang dari pertumbuhan ekonomi, akselerasi digital dan keamanan siber, inklusi dan literasi keuangan di daerah yang relatif rendah, kompetisi dengan bank-bank besar di daerah.
Sementara itu, tantangan struktural BPD mencakup, (1) kelemahan serta pemasalahan tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan (GRC), keterbatasan opsi dalam penguatan permodalan, kualitas dan kuantitas infrastruktur (TI dan SDM), pangsa kredit produktif relatif rendah, keterbatasan produk dan layanan, tantangan pengaturan, pengawasan dan perizinan,
Lompatan Transformatif
Gubernur Melki Laka Lena kembali menyebutkan kata kunci lain: Transformasi. Kata ini juga berasal dari dua kata bahasa Latin: trans (di seberang, melewati, melampaui) dan forma-ae (bentuk). Transformasi bisa berarti berubah bentuk, melampaui bentuk yang ada, tentu saja ke arah yang lebih baik.
Dalam data yang dikumpulan kepada OJK untuk Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah 2024-2027, manajemen Bank NTT hanya menuliskan Rencana Strategis 5 Tahun ke depan: (1) Penguatan daya saing melalui peningkatan kemampuan bisnis & layanan untuk keunggulan kompetitif, (2) Penguatan struktur kelembagaan & tata Kelola, dan (3) Peningkatan kontribusi untuk pembangunan perekonomian di Nusa Tenggara Timur.
Kita tidak menemukan target-target yang prospektif serentak terukur untuk menakar kerja suatu BPD bernama Bank NTT. Dalam hal transparansi dan rencana kerja seperti ini, kita masih sekelas dengan Bank NTB Syariah yang sangat formalistis dalam laporan, tetapi kalah di hadapan Bank MalukuMalut yang dengan amat baik menetapkan target bisnis dengan angka-angka terukur dan realistis tentang target pertumbuhan penyaluran kredit (5-9%), menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) gross produktif di bawah 5% dan rasio UMKM maksimal 20%, target penghimpunan DPK tumbuh hingga 9%, pencapaian rasio LDR pada kisaran 78-92% serta komposisi dana murah (CASA) pada posisi minimal 50% dari total DPK.
Pada titik ini juga, kita kalah dari Bank Papua yang lebih komprehensif menjelaskan target-target untuk 5 tahun ke depan. Jangan dulu bandingkan dengan BPD di Jawa, Kalimantan dan Sumatera yang memang sudah jauh lebih maju.
Rencana dan target kinerja untuk suatu unit usaha seperti Bank NTT itu amat penting untuk keperluan transparansi, kepercayaan (trust) investor dan nasabah, hingga refleksi tugas dan tanggung jawab yang mau kita ambil dan emban untuk daerah kita tercinta. Hal-hal yang hanya berkaitan dengan pemenuhan suatu tuntutan formalitas atau suatu formalisme tugas sebaiknya dihilangkan.
Kita membutuhkan terobosan-terobosan yang kreatif, akseleratif, terukur dan efektif untuk percepatan pembangunan NTT ke depan. Pada gilirannya transformasi Bank NTT ini perlu memastikan makin banyak uang mengalir ke masyarakat untuk memberantas dua masalah pokok di NTT: kemiskinan ekstrem dan prevalensi tengkes (stunting).
Gubernur Melki memaknai usia ke-63 Bank NTT sebagai kesempatan untuk introspeksi dan melakukan lompatan transformatif. Pesan ini sangat kuat, karena lompatan transformatif itu akan dilihat pada dua tahun lagi (2027) ketika Bank NTT merayakan HUT ke-65. Serta, tiga tahun lagi (2028) ketika provinsi NTT merayakan HUT ke-70.
Ayo Bangun (Bank) NTT!
*Agustinus Tetiro adalah jurnalis ekonomi-bisnis dan peminat Etika Bisnis