Polisi Menang Praperadilan Dugaan Korupsi Peningkatan Jalan Maronggela-Nampe

0

Bajawa, Ekorantt.com – Pengadilan Negeri Kelas II Bajawa, NTT, menolak permohonan praperadilan terkait penetapan tersangka dugaan korupsi peningkatan jalan Maronggela-Nampe oleh Direktur PT Sukses Karya Inovatif berinisial AIS.

Hal itu disampaikan majelis hakim dalam agenda pembacaan putusan di PN Kelas II Bajawa, yang dipimpin oleh Hakim Tunggal Kadek Apdila Wirawan, Selasa (2/8/2022).

Dalam amar putusan yang dibacakan Hakim Wirawan menyatakan menolak permohonan pemohon AIS secara keseluruhan.

Selain itu, Hakim memutuskan membebankan biaya perkara kepada pemohon. Dan Hakim menyatakan tergugat atau termohon telah sah dan sesuai ketentuan dalam melaksanakan proses penetapan tersangka terhadap pemohon.

Ketua Tim Kuasa Hukum Kapolres Ngada IPDA Juliardi Sinambela mengatakan Sidang Praperadilan Perkara Nomor 02/Pid.Pra/2022/PN Bajawa, di Pengadilan Negeri Bajawa Kelas II, hari ketujuh ini dengan agenda Putusan Hakim Tunggal Praperadilan.

“Praperadilan ini diajukan oleh saudara pemohon berinisial AIS yang diwakili kuasa hukumnya, melawan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dan Kepala Kepolisian Resor Ngada,” ujar Juliardi.

Menurutnya, dalam kasus tersebut pemohon tidak terima penetapan dirinya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi sehingga melakukan upaya prapradilan.

“Kami menghargai upaya pemohon membantu mengawasi dan mengkoreksi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya,” katanya.

Juliardi menyebutkan dalam kasus korupsi tersebut pemohon diduga telah melakukan kerugian negara sebesar Rp1 miliar lebih pada proyek peningkatan jalan Maronggela-Nampe tahun anggaran 2017 pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngada.

KPPN Larantuka Beri Penghargaan kepada Satker

0

Larantuka, Ekorantt.com – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Larantuka memberikan penghargaan kepada Satker (Satuan Kerja) yang berkinerja baik selama Semester I pada Selasa (2/8/2022).

Penghargaan itu diberikan KPPN Larantuka saat Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran dan Implementasi SAKTI Semester I Tahun 2022.

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Plh. Kepala KPPN Larantuka, Muhammad Nur Erfansyah tersebut, dilanjutkan pemaparan materi Evaluasi Implementasi SAKTI Semester I Tahun 2022 oleh PTPN KPPN Larantuka, Bramastoro Rio Pratama.

Materi pertama mengemukakan soal kendala dan hambatan yang seringkali dijumpai oleh satker sejak implementasi SAKTI pada awal 2022, beserta rekomendasi atas pemecahan masalah dari kendala yang ada.

Materi kedua mengenai evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran semester I tahun 2022 yang dibawakan Kepala Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker, Ibnu Haris Felama.

Ibnu memaparkan hasil dari nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja yang terdiri dari 8 indikator kinerja serta beberapa langkah strategi untuk optimalisasi nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada Semester II mendatang.

Pose bersama usai kegiatan, Selasa (2/8/2022).

“Kami harapkan ada peningkatan nilai IKPA satuan kerja Bapak/Ibu secara signifikan untuk satker yang nilai IKPA Semester I kurang optimal, sedangkan untuk satker yang telah mendapatkan nilai IKPA yang bagus dan optimal di semester pertama kami harapkan untuk dapat dipertahankan,” ujarnya.

Dalam rangkaian acara penutup, diberikan penghargaan terhadap satuan kerja berkinerja terbaik pada Semester I Tahun 2022.

Peringkat I nilai IKPA Semester I Tahun 2022       dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lembata (601429).

Peringkat II nilai IKPA Semester I Tahun 2022: Pengadilan Agama Lewoleba (632065).

Peringkat III nilai IKPA Semester I Tahun 2022: Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Lembata (681230).

Untuk Penyampaian LPJ dan Laporan Saldo Rekening Bendahara Terbaik yakni dari Kantor UPBU Wonopito (568622).

Sementara itu, Transaksi Digipay Terbaik diwakili oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Flores Timur (432294).

Ibnu menandaskan, pemberian penghargaan tersebut dimaksudkan agar para satuan kerja mitra KPPN Larantuka dapat senantiasa meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran pada periode-periode selanjutnya.

Antusias Anggota Pintu Air KCP Manado Layak Diapresiasi

Manado, Ekorantt.com – Antusias segenap anggota KSP Kopdit Pintu Air untuk memanfaatkan layanan di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Manado layaklah diapresiasi.

Demikian kata Yosef Anselmus, Manager Area Flores Barat 1 KSP Kopdit Pintu Air saat dihubungi beberapa waktu lalu.

“Kami lagi berada di Manado, saya mau sampaikan antusias anggota kita di sini luar biasa. Anggota di Manado sini rata-rata punya usaha. Layaklah kita apresiasi,” ucap Yosef Anselmus.

Menurut Yosef Anselmus, selama kunjungan kerjanya ke KCP Manado yang perlu dikembangkan dengan sungguh-sungguh adalah peran pendampingan.

Hal ini terbukti dari adanya calon anggota yang mulai berdatangan mendaftar jadi anggota.

“Selama kunjungan kerja ke Manado antusias anggota luar biasa,” ucap Yosef.

Yosef Anselmus mengemukakan saat kunjungan ke salah satu sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolah yang sudah jadi anggota, para guru di sekolah langsung menunjukkan respek yang besar terhadap KSP Kopdit Pintu Air.

“Senang sekali karena kunjungan singkat itu efeknya kami langsung dapat dua ibu guru yang mendaftar jadi anggota,” ucap Yosef lagi.

Sekolah yang dikunjungi itu adalah SD Pimpin. Beralamat di Desa Kema I Jaga IX Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara.

Joula Singon dan Wanda Fitrian Agustin Oleysorot, guru dari SD Pimpin yang baru bergabung menjadi anggota mengaku tertarik dengan pelayanan dari KSP Kopdit Pintu Air yang diceritakan para anggota sebelumnya.

“Tentang Pintu Air ini kami sudah dengarkan dari para anggota dan kami senang karena hari ini tim dari Pintu Air langsung berkunjung ke sekolah,” ucap keduanya.

Sementara itu Yakobus Jano, Ketua Pengurus Pusat KSP Kopdit Pintu Air menjelaskan saat ini kantor pelayanan KCP Manado kembali bergeliat. Pihaknya pun telah menurunkan tim dan persiapan para pegawai yang nantinya akan menangani secara lebih sungguh pelayanan di KCP Manado.

“Anggota kita di Manado luar biasa. Kita sedang mengoptimalkan peran para karyawan kita untuk memaksimalkan kesungguhan anggota yang bergabung bersama dalam rumah bersama bernama Pintu Air. Terbukti ada yang sebelumnya kurang aktif kini sudah aktif sekali,” ucap Jano.

Dari data yang dihimpun Ekora NTT saat ini jumlah anggota di KCP Manado ada 633 anggota. Jumlah anggota peminjam 484 anggota.

18 Tim Ikut Turnamen Soeratin Cup U17 di Ende, Chris Mboeik Ingatkan Wasit Harus Profesional

0

Ende, Ekorantt.com – Sebanyak 18 tim telah hadir di kota Ende untuk mengikuti Turnamen Bola Kaki Soeratin Cup U17 yang digelar di Stadion Marilonga Ende.

Turnamen ini akan dibuka Wakil Gubernur NTT Yoseph Nae Soi pada Selasa (2/8/2022) pukul 16.00 Wita.

Ketua Asprov PSSI NTT Chris Mboeik yang didampingi pengurus Asprov NTT seperti Abdul Muis, Supriyadin Pua Reke, Boni Jebarus dan Thomas Tiba saat konfrensi pers menjelaskan, seluruh kesiapan panitia telah rampung 100 persen.

“Saat ini sudah siap. Panitia di Ende luar biasa. 18 tim sudah tiba di Ende dan sejak tadi malam kita kunjungi di tempat penginapan mereka,” ungkap Chris Mboeik.

Wakil Ketua DPRD NTT tersebut mengatakan, penyelenggaraan Turnamen Soeratin Cup U17 di Ende menjadi momentum seleksi pemain NTT menghadapi event nasional.

Dia juga mengingatkan, wasit yang memimpin pertandingan untuk benar-benar profesional serta seluruh tim tetap menjaga sportivitas.

“Kita sudah tegaskan ke wasit untuk memimpin pertandingan dengan profesional dan menciptakan iklim olahraga yang kondusif,” ungkapnya

Sementara itu, 18 tim yang mengikuti turnamen Soeratim Cup U17 di Ende telah dibagi menjadi 4 pool.

Pool tersebut antara lain; Pool A: Persap Alor, Persematim Manggarai Timur, Bintang Timur Atambua, PSKK Kota Kupang, PS Malaka

Pool B: Persamba Mabar, Persewa Waingapu, Perse Ende, Nirwana 04 Nagekeo.

Poll C: Platina FC, Persada Sumba Barat Daya, Persebata Lembata, PSN Ngada, Persena Nagekeo.

Pool D: Perserond Rote Ndao, Perss Soe, Persiteng, Perseftim Flotim.

Dalam pertandingan pembuka Selasa (2/8/2022), juara bertahan Persap Alor akan melawan PS Malaka.

Sebastian Salang: Kebijakan Kenaikan Tarif ke TNK Abaikan Kepentingan Masyarakat Lokal

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Sebastian Salang, menilai kebijakan kenaikan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar Rp 3,75 juta per orang telah mengabaikan kepentingan masyarakat lokal, pelaku wisata, pelaku bisnis, dan perasaan masyarakat setempat.

Menurutnya, pelaku pariwisata di Labuan Bajo melakukan mogok total sebagai bentuk penolakan dan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah.

“Hal itu merupakan tamparan keras bagi wajah pemerintah pusat dan daerah khususnya provinsi yang melahirkan kebijakan,” katanya kepada Ekora NTT dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Salang berujar, penolakan dan perlawanan besar-besaran tersebut adalah gambaran bahwa kebijakan tersebut cacat proses dan gagal mendeteksi aspirasi dan kepentingan serta harapan masyarakat.

“Potret kebijakan yang dipaksakan, top down, sempit demi angan-angan keuntungan besar yang ditempuh melalui jalan pintas,” ungkapnya.

Ia berpendapat bahwa penolakan dan perlawanan masyarakat setempat dan pelaku wisata juga merupakan fakta kebijakan yang telah gagal dan kehilangan legitimasinya.

“Kebijakan yang baik pasti direspons, diterima dan dijalankan oleh semua stakeholders dan masyarakat. Sebaliknya, kebijakan yang buruk dan dipaksakan pasti ditolak bahkan dilawan. Itulah yang terjadi di Labuan Bajo. Pemerintah harus menyadari itu,” tegas politisi asal Manggarai itu.

Faktanya saat ini, lanjut dia, kebijakan kenaikan tarif ini telah menimbulkan efek sangat buruk bagi pelayanan pariwisata. Banyak wisatawan menunda dan membatalkan perjalanannya ke Labuan Bajo.

Selain itu, image terhadap daerah wisata premium jadi rusak dan buruk. Bukan mustahil dampak jangka panjang menjadi jelek. Minat wisatawan berkurang dan beralih ke daerah lain bahkan negara lain.

Oleh karena itu, terang dia, pemerintah pusat harus memasang telinga dan hatinya dengan benar untuk mendengarkan suara, jeritan, aspirasi dan kepentingan masyarakat, pelaku wisata setempat secara jernih dan objektif, tidak hanya mendengar sepihak dari pemerintah provinsi atau kabupaten. Apalagi jika alasan kebijakan ini hanya fantasi perhitungan yang bombastis dengan iming-iming penerimaan triliunan rupiah.

“Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk memaksakan kebijakan tarif ini untuk dilanjutkan. Apalagi jika menggunakan pendekatan keamanan, tidak akan memperbaiki situasi, justru akan semakin buruk dan mencoreng wajah wisata premium,” jelasnya.

Salang juga mengemukakan, secara faktual, kebijakan ini telah kehilangan legitimasi dan public trust.

Hal tersebut karena telah melahirkan konflik dan kegaduhan. Karena itu, kebijakan tersebut telah gagal dan sebaiknya segera dibatalkan atau dicabut kembali.

“Pemerintah pusat harus melihat fakta perlawanan ini dengan cermat dan tak perlu malu untuk menarik kembali. Apa yang terjadi saat ini adalah pelajaran penting dalam proses pembuatan kebijakan yang baik ke depannya,” tutupnya.

HPI Nagekeo Desak Pemerintah Tinjau Kembali Harga Tiket Masuk TN Komodo

0

Mbay, Ekorantt.com – Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nagekeo mendesak pemerintah meninjau kembali kebijakan kenaikan tarif masuk TN Komodo, Labuan Bajo dari sebelumnya Rp200 ribu menjadi Rp3,75 juta.

Peninjaun kembali dimaksud untuk kepentingan ketahanan pariwisata di Labuan Bajo, tak terkecuali di sejumlah wilayah di daratan Flores.

“Karena kebijakan itu mengakibatkan kemunduran perkembangan pariwisata kita, juga ekonomi dari bidang pariwisata,” ujar Ketua HPI Nagekeo Yohanes Niku setelah dihubungi Ekora NTT, Selasa siang.

Yohanes berkata, rasionalisasi dalam penetapan harga tiket ke tempat wisata menjadi hal penting dan diutamakan. Sehingga ia menyayangkan penetapan kebijakan kenaikan tarif pemerintah enggan melibatkan praktisi pelaku wisata.

“Jadi, kami mengusulkan untuk meninjau kembali kenaikan tiket masuk yang menjadi polemik. Rasionalisasi (harga) penting. Kita boleh menjual sesuatu tapi harga harus rasional,” kata dia.

Yohanes akhirnya membeberkan dampak dari ketidakrasionalnya penetapan harga tiket masuk ke TN Komodo
yang membawa dampak buruk bagi pariwisata di Nagekeo dan daerah lain di Flores.

Sebab, baginya, Labuan Bajo masih menjadi sandaran perkembangan wisata lain yang ada di wilayah daratan Flores-Lembata.

“Karena dengan naikknya tiket masuk atau kebijakan itu lalu muncul gejolak yang kemudian terjadi pembatalan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo termasuk di Nagekeo,” tutur Yohanes.

Untuk itu, Yohanes meminta pemerintah agar meninjau kembali penetapan harga tiket ke TN Komodo yang membawa dampak negatif bagi pariwisata di daerah lain.

Sebaliknya, ia meminta pemerintah untuk memperkuat atau memback-up terlebih dahulu over land Flores.

“Kalau dia (wisatawan) tidak datang di Labuan, tapi tamu bisa explore di Flores. Kalau sekarang belum bisa karena semua lewat Labuan Bajo,” ujar Yohanes menjelaskan.

Polemik Harga Tiket di Labuan Bajo, Lima Paket Wisata Tujuan Nagekeo Dibatalkan

0

Mbay, Ekorantt.com – Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nagekeo mencatat sebanyak 5 (lima) paket wisata tujuan Nagekeo dibatalkan akibat dampak kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

“Saya di Nagekeo, saya tour guide sudah ada lima grup (wisatawan) yang akan tour bersama saya dibatalkan bulan Agustus dan akhir bulan Juli karena tour-nya sampai dengan Agustus,” ujar Yohanes Siku saat dihubungi, Selasa (2/8) siang.

Yohanes ialah salah satu tour guide sekaligus Ketua HPI Nagekeo yang gencar mempromosikan pariwisata di Nagekeo.

Ia berkata, kebijakan kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo dari semulanya Rp200 ribu menjadi Rp3,75 juta bukan hanya memberi dampak negatif bagi Labuan Bajo dan pelaku wisata tapi termasuk daerah lain di daratan Flores.

Faktanya, banyak paket wisata yang sudah direncanakan sebelumnya dibatalkan akibat polemik tiket di Labuan Bajo.

“Ya, memang Labuan Bajo ialah pintu masuk pariwisata di Flores. Karena ikon utama adalah komodo, sementara di daerah ini penunjangnya,” tutur Yohanes.

Ia menuturkan kebijakan pemerintah yang kemudian mempengaruhi pembatalan kunjungan wisata mancanegara tentu merugikan pariwisata di Nagekeo.

Adapun potensi yang sebenarnya sedang berjuang mempromosikan destinasi pariwisata di Nagekeo pasca pandemi Covid-19 menjadi kendur akibat kebijakan yang tidak rasional.

“Kampung Kawa, destinasi Ebulobo, Ngabatata, Tiwu Napu, bukti Mogu Jara, perkampungan Ngegedhawe dan Pulau Kinde itu adalah satu kesatuan tour yang sudah kami programkan, tapi dibatalkan semua oleh wisatawan,” kata dia.

Yohanes menyebut, sebelumnya sebanyak 16 grup wisatawan akan berkunjung ke Kampung Kawa dibatalkan akibat pandemi Covid-19.

Kemudian direncanakan kembali pada tanggal 4 Agustus dan 5 Agustus oleh satu grup dari Prancis dan tanggal 9 Agustus satu grup (enam orang) dan Desember ada 15 wisatawan yang merencanakan ke Kawa.

“Nah, itu semua yang dibatalkan. Belum lagi tamu dari travel agent dari Maumere dan Labuan juga dibatalkan karena polemik ini,” kata dia.

Alda, Pelajar Smansa Maumere Wakili NTT di FAN Tingkat Nasional

0

Maumere, Ekorantt.com – Maria Aldania F. M. Pedo pelajar SMA Negeri I Maumere (Smansa) terpilih menjadi anggota Forum Anak Nasional (FAN) untuk mewakili Provinsi NTT di tingkat nasional.

Peserta didik kelas XII jurusan IPS Smansa Maumere ini terpilih setelah melewati seleksi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT tahun 2021.

Alda mengaku bangga atas capaian itu, apalagi mewakili Provinsi NTT di tingkat nasional.

“Kiranya ada penerus yang memiliki semangat yang sama untuk menyuarakan isu anak yang terjadi di Kabupaten Sikka khususnya dan NTT umumnya,” ujar Alda kepada Ekora NTT pada 1 Agustus 2022.

Alda bangga karena dalam seleksi, ia mengungguli teman-teman dari kabupaten lain di NTT.

Adapun materi seleksi, kata Alda, mencakup materi public speaking, pelaksanaan organisasi di level kabupaten, keterlibatan dalam organisasi, menjadi pelopor dan pelapor dalam menjalankan tugas dan kewajiban menganalisis masalah yang diberikan.

Prestasi yang diraih Alda mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah. Hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Maumere, Johanes Jonas Teta.

“Saya harapkan Alda dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan dengan baik dan harus menjadi contoh bagi anak NTT umumnya dan adik- adiknya di Smansa khususnya,” ujar Kepsek Jonas.

Sementara itu, Wali kelas Alda, Maria Magdalena Ngaghi menilai bahwa Alda adalah peserta didik yang lincah dan kreatif.

“Dengan terpilihnya dia menjadi anggota FAN, ia sudah mengharumkan nama sekolah, Kabupaten Sikka juga NTT,” tuturnya.

Untuk diketahui, Forum Anak Nasional adalah organisasi anak yang dibina Pemerintah RI melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak- anak di seluruh Indonesia, dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak.

Saat ini FAN sudah tersebar mulai dari jenjang desa/ kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota hingga provinsi.

Sesosok Mayat Laki-laki di Nagekeo Ditemukan di Padang

0

Mbay, Ekorantt.com – Warga Desa Alorawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di padang Bo’a Garo, Senin (1/8) sekitar pukul 17.30 WITa.

Belakangan, diketahui jenazah tersebut merupakan Alexander Pale, usia 65 tahun, warga Kampung Mala Alo, desa setempat.

Kapolsek Boawae IPDA Haruna Ismail menerangkan korban ditemukan di padang dalam kondisi terlentang tak bernyawa.

Korban mengenakan baju berwarna putih dan celana hitam serta sepatu bot kuning. Di leher korban terdapat tas yang terbuat dari karung plastik dan handuk berwarna merah.

Adapun sebatang kayu mentah sepanjang kurang lebih 2,5 meter menindih pergelangan tangan. Sementara parang milik korban terlihat di ujung tangan bagian kiri.

“Jarak rumah korban ke TKP (tempat kejadian perkara) sekitar 600 meter dengan keadaan jalan terjal,” terang Ismail dalam keterangan, Selasa pagi.

Berdasarkan kronologi dari hasil keterangan istri korban yang dihimpun polisi menerangkan sekitar pukul 05.30 WITa, korban pamit berangkat menuju padang menangkap sapi miliknya.

Selanjutnya, pukul 13.00 WITa, korban kembali ke rumah istirahat dan makan. Selang beberapa menit, korban mengeluh rasa capai dan ingin istirahat. Istri korban mengarahkannya beristirahat di kamar belakang.

Kemudian pada pukul 16.00 WITa korban bangun dan langsung pamit hendak ke padang lagi. Istrinya sempat melarang lantaran kondisi tubuh korban masih nampak lelah.

Istrinya juga manahan korban menunggu anaknya untuk membantu menangkap sapi, tetapi korban bersihkukuh lantas berkata bisa menangkap sapi sendirian. Korban pun berangkat.

Sekitar pukul 17.30 WITa istrinya mendengar informasi bahwa korban ditemukan telah meninggal di Bo’a Garo.

Ismail melanjutkan, polisi pun terjun ke TKP mengindetifikasi penemuan sesosok mayat tersebut. Jenazah korban kemudian divisum oleh dr Marina Doa Yanik (dokter pada Puskesmas Boawae ) dan dari hasil pemeriksaan dokter tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Diduga korban mengalami kecapaian dan mengalami serangan jantung sehingga korban terjatuh dan meninggal dunia.

Oleh keluarga, Ismail melanjutkan, menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi serta bersedia akan menandatangani surat penolakan autopsi pada jenazah korban.

Manfaatkan Program Beasiswa Pintu Air, Yuliana Hero Sekolahkan Dua Anaknya

Surabaya, Ekorantt.com – Yuliana Hero (44), seorang ibu dari kota Pahlawan, Surabaya memanfaatkan Program Beasiswa Pintu Air untuk menyekolahkan dua anaknya.

Hal ini dikatakan Yuliana ketika dihubungi Ekora NTT pada Jumat (29/7/2022). Yuliana bilang, untuk merencanakan dan menata masa depan anak agar menjadi orang sukses saat ini merupakan impian semua orang tua.

“Namun untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Dukungan ekonomi yang mapan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan itu,” ungkapnya.

Pada titik inilah, lanjut Yuliana, kemampuan orang tua yang pertama adalah bertanggung jawab untuk kehidupan anak-anak serentak menangkap peluang tantangan dan mengambil keputusan bijak untuk memilihnya.

Maka, dengan kehadiran KSP Kopdit Pintu Air di Kato, ia memanfaatkan peluang tersebut secara baik.

Program Beasiswa yang digulirkan oleh Pintu Air tak dibiarkannya berlalu begitu saja. Yuliana menjadikannya sebagai sebuah peluang yang mesti dimanfaatkannya.

“Kami merasa ada harapan buat masa depan anak kami dengan hadirnya Pintu Air di Surabaya,” tutur Yuliana.

Dikatakannya, hati kecilnya bahagia setelah mengetahui adanya Program Beasiswa dari Pintu Air. Selain mendapat pinjaman kepada anggota, juga dikasih beasiswa bagi anak-anak para anggota yang sedang kuliah dan berprestasi baik.

Yuliana sangat yakin bila program itu pasti bisa diraih putranya, karena ia menyadari kedua anaknya memiliki prestasi yang baik sejak di bangku pendidikan SD, SMP, dan SLTA.

Ibu berdarah campuran Maumere dan Nganjuk itu mengatakan, bila tidak ada Program Beasiswa, ia mengaku sulit membiayai dua anaknya untuk kuliah sekaligus.

“Saya hanya sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang pas-pasan, mana lagi ditambah dengan biaya hidup yang mahal. Ini tentu membuat beban hidup terasa kian berat,” tutur Yuliana.

Selain menggunakan pinjaman usaha jualan online, Yuliana juga membiayai putra sulungnya Friedel Neo Barnades di Universitas Katolik Darma Cindika dan Delvin Noel Bernades juga sedang kuliah di Tristar Kulinary Institute, Surabaya.

Oleh sebab itu, Yuliana berbangga, anaknya mendapat beasiswa dari KSP Kopdit Pintu Air dan memilih untuk kuliah di Surabaya.

“Si sulung sudah 4 kali menerima beasiswa ini sedangkan adiknya juga sudah pernah terima dua semester,” katanya.

Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Surabaya, Petronela Binsasi ketika diminta tanggapannya mengatakan, sejak diluncurkannya Program Beasiswa, jumlah anggota mengalami penambahan setiap bulannya.

Ini sebagai bukti bahwa Program Beasiswa bagi anak-anak yang sedang mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi menjadi daya tarik bagi kaum milenial untuk bergabung dengan Pintu Air.

Dana beasiswa yang disediakan Pintu Air adalah Rp600.000 per semester. Namun dengan syarat, anggota tersebut taat dan tertib melaksanakan kewajiban setiap bulan tanpa masalah. Kemudian, nilai IPK yang diperoleh mahasiswa tersebut di atas 3,5.

“Semua anggota, yang putra dan putrinya sedang kuliah dipersilakan untuk menangkap peluang ini, karena Program Beasiswa ini terbuka bagi semua asalkan telah bergabung menjadi anggota Koperasi Pintu Air,” tutur Petronela.