SMP PGRI I Egon Buka Lapak Belajar di Bawah Pohon Mete

Maumere, Ekorantt.com – SMP PGRI I Egon, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka menerapkan pola belajar Luring selama masa pandemi Covid-19. Setelah melakukan pemetaan domisili peserta didik, pihak sekolah membaginya dalam 11 zona belajar dengan didampingi satu sampai dua orang guru pendamping belajar.

Pantauan Ekora NTT di Zona Belajar Blidit 1, Blidit 2, dan Blidit 3, Jumat 24 Juli 2020, tampak lapak- lapak belajar di bawah pohon jambu mete di halaman rumah warga. Lapak- lapak ini dibuat oleh masyarakat yang mendukung sekolah dalam proses Belajar Dari Rumah ( BDR).

Harto, salah satu orang tua yang terlibat dalam pembuatan lapak belajar ini merasa senang karena anak-anak sudah bisa belajar setelah sekian lama tinggal di rumah.

“Saya sangat senang dan mendukung pihak sekolah melayani anak-anak kami belajar. Apalagi mereka langsung belajar di kampung ini. Pihak orang tua senang karena bisa hemat uang ojek. Dan kalau anak-anak mau bolos juga kami langsung lihat,” ujar Harto.

Guru pendamping Zona Belajar Blidit 3, Rafael Rapa mengatakan, adanya BDR membuat proses belajar peserta didik lebih efektif.

iklan

“Peserta didik kalau belajar formal di sekolah sering absen. Karena satu-satunya transport ke sekolah adalah ojek saja,” kata guru pengampu mata pelajaran .

Saat dikonfirmasi, Kepala SMP PGRI I Egon Irene Sidok mengatakan, pihak sekolah hanya berusaha mendekatkan pelayanan terhadap peserta didik.

Cara ini, menurut Irene, belum maksimal tetapi “daripada mereka harus dikirim tugas tanpa tatap muka dengan guru, lebih baik kami tempuh kebijakan ini”.

“Setidaknya melalui bapak dan ibu guru pendamping kesulitan peserta didik dapat langsung diatasi. Karakter mereka juga bisa langsung di pantau saat pembelajaran berlangsung,” ujarnya.

Dalam kegiatan BDR, kata Irene, setiap pendamping di tiap zona belajar tetap mengedukasi peserta didik agar tetap mematuhi protokoler kesehatan.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA