Tata Hutan Mangrove Desa Jenilu, Pemkab Belu Akan Hadirkan Spot Wisata bagi Masyarakat

Atambua, Ekorantt.com Pemerintah Kabupaten Belu berjanji akan segera menata hutan mangrove di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak.

Bupati Belu Agustinus Taolin mengatakan, hutan mangrove Desa Jenilu menawarkan pengalaman unik dan memamerkan keanekaragaman hayati di lepas pantai utara Atapupu.

Ia optimistis di balik inisiatif penataan tempat pariwisata hutan mangrove Desa Jenilu akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama untuk ekonomi dan lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Belu, kata Bupati Agustinus, berniat menata kembali tempat wisata mangrove Desa Jenilu untuk menjadi tempat wisata yang lebih indah dan nyaman untuk dikunjungi.

iklan

“Hari ini kita datang melihat lokasi mangrove untuk kita kembangkan menjadi tempat wisata,” katanya saat meninjau lokasi hutan mangrove Desa Jenilu, Jumat, 2 Februari 2024.

Penataan lokasi ini nantinya akan diskusikan bersama Pos Angkatan Laut Atapupu.

“Tadi kita sudah melihat, dari arah jalan masuk kita akan bangun jembatan, termasuk beberapa spot yang akan dijadikan sebagai tempat pemancingan atau tempat untuk bersantai-santai,” imbuh Bupati Agustinus.

Menurut dia, mangrove sangat penting dalam kehidupan. Sebab itu, ekosistem mangrove harus dikelola dan digunakan secara bijak dan berkelanjutan, sehingga masyarakat mengambil manfaat ekonomi, serta lingkungan dan sosial.

Hutan mangrove sebagai salah satu potensi yang perlu dijaga dan dikembangkan tanpa merusak, sehingga para pengunjung tertarik untuk mampir di tempat wisata itu.

Bupati Agustinus kembali mengingatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Belu tidak bekerja sendiri dalam rencana pengembangan lokasi wisata mangrove Desa Jenilu.

“Kita akan menggandeng dan berkolaborasi dengan pihak lain agar rencana pengembangan lokasi wisata ini dapat berjalan sesuai rencana, sehingga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitar lokasi wisata. Mudah-mudahan terealisasi,” ucap Bupati Agustinus.

Ia berharap agar kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank NTT, dan Pos Angkatan Laut Atapupu dapat menghadirkan lokasi wisata yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM.

“Kita akan bersama-sama kembangkan lokasi ini menjadi tempat wisata, sehingga masyarakat sepanjang pesisir pantai utara ikut merasakan manfaat adanya pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan pendapatan ekonomi keluarga,” katanya.

Di tempat yang sama, Komandan Pos Angkatan Laut Atapupu Letda Laut Umar Sabat mengaku telah melakukan pertemuan dengan pimpinannya di Kupang terkait rencana kerja sama pengembangan wisata mangrove di Desa Jenilu.

“Kita akan lihat dan kaji bersama untuk dibangun, kemudian baru kita tambah lokasi pancing,” jelas Umar Sabat.

Ia berharap destinasi wisata mangrove Desa Jenilu dapat menjadi salah satu tujuan wisata dari negara tetangga Timor Leste.

Menurut Umar Sabat, hutan mangrove pantai utara ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, apalagi posisinya strategis berada di pintu perbatasan RI-RDTL.

Selain memiliki pemandangan yang indah, hutan mangrove ini juga memiliki fungsi penting dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Pimpinan kami di Kupang datang dan melihat lokasi ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata yang bisa menarik wisatawan dari negara tetangga,” ujar Letda Laut Umar Sabat.

TERKINI
BACA JUGA