Kesetiaan Melania Kasing, Guru Honor yang Mengabdi 10 Tahun dengan Gaji 400 Ribu

Maumere, Ekorantt.com – Melania Kasing ( 30) atau akrab disapa Ibu Mayang merupakan guru honorer di TK Nusa Koka, Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Di sekolah itu, ibu satu anak ini sudah mengabdi selama 10 tahun dengan honor yang diberikan komite Rp.400.000 setiap bulan. Meski tak cukup, namun ia tetap mensyukurinya. Ia ikhlas mengabdi. Baginya guru ada panggilan jiwa.

“Sejak bulan Februari 2020 hingga saat ini, terhitung satu tahun dua bulan kami belum terima honor. Tetapi saya tetap menjalankan tugas setiap hari seperti biasa kecuali sakit. Berdosa kalau saya tidak dampingi malaikat kecil yang dititip Tuhan hanya karena honor belum terima,” katanya kepada Ekora NTT, Sabtu (1/5/2021).

Ibu Mayang tidak pernah memikirkan honor yang diterimanya. Tetapi ia bersyukur karena suami tercinta, Fransiskus Mbiri, masih bisa menafkai keluarga, walau bekerja sebagai tukang ojek.

“Jujur saja pak. Kadang uang yang diperoleh suami dari hasil ojek sehari Rp. 20.000 hanya untuk beli beras dan pempers bagi anak,” ujar Bendahara Lingkungan Wolowiro II Paroki Salib Suci Mauloo itu.

iklan

Ibu Mayang yakin Tuhan maha baik dan adil, karena masih memberi keluarganya nafas kehidupan.

“Walau honor saya kecil tetapi Tuhan pasti membantu keluargaku lewat kebaikan sesama atau rejeki yang diperoleh suami dari hasil ojek. Sehingga sampai saat ini Tuhan masih mengizinkan untuk bertahan hidup dari kekurangan yang saya miliki,” pungkasnya.

Alumni SMAK Alvares Paga ini bangga kepada sang suami yang tidak pernah putus asa. Kata Mayang, sang suami selalu berpesan untuk mendidik anak-anak dengan baik.

“Suami selalu membantu mengantar saya untuk urusan Sekolah yang berkaitan dengan Dapodik. Apalagi ke sekolah tiap hari. Suami selalu mengatakan didik anak- anak itu seperti anak kandung sendiri,” ungkap istri dari Fransiskus Mbiri ini.

Mayang mengaku sangat mencintai anak usia dini. Baginya, guru TK tidak hanya mengajari anak bernyanyi dan bermain, tetapi pendiikan kognitif, fisik, motorik, sosial, emosional, bahasa, seni, dan nilai keagamaan.

Menurut Jebolan Sarjana PG- Paud Universitas Terbuka Detung Nele, Kabupaten Sikka itu, guru TK perlu memberikan stimulus pada anak didik yang masih berada dalam masa keemasan atau golden age, agar mampu berkembang dengan tepat.

“Anak – anak di TK harus betul- betul didampingi tumbuh kembangnya anak agar bertumbuh sebagai generasi emas yang utuh baik jasmani dan rohani. Pada usia emas tidak boleh diabaikan karena merupakan aset bangsa,” imbuhnya.

Mayang berharap di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2021, pemerintah memikirkan nasib guru honorer untuk memberikan insentif sesuai UMR. Selain itu mendirikan TK Negeri di setiap kecamatan agar guru TK- Paud yang sudah sarjana bisa diangkat jadi ASN.

Sementara itu, Pengawas TK Kecamatan Paga, Yovita Rengsiana, megatakan, sosok Ibu Mayang adalah guru yang selalu semangat dalam menjalankan tugasm

“Ia bertanggung jawab melaksanakan tugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil pembelajaran pada kelompok layanan yang ditugaskan sesuai SK pembagian tugas kepala sekolah, ” kata mantan Kepala TK Pembina Maumere ini.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA