Berkunjung ke Pasar Wolowona-Ende, Tiga Kerajinan Tangan Ini Bikin Ingat Masa Lalu

Ende, Ekorantt.com – Pasar Wolowona merupakan salah satu pasar tradisional di Kabupaten Ende. Berlokasi di bagian timur Kota Ende, Pasar Wolowona menjadi salah satu pusat ekonomi yang cukup ramai.

Setiap hari Jumat dalam sepekan, warga desa berbondong-bondong ke pasar Wolowona untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli.

Selain menjajakan sayuran, bahan pangan, dan hasil perkebunan rakyat, para pengunjung juga dapat menyaksikan para pedagang yang menjual produk kerajinan tangan khas masyarakat desa di Kabupaten Ende.

Ekora NTT bertandang ke Pasar Wolowona pada Jumat (30/7/2021) pagi. Ditemui sejumlah kerajinan tangan yang laris manis di masa lalu. Meski sebagian orang masih menggunakannya, kini keberadaannya pelan-pelan digeser dengan teknologi kekinian. Berikut tiga kerajinan tangan lokal yang bisa ditemui dan dijual di pasar tradisional tersebut.

Nyiru

1. Nyiru

iklan

Bahan kerajinan tangan tersebut sangat familiar ditemukan di Pasar Wolowona. Nyiru terbuat dari serai bambu yang dianyam berbentuk bundar. Fungsinya untuk menapis beras.

Di Pasar Wolowona, nyiru dijual dengan harga bervariasi sesuai dengan ukurannya. Harganya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp50.000.

Tikar

2. Tikar dari Pandan

Anyaman tikar dari daun pandan merupakan produk lokal dan kerajinan tangan warga desa yang masih terawat hingga sekarang. Selain usia penggunaan yang terbilang cukup lama, produk anyaman ini sering digunakan untuk hantaran belis atau acara adat lainnya di Kabupaten Ende.

Di Pasar Wolowona, tikar dibanderol dengan harga Rp50.000 sampai dengan Rp150.000, sesuai ukuran masing-masing. Orang Ende menyebutnya Te’e.

Tali ijuk

3. Tali Ijuk

Bagi sebagian warga, produk yang satu ini tentu terasa tidak bernilai. Namun ternyata tali ijuk juga sering dicari. Di Pasar Tradisional Wolowona, tidak sedikit produk kerajinan tangan ini pun dijual sebagai sumber pendapatan. Orang Ende biasa menyebutnya Nao.

Tali Ijuk merupakan produk kerajinan tangan berbahan dasar ijuk dari pohon enau yang diurai kemudian diputar hingga berbentuk tali. Produk ini digunakan sebagai pengganti tali nilon atau tali rafia pada konstruksi bangunan rumah bambu.

Di Pasar Wolowona, tali ijuk rerata berukuran 100 meter. Harganya berkisar Rp30.000 hingga Rp50.000.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA