Pekan Kewirausahaan IFTK Ledalero, Alumni Hadir Memberi Inspirasi

Maumere, Ekorantt.com – Prodi Kewirausahaan IFTK Ledalero mengadakan Pekan Kewirausahaan yang berlangsung di halaman gedung baru kampus 2 IFTK Ledalero, Jl. Wairklau, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere pada 20-21 Maret 2023.

Pagelaran Pekan Kewirausahaan yang dibuka pukul 08.30 hingga pukul 21.00 malam, meliputi bazar produk-produk lokal, bazar kuliner, bazar produk mahasiswa, dan berbagai macam produk kebutuhan masyarakat lainnya.

Kegiatan pagelaran produk juga diselingi dengan Talk Show yang menghadirkan beberapa narasumber, termasuk Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu dan Don Suban Gara, pelaku usaha peternakan di Kabupaten Sikka. Keduanya adalah alumni IFTK Ledalero.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Kewirausahaan, Pater Petrus Dori, SVD mengatakan bahwa sejak pendiriannya 1932, IFTK Ledalero telah melahirkan orang-orang sukses yang kini kembali ke rumah memberi inspirasi tentang pengalaman berwirausaha yang sudah dikerjakan selama ini.

Pater Pice, ia disapa, menekankan, alumni menempati posisi-posisi penting di tengah masyarakat karena ilmu, teori, filsafat yang menjelma atau menjadi nyata di mana hadir lewat usaha-usaha konkret.

iklan

“Ilham itu diwujudkan secara konkret yang dipamerkan dalam bentuk produk-produk,” katanya.

Dalam sesi bincang-bincang, Don Suban mengatakan, pertama kali terjun ke dalam dunia bisnis, dirinya merasa asing lantaran basis studinya adalah filsafat.

“Situasi saja yang membuat saya terjun dalam dunia peternakan dan ini juga rencana Tuhan dan ini juga menjadi satu peluang penghasilan,” kata Don Suban.

Don bilang, satu usaha memiliki pasang surutnya dalam proses. Tentu, kata Don, harus mencari peluang lain atau pintar membaca kebutuhan pasar.

Ia menegaskan, berwirausaha itu tidak boleh mengenal kata takut dan rugi karena jika pebisnis takut rugi, maka ia tidak layak jadi pebisnis.

“Jadi, hal yang harus dilakukan adalah memulai dahulu. Jika bicara sukses, sukses dalam hal apa,” katanya sambil mengatakan bahwa berwirausaha itu ada seninya.

Don Suban menambahkan, perlu membangun relasi atau hubungan sosial yang baik dan teratur untuk menjaga iklim berwirausaha.

Sementara Nando Watu menjawab pertanyaan yang sama tentang bagaimana memulai usaha awal, mengatakan, dirinya sejak kuliah di Ledalero telah membangun relasi dengan rekan-rekan pelaku wisata ketika menjadi mahasiswa ekstern.

“Poin pertama apa yang ada di awal adalah passion. Minat kita ada di mana, harus lihat di situ dulu,” ungkapnya.

Nando mengatakan, bisnis atau usaha sebaik apa pun itu, tetapi jika seseorang tak memiliki minat atau passion, itu akan menjadi jalan buntu ke depannya.

Hal kedua, menurut Nando Watu adalah, berani memulai usaha tersebut.

“Kalau mau bisnis, ya start saja dulu; jadi atau tidak analisisnya kemudian. Atau buat dulu, baru mengertinya kemudian,” katanya.

Nando menjelaskan, ketika memulai usaha, hal lain yang perlu dipikirkan adalah melihat kualitas diri dan menghubungkan dengan apa yang ada di sekitar; kemudian membuat kolaborasi.

“Kita punya tanggung jawab moril, potensi kita di kampung apa. Masa 80-an, 90-an, urusan tanam-menanam, tapi di masanya kita, kopi ini jadi apa, cengkih ini jadi apa, dan pendekatan yang dipakai adalah kewirausahaan,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA