Maumere, Ekorantt.com – Tim Promosi PCP Rotat (Pintar CCO Production) atau yang lebih dikenal dengan Rumah Produksi Minyak Kelapa Pintu Air kini mulai menjual produknya ke pasaran. Selain dengan online marketshop, tim juga menyambangi beberapa pasar lokal dalam Kabupaten Sikka untuk menjual produk kaya manfaat ini.
“Pada 10-12 November 2020, tim promosi telah memasarkan produk ini ke Pasar Alok Maumere, Pasar Ndete di Kecamatan Magepanda, Pasar Nita di Kecamatan Nita, dan Pasar Waikoja Kecamatan Kewapante,” demikian ujar Oktavianus R. de Koste Karwayu, Bagian Promosi Produk kepada Ekora NTT pada Selasa (17/11/2020).
Menurut Koste, secara umum, respon pasar cukup baik dan bervariatif. Ada yang senang dengan manfaatnya yang beragam, ada yang bangga dengan produk lokal, ada yang terkejut dengan pengembangan sektor riil ini, ada pula yang sekadar bertanya soal harga, ada yang menanyakan perbandingan harga antara minyak kelapa dengan minyak goreng dari sawit dan masih ada lagi tanggapan soal alamat dan tempat produksinya. Banyak respon positif tapi juga banyak yang negatif.
Koste juga menambahkan bahwa soal respon yang variatif ini wajar untuk sebuah produk yang baru diluncurkan.
“Ada rasa, ada harga, terus ada awal, ada cerita juga ada lagi sejumlah harapan dan cita,” ujar Koste lagi.
Sejak awal dan saat peluncuran produk ini oleh Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi, 28 Oktober 2020, produk yang berhasil dipasarkan menembus angka 1.120 liter. Suatu cerita progres yang patut diperhitungkan pada waktu yang akan datang.
“Saat turun ke pasar rakyat, kita promosi dalam bahasa daerah, bahasa induk daerah yang mudah dipahami. Kebanyakan yang langsung beli adalah para orang tua (kisaran usia di atas 40-an tahun). Menurut mereka, ami (kami) su tahu rasanya lengi kabor (baca, minyak kelapa). Ami raita guna nimun (baca, kami tahu manfaat minyak kelapa),” tutur Koste.
“Selintas ada beragam cerita manfaat minyak kelapa pada setiap masa dan waktunya. Ada juga minyak kelapa tradisional yang selama ini dijual dipasar lokal tetapi, lengi ini lebih bersih dan bening. Syukur, ini ada, jadi kami bisa tahu dimana mendapatkannya dan dapat kami gunakan untuk kebutuhan kami sehari hari,” tambahnya.
“Minyak ini kan tidak hanya untuk goreng tapi juga untuk aneka pemanfaatan lainnya. Bisa juga untuk minyak gosok dan untuk diminum bagi kesehatan. Kami justru memperoleh penerimaan yang bagus dari hasil jual di 4 (empat) lokasi yakni Pasar Alok, Pasar Ndete, Pasar Nita dan Pasar Wairkoja.” urai Koste lebih jauh .
Koste juga menjelaskan bahwa produk ini diolah dengan cara modern (Tecnology Refinery Meschine-Pemurnian). Hasilnya jernih dan tahan sampai dua tahun.
Respon menarik lain terjadi di Pasar Alok. Di sana kepada seorang ibu ditawarkan sebotol Minyak Kelapa Pintu Air. Ibu itu bertugas untuk menjaga kebersihan WC di sana.
“Saya memang hanya jaga kebersihan WC di sini, tapi saya bisa beli. Saya dukung Pintu Air. Ini lengi asli kami orang Flores, bukan minyak lainya yang datang dari luar,” ujar Wilhelmina Wilda.
Manajer PCP Rotat, Berno Letepung, mengatakan, Minyak Kelapa Pintu Air memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya ialah meningkatkan kekebalan tubuh, memerangi infeksi bakteri dalam tubuh, meningkatkan fungsi otak, mencegah penyakit hati, melembapkan kulit dan membuat rambut berkilau.
Lebih lanjut, jelas Berno, minyak ini diproses dalam kajian laboratorium yang terakreditasi oleh Balai BOP NTT, yakni LPPT Universitas UGM Yogyakarta, disertifikasi dan diaudit oleh lembaga yang berwenang untuk mendapatkan Sertifikasi Halal (Majelis Ulama Indonesia NTT) juga mendapatkan ijin edar dari Badan POM RI dengan Nomor Ijin Edar (BARCODE).
Hingga saat ini produk Minyak Kelapa Pintu Air punya dua kemasan, yakni 1 L (botol) dan 5 L (jeriken). Harga jual dibandroll Rp 35.000/botol 1 L dan Rp 170.000/ jeriken 5 L. Saat ini juga sedang dalam persiapan pengadaan kemasan produk dalam 500 mililiter.
Kontributor: Oby da Gomez
