Larantuka, Ekorantt.com – Sebanyak 120-an siswa SMPN Satap Bugalima bersama para guru dan kepala desa setempat menanam 1.000 anakan mangrove di Pantai Wairita, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur.
Pantauan Ekora NTT di lokasi kegiatan pada Minggu (14/8/2022), para siswa tampak antusias menanam anakan pohon mangrove.
Mereka merentangkan tali, menggali pasir di sepanjang area tali agar searah dan menanam anakan mangrove dengan penuh semangat.
Tak hanya para siswa, beberapa guru, kepala desa juga terlibat langsung menanam anakan mangrove sepanjang pesisir pantai tersebut.
Kepala Desa Bugalima, Yohanes Rikardus Baka Tukan, mengatakan, aksi tanam mangrove tersebut sebagai bagian dari kecintaan anak-anak SMPN Satap Bugalima untuk merawat alam yang dimulai dari desa.
Tujuan lainnya adalah mencegah terjadinya abrasi pantai.
“Dengan abrasi pantai dampaknya besar sekali terhadap masyarakat itu sendiri. Pertama, masyarakat Desa Bugalima ini sebagian hidup di daerah pesisir. Kalau abrasi setiap tahun terus meningkat maka kemungkinan besar tiap tahunnya selalu ada yang menjadi korban,” ujarnya.
Selain itu, menurut Kades Rikardus, salah satu faktor penunjang di desa adalah tanaman kelapa.
“Kalau abrasi terus terjadi, maka kita kehilangan tanaman rakyat,” sentil Kades Bugalima lebih jauh.
Kades Rikardus mengatakan, gerakan kepramukaan menanam 1000 anakan mangrove adalah aktivitas mulia sebagai langkah awal serentak mengajak masyarakat setempat untuk sama-sama menjaga Pantai Wairita.
“Memang pemerintah desa mendatangkan bakau. Ke depannya, kita kolaborasi dengan pihak sekolah. Kita berharap kepada masyarakat agar menciptakan pantai yang indah, agar suatu saat kita tinggalkan bagi generasi kita semacam taman pantai, yang mana dengan tumbuhnya mangrove, kita bisa jadikan lokasi ini sebagai tempat wisata,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN Satap Bugalima, Dionisia Maria Dae Apeliling, juga mengkhawatirkan alam pesisir pantai yang kian hari kian tergerus pantainya.
Dengan adanya aksi tanam mangrove, ia berharap anak-anak SMPN Satap Bugalima bisa menanamkan dalam diri kecintaan terhadap alam sekitar.
“Kiranya membuat mereka punya kreativitas, terlibat dalam kerja tim dan membentuk solidaritas mereka,” ujar Kepsek Dionisia.
Alfons Kedang dari Dinas Lingkungan Hidup pun turut serta memberi bimbingan teknis soal penanaman mangrove.
Ia berharap dengan menanam pohon mangrove, daerah pesisir pantai bisa semakin dijaga dan dirawat dari hantaman abrasi.