Kupang, Ekorantt.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Ana Waha Kolin mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Perhubungan telah menelantarkan Kapal Motor Baswara Bahari 2.
Kapal yang sempat diharapkan bisa mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo itu, menurutnya, sudah dua tahun tidak beroperasi dan kini hanya teronggok sebagai besi tua.
“Kapal ini sudah dua tahun tidak beroperasi dan sudah jadi besi tua,” ujar Ana pada Rabu, 26 Februari 2025 di Kupang.
Ana bilang, Dinas Perhubungan seharusnya tidak membiarkan kapal tersebut terbengkalai, melainkan harus mengelolanya sebagai aset yang bernilai.
“Dinas perhubungan tidak boleh diamkan begitu saja, karena kapal ini sangat penting untuk membantu masyarakat dan bisa menjadi sumber pendapatan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ana mengungkapkan, DPRD NTT tidak pernah menerima laporan mengenai penggunaan kapal itu setelah menerima bantuan hibah dari pemerintah pusat.
Ia hanya mendapatkan informasi mengenai kondisinya saat kunjungan kelembagaan DPRD NTT.
“Saya baru dapat informasi saat kunjungan kelembagaan DPRD NTT,” keluhnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, kata Ana, DPRD NTT akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan pada awal Maret untuk menanyakan mengenai penggunaan dan alasan kapal tersebut tidak beroperasi.
“Kami akan lakukan RDP di awal Maret,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan NTT, Mahadin Sibarani menyatakan pihaknya siap menghadiri RDP dengan DPRD NTT terkait masalah ini.
“Kami siap melakukan RDP dengan DPRD,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi pada Rabu, 26 Februari 2025.
Kapal Motor Baswara Bahari 2 merupakan salah satu kapal yang diterima oleh Pemerintah Provinsi NTT sebagai bantuan hibah dari pemerintah pusat pada 2022 lalu.
Selain NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga menerima kapal serupa, yaitu Kapal Motor Baswara Bahari 1, untuk mendukung pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai.