Kelompok Pemuda Satar Teu Minta Pemprov NTT Segera Perbaiki  Duiker Rusak di Jalur Reo-Pota

Borong, Ekorantt.com – Salah satu duiker di jalan Provinsi NTT jalur Reo-Pota, tepatnya di Satar Teu, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, rusak sejak satu bulan lalu.

Akibat kerusakan itu, mobilitas barang dan warga di jalur tersebut sempat terhambat.

Koordinator kelompok pemuda Satar Teu, Chyko Budiman mengatakan, kerusakan duiker tersebut karena faktor usia, bukan karena bencana alam. Plat duiker jebol akibat beban kendaraan.

Menurut Chyko, pihaknya bersama Pemerintah Desa Satar Punda sudah dua kali berupaya untuk membuat titian kayu menggantikan plat duiker yang jebol agar kendaraan bisa melintas. Dan, saat ini, arus lalu lintas di jalur itu sudah kembali normal.

“Kegiatan perbaikan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian, karena merasa begitu perihatin terhadap terhambatnya arus transportasi Reo-Pota, termasuk akses transportasi dan aktivitas warga di wilayah Satar Punda,” katanya kepada Ekora NTT melalui sambungan telepon pada Selasa (8/12/2020) malam.

Meski arus transportasi di jalur itu sudah kembali lancar, kelompok pemuda Satar Teu meminta kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk segera membangun kembali duiker yang rusak itu.

“Mengingat saat ini musim hujan, maka kami minta Pemprov segera perbaik duiker ini. Sebab, jika banjir, jelas jalur ini akan kembali putus dan melumpuhkan akses transportasi. Apalagi jalur ini merupakan satu-satunya jalan utama yang menghubungkan wilayah Reo-Pota dan wilayah-wilayah sekitarnya,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD NTT dari Dapil Manggarai Raya, Ben Isidorus mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi – melalui telepon seluler – dengan Kepala Dinas PUPR dan Kepala BPBD NTT terkait duiker yang jebol di jalur Reo-Pota itu.

“Untuk tanggap darurat menjadi kewenangan BPBD dan untuk pasca bencana akan dikerjakan oleh Dinas PUPR,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa malam.

“Jawaban dari Kepala Dinas PUPR bahwa untuk tanggap darurat (bencana non alam) kerusakan duiker itu bisa dari BPBD kabupaten. Tidak melihat status dan kewenangan jalan,” tambahnya.

Meski demikian, lanjutnya, ia akan bertemu langsung dengan Kepala Dinas PUPR dan Kepala BPBD NTT dan meminta keduanya agar segera mengirimkan tim untuk meninjau langsung kerusakan duiker tersebut.

“Saya meminta kedua OPD tersebut untuk segera memperbaiki duuker itu agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan arus barang dan jasa di wilayah utara Kabupaten Manggarai Timur,” tutupnya.(AR)

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA