Kuota Pupuk Subsidi bagi Petani di Ngada Naik 6 Ribu Ton di 2025

Kristoforus berharap Dinas Pertanian untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak distributor agar distribusi pupuk selalu tepat waktu.

Bajawa, Ekorantt.com – Kuota pupuk subsidi untuk Kabupaten Ngada pada tahun 2025 mengalami peningkatan signifikan, mencapai lebih dari 6 ribu ton. Kondisi ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 2 ribu ton.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Edeltrudis Ngole menjelaskan, kuota tersebut terdiri dari 2.900 ton pupuk UREA, 3.500 ton NPK, dan 9 ton NPK formula khusus.

“Jadi penerimanya adalah petani yang sudah masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk pupuk bersubsidi,” kata Edeltrudis di ruang kerjanya, belum lama ini.

Pupuk subsidi ini akan didistribusikan kepada petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan dapat diperoleh dengan menunjukkan KTP di distributor terdekat.

Peningkatan kuota ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk mendukung ketahanan pangan.

Dia berharap petani untuk bisa menebus pupuk sesuai kuota yang sudah ditentukan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Edeltrudis menambahkan, distribusi pupuk subsidi untuk setiap kecamatan juga sudah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Nomor: 1.514/Kep/HK/2024.

Ketua Fraksi NasDem DPRD Ngada, Kristoforus Mbora mengapresiasi kinerja pemerintah, khususnya Dinas Pertanian dalam meningkatkan kuota pupuk subsidi bagi petani.

Menurut Kristoforus, pupuk merupakan kebutuhan utama petani khususnya pada saat musim tanam.

“Mudah-mudahan pupuk segera dikirim ke distributor, sehingga petani bisa menebus pupuk subsidi, karena pengamatan kita di lapangan, pupuk selalu terlambat,” ujarnya.

Kristoforus mengatakan, pendistribusian pupuk tepat waktu menjadi hal penting, khusus pada bulan Desember dan Januari. Sebab saat itu petani sangat membutuhkan pupuk karena memasuki musim tanam.

“Jangan sampai kuota pupuk subsidi kita boleh naik tapi distribusinya ke distributor terdekat terlambat akhirnya jadi sedikit tidak efektif untuk petani,” tegasnya.

Kristoforus berharap Dinas Pertanian untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak distributor agar distribusi pupuk selalu tepat waktu.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA