Maumere, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan launching penerapan dan pemanfaatan Kartu Identitas Anak (KIA), di Sikka Convention Centre (SCC) pada Senin, (18/11/19).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Sikka, Romanus Woga, Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sikka, Drs. Martha Hubberty Pega, Para Camat, Lurah, Kepala Desa, se-Kabupaten Sikka serta para kepala sekolah PAUD, TKK dan SD.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pendataan, perlindungan, dan pelayanan publik, serta memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara, khususnya anak.
Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sikka, Martha Hubberty Pega menjelaskan, KIA merupakan kartu yang berisikan identitas resmi anak berusia 0-17 tahun kurang 1 hari dan belum menikah. KIA diterbitkan oleh Dukcapil Kabupaten.
“Kartu Identitas Anak dapat digunakan untuk pemenuhan hak anak, seperti kepengurusan sekolah, keimigrasian, akses kesehatan, transaksi keuangan, dan mencegah terjadinya perdagangan anak,” terang Matha Pega.
“Sedangkan, komponen data yang ada di dalam kartu itu terdiri dari, NIK, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor kartu keluarga, nama kepala keluarga, agama, kewarganegaraan, alamat, golongan darah, dan nomor akte kelahiran,” lanjutnya.
Menurutnya, KIA mulai dilaksanakan di Kabupaten Sikka pada tahun 2019 dan tahap awal diprioritaskan untuk sekolah PAUD, TKK, Sekolah Dasar yang ada di wilayah kecamatan Alok, Alok Timur, dan Alok Barat.
“Kami sudah melakukan sosialisasi dan perekaman di 67 sekolah yang ada di kecamatan Alok, Alok Timur dan Alok Barat dengan sasaran 10.500 anak sesuai kartu KIA yang tersedia, ” ungkap Martha Pega.
Ia menuturkan, target pencetakan KIA tahun 2019 sebanyak 10.500 anak. Yang telah tercetak sampai dengan hari ini 18 November 2019 sebanyak 5.000 dan akan dilanjutkan pencetakannya sampai dengan Desember 2019.
“Rencana kita, tahun 2020 sebanyak 35.000 KIA tercetak dan secara bertahap sampai dengan tahun 2023 dapat mencapai target seluruh anak di Kabupaten Sikka,” jelas Martha Pega.