Sarlin Dalee Jones, Pejuara I “Miss Grand Indonesia 2019” dari NTT, Idolakan Sang Ayah

0

Maumere, Ekorantt.com – Sarlin Delee Jones menambah daftar panjang anak muda berprestasi dari Nusa Tenggara Timur.

Dara cantik ini menjadi pejuara I ajang Miss Grand Indonesia 2019. Sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan kualitas anak muda NTT.

Mahkota juara diserahkan langsung oleh Miss Grand International 2018 Clara Sosa di malam puncak pemilihan Miss Grand Indonesia 2019 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019 .

Aplaus meriah dari penonton dan ucapan selamat dari rekan-rekan finalis Miss Grand Indonesia 2019 pun diberikan kepada Sarlin Jones.

Miss Grand itu sendiri adalah ajang kecantikan yang membawa misi perdamaian dunia.

Alumna SMAN 3 Kupang ini mengaku baru pertama kali mengikuti ajang Miss Grand.

Alasan dia ikut ajang ini adalah hendak membanggakan Provinsi NTT dan menambah pengalaman.

Dia bangga berhasil mengungguli 33 wakil dari seluruh provinsi di Indonesia.

Prestasi ini diraihnya juga berkat dukungan masyarakat NTT. Terutama pada malam puncak, banyak masyarakat NTT menggelar nonton bareng, termasuk di kediaman Sarlin di Sikumana, Kupang.

Sarlin kelahiran Kupang, 8 Mei 2001. Usianya baru 18 tahun. Ia adalah putri pertama dari pasangan David Jones dan Adriana Lede (Alm.).

Dara cantik ini berdarah campuran, ayahnya dari Amerika, sedangkan ibunya dari Sabu Raijua.

Sehari-hari, Sarlin menjadi freelancer model di Kupang.

Pada sesi tanya jawab TOP 3 malam puncak Miss Grand Indonesia 2019 pada 29 Agustus 2019, Sarlin ditanya tentang tokoh idola yang menjadi inspiratornya.  

Ia menjawab, inspiratornya adalah sang ayah.

“Sosok yang menjadi inspirasi saya adalah ayah saya. Ia selalu memberikan yang terbaik buat saya. Ia selalu mendukung saya dalam setiap keadaan. Ia adalah sahabat terbaik saya. Selain ayah, bagi saya, ia juga ibu bagi saya,” ucap Sarlin Delee Jones di hadapan para juri.

Dari atas sana, sang ibu tentu bangga, putri sulungnya berhasil mengharumkan nama NTT.

Setelah menjadi Miss Grand Indonesia 2019, Sarlin Jones akan mewakili Indonesia pada ajang Miss Grand International 2019 di Venezuela.

Aty Kartikawati

Teolog Stephen B. Bevans Kunjungi Ledalero: Simposium Internasional 50 Tahun STFK Ledalero di Maumere, Flores

Ledalero, Ekorantt.com – Stephens B. Bevans mengunjungi Ledalero, Flores, NTT.

Kunjungan Teolog Katolik itu dilakukan dalam rangka simposium internasional 50 tahun Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero.

Stephen Bevans akan berbicara di Ledalero sebagai pembicara kunci atau keynote speaker tentang “Pope Francis and Inculturation” atau Paus Fransiskus dan Inkulturasi pada Rabu, 4 September 2019 pada pukul 10.30 – 13.00 WITA.

Dr. John Mansford Prior dan Dr. Leo Kleden akan menanggapi pembicaraan Bevans.

Sementara itu, Drs. Alfonsus Mana, Lic. akan tampil sebagai moderator.

Selain Bevans, simposium internasional 50 tahun emas STFK Ledalero yang berlangsung pada 4 – 6 September 2019 itu akan menghadirkan para pembicara seperti Superior General SVD Dr. Paul Budi Kleden, Dosen Universitas Katolik Atma Jaya Yeremias Jena, Direktur Vivat Internasional Indonesia Paul Rahmat, Ketua “Indonesian Consortium for Religious Studies/ICRS” Romo Martinus Joko Lelono, Dosen STFK Ledalero Dr. Puplius Meinrad Buru, Dosen Universitas Katolik De La Salle Manado Dr Josef Richard Raco, Dosen STFK Ledalero Dr. Otto Gusti N. Madung, Dosen Universitas Gajah Mada Khanis Suvianita, Dosen STFK Ledalero Emilianus Y.S. Tolo, Jefri S.C., Petrus Tan, dan Rektor “Syarif Hidayatulah State Islamic Jakarta” Prof. Azyumardi Azra.

 Yeremias Jena akan membicarakan “Attention as Condition Sine Qua Non for Caring Relations: Exploring Nel Nodding’s Thoughts on Caring Ethics for an Ethical Life in Indonesia.”

Paul Rahmat berbicara tentang “From Grassroots Initiatives to The Global Forum: VIVAT International-Indonesia Engagement in Combating Trafficking in Person in Indonesia.”

Romo Martinus Joko Lelono berbicara tentang “Compete to Win A Case Study of A Chatolic Charismatic Community.”

Puplius Meinrad Buru berbicara tentang “Menuju Sebuah Teologi Kurban Kontekstual: Membedah Pemahaman Kurban Tradisional dalam Terang Teologi Kontekstual.”

Josef Richard Raco berbicara tentang “Analytical Hierarchy Process in Determining the Dominant Factor of The Strategic Program of the Vicariate Apostolic of Tombulu of the Diocese of Manado.”

Otto Gusti Madung berbicara tentang “Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan di Indonesia dalam Pusaran Diskursus tentang Kebebasan versus Tanggung Jawab.”

Khanis Suvianita berbicara tentang “The Case of Waria in Maumere: Negotiation and The Practice of Lived Religion.”

Emilianus Y.S. Tolo berbicara tentang “Koperasi dan Reproduksi Kemiskinan di Flores.”

Jefry S.C. berbicara tentang “Hidup Orang Basudara.”

Petrus Tan berbicara tentang “Agama dan Nalar dalam Demokrasi: Berteologi Post-Sekular di Indonesia.”

Prof. Azyumardi Azra berbicara tentang “Revitalisasi Wawasan Kebangsaan (Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika), Pendekatan Pendidikan.”

Seperti diberitakan dalam laman stfkledalero.ac.id, Bevans tiba di Bandar Udara Frans Seda Maumere pada Rabu, 28 Agustus 2019.

Di sana, dia disambut oleh Wakil Ketua I STFK Ledalero Yosef Keladu Koten, SVD, Wakil Ketua II Maxi Manu, para siswa SMK Yohanes XXIII Maumere, dan alumni STFK Ledalero di Maumere.

Alunan musik dan tarian adat para siswa SMK Yohanes XXIII Maumere memeriahkan acara penyambutan tersebut.

Bevans kemudian diantar ke Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero.

Di seminari terbesar di dunia ini, dia diterima oleh Ketua STFK Ledalero Otto Gusti Madung, Rektor Seminari Ledalero Frans Ceunfin, SVD, beberapa dosen, dan para mahasiswa STFK Ledalero.

Stephen B. Bevans adalah seorang Pastor Katolik dalam Tarekat Serikat Sabda Allah atau SVD dari Amerika Serikat.

Dia adalah mahaguru untuk studi sejarah dan doktrin pada “Catholic Theological Union” di Chicago, Amerika Serikat.

Ia juga menjadi ko-editor dari “Serial New Directions in Mission and Evangelization.”

Buku-bukunya yang sudah diterbitkan Penerbit Ledalero antara lain adalah “Model-Model Teologi Kontekstual” (Cet. I, 2002, Cet. II, 2013) dan “Teologi dalam Perspektif Global: Sebuah Pengantar” (2010).

Pantai Nanga Rawa, Aset Potensial Pariwisata Matim

Borong, Ekorantt.com – Untuk mengisi waktu luang di akhir pekan, atau masa cuti dan liburan panjang, tidak ada salahnya jika anda menyempatkan diri berkunjung ke Pantai Nanga Rawa. Pantai yang kian santer terpampang di instagram, facebook dan berbagai portal media sosial ini terletak di Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Keindahan panorama alam di pantai ini bisa menjadi pengobat lelah bagi anda yang letih dan jenuh dengan rutinitas harian. Suasana pantai ini juga memberi ketentraman dan energi positif bagi siapa saja yang berada di sekitarnya. Wisata pantai Nanga Rawa sangat direkomendasikan untuk liburan bersama keluarga atau bareng orang-orang tercinta. Tak terkecuali para jomblo, tentu.

Di sisi barat pantai ini, anda bakal dimanjakan dengan pemandangan pesisir pantai yang begitu indah dan menakjubkan. Sebagai latar, panorama gunung Poco Ndeki yang menjulang tinggi menambah kesan grande. 

Sesuai dengan tipikal pantai di daerah selatan, pantai ini memiliki hamparan pasir yang luas dan lapang. Ada berbagai macam warna pasir di sepanjang pesisir pantai ini. Ada yang berwarna putih, ada juga berwarna hitam. Beberapa berwarna merah kecoklatan, sebagai efek pecahan koral.

Pemandangan hempasan ombak pada hamparan pasir ini terkesan sangat elegan. Ombak seakan melukis di atas pasir, menyisakan kontur dan motif yang unik setiap kali hempasannya kembali ke laut. Deburan ombak yang deras menerjang bibir-bibir pantai Nanga Rawa juga memberikan efek spesial dan sangat cocok dijadikan background untuk anda yang doyan berswa foto.

Sejauh ini, pengunjung yang datang ke pantai Nanga Rawa tidak hanya berasal dari Kabupaten Manggarai Timur. Beberapa pengunjung datang dari Ruteng, Bajawa, hingga Ende. Beberapa wisatawan mancanegara kerap terlihat datang menikmati keindahan alam di pantai ini, berjemur, dan memainkan papan selancar (surfing). Beberapa wisatawan mancanegara mengaku, ombak yang cukup tinggi di pantai Nanga Rawa adalah salah satu yang terbaik di Flores dan memberi tantangan sendiri bagi para peselancar.

Perjalanan menuju pantai Nanga Rawa tidak terlalu sulit. Pantai ini berjarak 30 km dari kota terdekat, Borong. Dari Kota Borong harus anda bergerak ke arah timur melintasi jalan raya nasional Flores, menuju  Kisol. Sampai di Kisol, tepatnya di pertigaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sinar Harapan, sila berbelok ke kanan melewati jalan raya utama menuju pantai Nanga Rawa. Anda juga bisa mencari panduan di aplikasi google map untuk mempermudah navigasi menuju tempat ini.

Jalur transportasi menuju tempat ini sudah terbilang bagus, meski masih ada sedikit lubang-lubang kecil di beberapa bagian, sepanjang perjalanan. Ini mungkin akan membuat perjalanan anda sedikit lambat. Namun percayalah. Semua akan terbayar lunas ketika anda tiba di tempat tujuan nanti.

Yono Tahir salah seorang pengunjung yang sempat berbincang dengan Ekorantt.com mengaku bahagia sekali berada di pantai tersebut. Ia kagum dengan keindahan pantai Nanga Rawa yang menurutnya masih asli dan organik.

“Pantai ini masih sangat terjaga keasliannya. Lingkungannya masih sangat bersih. Gulungan ombak yang begitu indah dan cantik membuat saya semakin betah mengunjungi pantai ini”, ungkapnya

Dikatakannya, jika pantai ini fokus dikelola sebagai destinasi wisata, bukan tidak mungkin pengunjung yang datang ke tempat ini akan semakin bertambah. Ia mengusulkan pembangunan lopo-lopo dan saung yang bisa digunakan oleh para wisatawan untuk beristirahat.  Menurutnya itu tentu akan menarik perhatian semakin banyak pengunjung.

“Saya secara pribadi mengatakan bahwa keindahan pantai ini sungguh sangat luar biasa. Saya bahagia bisa menyaksikannya secara langsung”, ungkap Yono penuh kagum.

Yono berharap, semoga ke depan pantai ini bisa dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah Desa. Menurutnya ini adalah aset pariwisata yang sangat potensial. Wisata pantai Nanga Rawa bisa memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Desa dan berdampak memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, misalnya dengan pendirian homestay, cafe, atau kios-kios yang menjual kebutuhan para wisatawan.

Mulia Donan

Jaghur Stefanus Sambut Baik Inisiatif KSP Obor Mas Buka Cabang di Matim

Borong, Ekorantt.com – Koperasi Obor Mas yang berpusat di Kota Maumere Kabupaten Sikka mengadakan sosialisasi di tingkat pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk membangun hubungan kerjasama antara Pemda Matim dengan koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas, sekaligus mewujudkan inisiatif Obor Mas untuk berkantor di Matim.

Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai dua kantor Bupati Matim. Rabu, (28/08/2019). Turut hadir dalam kegiatan inii, wakil Bupati Matim Drs. Jaghur Stefanus, Pimpinan OPD terkait, dan seluruh staf Setda Kabupaten Manggarai Timur.

Wakil Bupati Manggarai Timur, Drs. Jaghur Stefanus dalam sambutannya menjelaskan, ia mewakili pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut. Selain itu, ia mengapresiasi kehadiran koperasi manapun yang menurutnya berkontribusi positif bagi penataan ekonomi masyarakat di Matim.

Jaghur menerangkan, koperasi yang telah beroperasi di wilayah Kabupaten Manggarai Timur saat ini antara lain, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Abdi Manggarai Timur, KSP Sangosai, KSP Pintu Air, dan KSP Swastisari.

“Kalau Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas yang hadir di tengah-tengah kita hari ini juga ingin buka kantor dan beroperasi di sini, saya kira akan menjadi hal yang baik untuk  kita semua”, ungkap Jaghur.

Kehadiran koperasi jelasnya, sangat membantu kehidupan masyarakat banyak. Ia berharap, kehadiran semakin banyak koperasi nantinya memberi kontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Saya tidak memaksa peserta sosialisasi untuk mau bergabung dengan koperasi ini. Kalian cuma perlu mendengar yang disampaikan oleh  pemateri lalu daftarkan diri sebagai anggota jika terasa cocok”, ungkapnya

Seperti yang terlihat di lapangan, usai kegiatan sosialisasi tersebut, banyak peserta sosialisasi yang mendaftarkan diri menjadi anggota. Para pendaftar itu berasal dari kalangan PNS maupun Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkup pemerintahan Kabupaten Matim.

Mulia Donan

Setubuhi Anak di Bawah Umur, Kasus Kades Sunkaen Di-P-21

0

Kefamenanu, Ekorantt.com – Berkas perkara kasus persetubuhan anak di bawah umur yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa Sunkaen Siprianus Kolo dinyatakan P-21 atau lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kabupaten TTU.

Penyidik Polres TTU telah melimpahkan berkas tahap dua, berupa pelimpahan tersangka dan barang bukti.

Sesuai jadwal, pelimpahan berkas tahap dua tersebut akan dilaksanakan pekan depan.

Penyidik pun akan terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Ada potensi penambahan tersangka baru dalam kasus asusila ini.

Kasubag Humas Polres TTU Iptu Ansel Pera didampingi Penyidik PPA Brigpol Arsi Kartiningsih dalam konferensi pers di Mapolres TTU, Kamis (29/8/2019) mengatakan, berkas perkara kasus persetubuhan anak di bawah umur yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa Sunkaen Siprianus Kolo dinyatakan P-21 oleh JPU Kejaksaan Negeri Kabupaten TTU.

Pernyataan P-21 diberikan setelah pihak JPU meneliti berkas perkara kasus tersebut.

Pelimpahan berkas perkara tahap pertama  dilakukan pada bulan Juli lalu setelah pihaknya merampungkan pemeriksaan terhadap para saksi, pelaku, dan korban.

Menurut Ansel, pihaknya telah melakukan pelimpahan tahap dua terhadap tersangka dan barang bukti.

Saat ini, tersangka Siprianus Kolo masih dikenai wajib lapor.

Pihaknya akan terlebih dahulu menahan tersangka guna kepentingan pelimpahan tahap dua.

“Berkas perkara ini sudah P21. Artinya, semua petunjuk jaksa sudah dipenuhi. Tinggal pelimpahan tersangka dan barang bukti. Status tersangka saat ini masih kita kenakan wajib lapor. Karena minggu depan pelimpahan tahap dua, maka hari ini kita akan lakukan penahanan. Dari kejaksaan menjadwalkan pekan depan. Namun, belum ada kepastian terkait hari dan tanggal pelimpahan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus tersebut karena berpotensi adanya penambahan tersangka baru.

Pasalnya, lebih dari satu orang terlibat melakukan tindakan aborsi terhadap bayi hasil persetubuhan tersangka dengan korban yang masih di bawah umur.

Dua pihak yang terlibat adalah istri tersangka dan dukun pelaku aborsi.

Meski demikian, istri tersangka belum bisa diperiksa sebagai tersangka karena belum ada bukti yang cukup.

Dugaan keterlibatan istri tersangka dalam tindakan aborsi tersebut hanya diperoleh dari keterangan para saksi.

Sementara itu, dukun pelaku aborsi belum bisa dimintai keterangan dan ditahan lantaran saat ini tengah menjalani masa tahanan di Rutan Klas II B Atambua atas kasus serupa.

“Kita lakukan pengembangan terhadap kasus ini karena dalam keterangan tambahan para saksi disebutkan bahwa ada pihak lain yang turut serta melakukan tindakan aborsi. Istri tersangka dan dukun pelaku aborsi menunggu sampai selesai menjalani hukuman di atambua. Keduanya kan satu tindakan. Istri tersangka juga belum bisa diperiksa sebagai tersangka karena tidak cukup bukti kalau keterangan hanya dari saksi. Ini masih pengembangan dan jelas berpotensi ada tersangka baru,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pelimpahan tahap pertama berkas perkara kasus persetubuhan anak yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa Sungkaen Siprianus Kolo kepada JPU Kejari Kabupaten TTU.

Pihaknya telah merampungkan pemeriksaan terhadap para saksi, pelaku, dan korban dalam kasus tersebut.

Pihak penyidik pun bekerja maksimal melengkapi syarat formil dan materil berdasarkan petunjuk Kejari TTU untuk merampungkan berkas perkara tersebut.

Menurutnya, berkas perkara tersebut akan diteliti oleh JPU. Apabila JPU menyatakan berkas perkara yang dilimpahkan lengkap atau P21, maka penyidik Polres TTU akan melakukan pelimpahan tahap dua.

Ia meyakini, penyidik Polres TTU telah melengkapi semua berkas perkara sesuai petunjuk.

Menurut dia, seharusnya kejaksaan sudah menyatakan P-21 dan layak dilimpahkan ke pengadilan.

“Kita sudah limpahkan berkas perkara itu. Kita masih menanti proses penelitian terhadap berkas oleh JPU. Kalau jaksa sudah nyatakan P-21, kita lakukan pelimpahan tahap kedua,” pungkasnya. (Santos)

Kijang Terjun ke Jurang, Albertus Meninggal Dunia

0

Bajawa, Ekorantt.com – Kecelakaan lalulintas tunggal dialami kendaraan roda empat jenis Kijang Rover berwarna biru dengan nomor polisi EB.7201AD. Kijang tersebut terjun ke jurang di jalan jurusan Tonggo-Riti, tepatnya di jalan masuk Desa Riti, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo. Kecelakaan terjadi pada Rabu (28/08/2019) sekitar pukul 14:30 Wita.

Berdasarkan data yang dihimpun Ekorantt.com, satu orang meninggal dunia atas nama Albertus Sowo (70) selaku pengendara, asal Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.  Sedangkan lima korban lainnya sebagai penumpang diketahui bernama Ina Deornay (53), Modesta Fonga (40), Priskita Huta Hayun (35), Patar Sowo (5) dan Yulita Sowo (1).

Kapolsek Nangaroro, IPDA Abubakar Le, saat dikonfirmasi mengatakan, kijang yang mengalami kecelakaan tersebut datang dari arah Bajawa menuju ke Desa Riti. Yang ada dalam kijang tersebut adalah satu keluarga yang hendak memenuhi undangan sambut baru (komuni pertama) di sekitar Desa Riti.

Dikatakannya, ketika sampai di tempat kejadian tepatnya di tikungan tajam dan tanjakan memasuki Desa Riti, kijang tersebut hilang kendali. Beberapa saat berselang, mobil tersebut langsung terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter.

“Salah satu penumpang yang selamat segera menghubungi keluarganya di Boawae melalui telepon. Keluarga tersebut lalu menghubungi pelapor yang datang ke Polsek Nangaroro untuk mengabarkan kejadian tersebut” terang Abubakar.

Pihak Kepolisian Sektor Nangaroro telah melakukan olah TKP dan menindaklanjuti kasus kecelakaan tersebut.

Adeputra Moses

Signifikansi Kerja Sama Bilateral Provinsi NTT dan Negara Timor Leste

0

Kupang, Ekorantt.com – Kerja sama bilateral antara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Negara Timor Leste diklaim berkembang signifikan.

Signifikansi perkembangan kerja sama bilateral itu dinilai dapat beri keuntungan bagi kedua belah pihak.

Asisten III Setda Provinsi NTT Cosmas D. Lana, SH, Msi, saat mewakili Gubernur NTT dalam membuka kegiatan Bakohumas di Hotel Papa Jhons, Kamis (29/8/2019) mengatakan, setiap warga Negara harus memiliki semangat kekuatan bela Negara yang tinggi, terutama mereka yang mendiami daerah perbatasan antarnegara.

“Semangat kekuatan bela Negara sangat dibutuhkan oleh kita semua, tidak terkecuali teman-teman kita yang mendiami daerah perbatasan antarnegara. Salah satu cara agar semangat ini dapat tumbuh, maka mereka harus dilibatkan dan diberdayakan dalam menjalin hubungan bilateral antarnegara,” kata Cosmas.

Cosmas mengatakan, dalam hal hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste, NTT sangat berperan dan sangat diuntungkan karena merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Namun, menurutnya, hal ini dapat menjadi bumerang bagi NTT apabila tidak menaati  batas-batas teritorial antarnegara. 

“Oleh karena itu, saya minta agar kedua Negara ini harus sering memberikan sosialisasi terhadap masyarakat, khususnya yang berada langsung di daerah perbatasan,” sambung Cosmas.

Mantan Kadis Koperasi ini mengharapkan, kegiatan ini dapat menjadi platform suksesnya hubungan kerja sama antara kedua negara ini.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius, Msi dalam paparannya mengatakan, hubungan bilateral ini sudah terjadi sejak lama.

Menurut dia, saat ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste sudah memasuki tahun ketujuh.

Pada tahun 2012 silam sudah dilakukan penandatanganan kerja sama 3 Negara, yakni Indonesia, Timor Leste, dan Australia.

Kerja sama 3 Negara itu membangun skema segitiga pembangunan yang meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan pertahanan keamanan,” jelas Marius.

Mantan Kadis Pariwisata ini menjelaskan kemungkinan jalur transportasi udara dari dan ke NTT yang menopang hubungan trilateral.

Menurut dia, saat ini, ada 4 bandara internasional di Pulau Timor, yakni di Kupang, Sooai, Oekusi, dan Dili.

Jika tidak ada halangan, maka akhir tahun 2020 ini, Bandara Labuan Bajo akan menjadi bandara internasional.

Menurut dia, hal ini akan semakin memudahkan jalur penerbangan dari luar negeri ke NTT.

“Bisa saja Darwin – Labuan Bajo – Dili atau Singapura – Kupang – Oekusi, atau banyak pilihan lain. Tentunya hal ini sangat menguntungkan dari segi ekonomi,” sambung Marius.

Marius juga menjelaskan pelabuhan laut.

Menurut dia, pada Bulan september ini, akan ada penandatanganan MoU dengan Bank Dunia berkaitan dengan pembangunan Pelabuhan Tenau Kupang menjadi pelabuhan internasional.

“Tentunya dampak ini akan sangat baik bagi kita semua dalam menjaga keharmonisan hubungan trilateral ini. Tidak lama lagi juga akan ada pelayaran internasional dari Alor menuju Dili,” ungkap Marius.

Menurut Marius, dengan kuota ekspor yang dimiliki oleh Timor Leste, maka  akan memudahkan NTT dalam mengekspor barang ke luar negeri. Hal ini juga akan menguntungkan pihak Timor Leste. Sebab, walaupun barang ekspornya dari NTT, tetapi  benderanya adalah Timor Leste.

“Saya pastikan, kalau hubungan bilateral ini berjalan baik, maka ke depan Pulau Timor akan menjadi pulau yang perkembangannya sangat luar bisa hebat. Karena dalam pulau ini terdapat 2 Negara yang mendiaminya, sehingga spirit NTT Bangkit NTT Sejahtera yang sering didengungkan oleh pemimpin NTT, Bapak Viktor dan Bapak Josef akan segera terwujud,” lanjut Marius.

Sementara itu, Gusti Made Yuda yang mewakili pihak Manajemen Angkasa Pura menjelaskan keadaan Bandara El Tari Kupang yang siap mendukung kerja sama trilateral ini.

“Saat ini, ada pembangunan perluasan terminal dan landasan di Bandara El Tari Kupang. Tentunya hal ini adalah salah satu bentuk dukungan dari pihak Angkasa Pura dalam menyukseskan setiap kegiatan di NTT, terutama dalam hal kerja sama trilateral ini,” kata Gusti.

Sementara itu, dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Pelmas dan Hubungan Kelembagaan pada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT France A. Tiran, SS, menjelaskan, saat ini, hubungan kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTT dan Negara Timor Leste menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Salah satu perkembangan itu adalah peresmian Bandara Internasional de Oecusse Rota do Sandalo di Palaban Distrik Oecusse RDTL pada 18 Juni 2019 silam.

Acara peresmian bandara internasional tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Turut hadir pada kegiatan ini perwakilan dari Consulado RDTL Kupang, yaitu Abel do Santos, Emilia de Jesus, George de Araujo dan Maria Kolin, perwakilan dari unsur Forkopimda Provinsi NTT serta rekan pers.

Empat Partai Raih Empat Kursi di DPRD Ngada 2019-2024

0

Bajawa, Ekorantt.com – Pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Ngada Periode 2019/2024 telah berlangsung di Kantor DPRD Kabupaten Ngada pada Rabu (28/08/2019). 

Untuk diketahui, 25 anggota DPRD Ngada yang dilantik telah melalui proses verifikasi berdasarkan pleno perhitungan perolehan suara pada pemilu legislatif tahun 2019, sesuai rilis pleno KPUD Ngada, pada 22 Juli 2019 yang lalu.

Hasil penghitungan suara untuk Pemilu legislatif 2019-2024 di Ngada mencatat, 4 kursi masing-masing diraih oleh PKB (10.404 suara), PAN  (8.505 suara) PDIP (8.837 suara) Perindo (7.048 suara); 3 kursi masing-masing diraih oleh Golkar (6.796 suara), Partai NasDem (6.498 suara); 2 kursi diraih Partai Demokrat (3.519 suara); dan 1 kursi diraih Partai Hanura (1.772 suara).

Secara lebih rinci, berikut nama-nama anggota DPRD Ngada periode 2019-2024 yang telah dilantik;

Dapil I Ngada:

1. Bernadinus Dhey Ngebu SP, (PKB)

2. Frederikus Pati Wasi, (PDIP).

3. Stanislaus Pati ST MT, (Golkar).

4. Mari Yohanes S.Sos, (Nasdem)

5. Syrilus Pati Wuli S.Ag, (Perindo)

6. Yulius Hermenegildus Kila Moi S.Sos, (PAN)

Dapil II Ngada:

1. Richardus Bhara SH, (PKB)

2. Marianus Kila, (PDIP).

3. Helarius Muga, (Golkar)

4. Moses Jala SS .M.Ed, (Nasdem)

5. Kasmirus Pili (Perindo)

6. Peterus Ngabi (PAN)

Dapil III Ngada:

1. Blandina Mamo SE, (PKB)

2. Josep Bei A.Ma, (Nasdem)

3. Thomas Djawa, (Perindo)

4. Marselinus Nau, (HANURA)

Dapil IV Ngada:

1. Donatus Madhu S.Sos, (PDIP)

2. Kristoforus A. Seno S.Pd, (Perindo)

3. Yohanes Don Bosko Ponong S.Pd, (PAN)

4. Heribertus Paskalis Mane, (Partai Demokrat)

Dapil V Ngada:

1. Raymundus Bena SS.M. Hum, (PKB)

2. Aloysius Soa, (PDIP)

3. Johanes Sui BA, (Golkar)

4. Matias Rema Esi, (PAN)

5. Irenius Wale, (Partai Demokrat)

Adeputra Moses

Mahasiswa UNIMOR Desak Kapolri Copot Kapolda Jawa Timur: Aksi Tolak Rasisme atas Mahasiswa Papua di Malang

0

Kefamenanu, Ekorantt.com – Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Timor (Unimor), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengelar aksi damai menolak rasisme atas mahasiswa Papua  di Malang, Jawa Timur, Rabu (28/8/2019).

Mereka mendesak Kapolri Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Timur dan oknum anggota Polri yang terlibat dalam rasisme itu.

Mereka juga mendesak Presiden Jokowi melakukan rekonsiliasi atas rasisme yang telah terjadi.

Seperti Pembaca ketahui, kejadian rasisme atas mahasiswa Papua di Malang itu berujung pada aksi pembakaran asrama mahasiswa Papua pada 15 Agustus 2019 lalu.

Para mahasiswa menggelar aksi dengan jalan kaki mulai dari Kampus Universitas Negeri Timor hingga Bundaran Kefamenanu. Mereka membawa serta bendera merah putih.

Aksi damai yang disponsori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Legislatif Mahasiswa(BLM)  Unimor ini juga membawa tulisan berupa tuntutan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ketua BEM Unimor Yasintus Bria dalam orasinya mengatakan, para mahasiswa turun ke jalan karena prihatin dengan kasus rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Malang.

Menurut dia, rasisme dapat memecah belah kesatuan Negara Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, dan suku.

“Tidak boleh membedakan, suku, agama, bahasa, dan ras. Harusnya tidak ada perbedaan [perlakuan berbeda atau diskriminasi, red] dalam Negara ini. Tidak boleh ada perbedaan [perbedaan perlakuan, red] terhadap warna kulit yang dapat memecahbelahkan persaudaraan dan kesatuan Negara,” ujarnya.

Yasintus Bria menyayangkan keterlibatan aparat keamanan khususnya anggota Polri yang turut berlaku rasis terhadap mahasiswa Papua di Malang.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk segera memecat Kapolda Jawa Timur dan anggota Polri yang melakukan perbuatan rasisme tersebut.

“Kami mendesak Kapolri untuk segera mencari dan menemukan dalang di balik kasus rasisme dan menghukum anggota Polri yang terlibat. Kami juga mendesak Kapolri segera menertibkan kembali tugas pokok dari pada Kepolisian RI yaitu melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat sesuai undang-undang,” tegasnya.

Ketua BLM Unimor Rofin Berkanis mendesak Presiden Joko Widodo menindaklanjuti program revolusi mental.

Dia juga meminta Jokowi mengintruksikan lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pendidikan karakter yang berjiwa pancasilais.

“Kami minta Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara kembali menanamkan jiwa Pancasila lewat program revolusi mental di lembaga-lembaga pendidikan,” tandasnya.

“Kita berharap, warga Indonesia selalu mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama, suku, budaya, dan ras dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berpedoman pada Pancasila,” ujar salah satu peserta aksi yang tidak mau namanya dikorankan. (Santos)

Lima Komisioner Komisi Informasi Provinsi NTT Dilantik

0

Kupang, Ekorantt.com – Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi melantik lima (5) komisioner Komisi Informasi Perwakilan (KIP) Provinsi NTT Periode 2019-2023 di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Rabu (28/8) sore.

5 Komisioner KIP NTT yang dilantik itu adalah Pius Rengka, Maryanti Hermina Adoe, Daniel Tonu, Agustinus Lede Bole Baja, dan Ichsan Arman Pua Upa.

Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 287/KEP/HK/2019 Tanggal 16 Agustus 2019 tentang Anggota Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Masa Jabatan 2019-2023.

“Sudah saatnya untuk tidak menutup diri terhadap publik, di mana kita harus melayani berbagai harapan dan permohonan publik terhadap apa yang kita rencanakan, apa yang kita kerjakan dan apa hasil yang dicapai,” kata Wagub Nae Soi dalam sambutannya.

Nae Soi berharap, para komisioner KIP NTT dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa informasi publik adalah hak asasi yang harus dipenuhi oleh badan publik sesuai amanat Pasal 28 F UUD 1945.

“Selain memiliki peran strategis, yakni sebagai lembaga mandiri yang bertugas menerima, memeriksa, dan memutuskan Sengketa Informasi Publik, saya juga berharap Komisi Informasi Provinsi NTT dapat melaksanakan peran kemitraan dalam proses advokasi, edukasi, dan literasi tentang Keterbukaan Informasi Publik dan partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi NTT,” tambah Wagub Josef.

Lebih lanjut, Mantan Staf Khusus Kementerian Hukum dan HAM itu mengimbau setiap Pimpinan Perangkat Daerah melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada masing-masing perangkat daerah untuk menyiapkan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan.

“Kepada pimpinan perangkat daerah agar segera menyiapkan informasi publik antara lain berupa profil badan publik, rencana kerja, dan capaian kinerja serta informasi lain sesuai peraturan perundangan. Saya akan terus memantau kepatuhan pimpinan perangkat daerah dalam menyediakan informasi publik sesuai Tupoksi masing-masing,” jelas Wagub Nae Soi.

Hadir pada kesempatan tersebut Komisioner Komisi Informasi Pusat Romanus Ndau Lendong, pimpinan perangkat daerah lingkup Provinsi NTT, pers, serta undangan lainnya.