BPN Sikka Luncurkan Layanan Pertanahan Jemput Antar

Maumere, Ekorantt.com – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sikka meluncurkan layanan baru bernama ‘Go Lantah Jetar’ atau Layanan Pertanahan Jemput Antar. Sistem ‘Go Lantah Jetar’ adalah sistem jemput bola dengan mendatangi masyarakat di berbagai kelurahan di wilayah Kota Maumere.

Peluncuran ‘Go Lantah Jetar’ bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 RI yang digelar di Kantor BPN Kabupaten Sikka, Senin (17/8/2020).

Kepala Kantor BPN Kabupaten Sikka, Fransisko Viana Pareira menjelaskan, ‘Go Lantah Jetar’ memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan mengurangi beban masyarakat dalam urusan sertifikat tanah.

Untuk memperlancar pelaksanaannya, BPN Sikka mengandalkan komunikasi melalui WhatsApp (WA)

“Kita kasih nomor WA agar orang bisa WA permintaannya apa. Lalu kita akan datangi. Sebelum kita datangi, orangnya harus kirim foto kopi KTP ke kantor agar kita cari alamatnya melalui komunikasi WA. Sepanjang dia ada di Kota Maumere, dia akan dijemput motor Go Lantah untuk meneliti kelengkapan berkasnya,” kata Fransisko.

iklan

“Kalau ada berkas yang belum memenuhi syarat. Kita jemput antar ke kantor untuk diproses administrasinya. Setelah itu kita bawa ke lapangan untuk ukur, dan proses panitia. Kemudian kita balik lagi ke kantor, proses selesai kita antar hasilnya,” tambahnya.

Menurut Fransisko, inovasi ini berada di luar tugas Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). PPAT adalah petugas kantor pertanahan yang ditugaskan untuk membuat akta dan membantu penyelesaiannya.

Soal biaya transportasi, sebut Fransisko, ditanggung oleh pemohon karena ‘Go Jantah Jetar’ tak dianggarkan dalam anggaran negara.

“Kita sesuaikan dengan tarif ojek di sini, misalnya seseorang dari Waioti mau ke Kantor BPN, ya tentu tarifnya sama juga dengan ojek. Kalau jaraknya semakin jauh tentu biayanya juga beda. Karena itu tidak ada anggaran,” sebutnya.

Menurut Fransisko, tertunggaknya urusan sertifikat tanah selama ini disebabkan terputusnya komunikasi antara pemohon dengan petugas BPN.

“Bukan petugas tidak mau mengerjakan, cuma orangnya tidak pernah datang. Kita cari alamatnya di mana. Setelah lewat lama, baru dia muncul. Sehingga kita jembatani dengan layanan inovasi  ini,” ungkapnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA