Ende, Ekorantt.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, didampingi Wakil Ketua DPRD Ende Erikos Emanuel Rede, mengunjungi Desa Uludala dan Desa Wewaria di wilayah utara Kabupaten Ende pada Senin (19/10/2020). Kunjungan itu bertujuan untuk melihat potensi pertanian, kelautan, lingkungam hidup, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Kepala Desa Uludala, Kosmas Sundu tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia menyampaikan keluhan masyarakat kepada politisi Nasdem ini.
“Desa kami mayoritas petani tradisional serta sebagian nelayan tangkap dengan fasilitas tradisional. Kami mohon ibu bisa membantu memperjuangkan bantuan Alsinta dan alat tangkap ikan yang memadai untuk warga,” harap Kosmas.
Menanggapinya, Julie Laiskodat mengatakan bahwa program pertanian, peternakan, dan perikanan merupakan prioritas Pemerintah Provinsi NTT demi mengeluarkan rakyat dari jerat kemiskinan.
Menurut Julie Laiskodat, dibutuhkan kolaborasi dan sinkronisasi program antara pemerintah daerah dan pusat.
“Kita punya potensi laut yang tinggi, potensi lahan pertanian yang baik, potensi ternak yang mumpuni. Tentu kita tidak hanya memikirkan hulu, namun semestinya kita juga mendorong pemerintah agar juga memikirkan hilirnya. Termasuk pemberdayaan masyarakat,” kata Julie.
“Kehadiran saya di komisi IV sebagai penyalur aspirasi petani, nelayan, peternak di NTT. Reses dimaksudkan untuk melihat langsung potensi dan kendala yang dihadapi wilayah Utara Kabupaten Ende agar saya bisa perjuangkan di pusat. Untuk itu saya minta kelompok tani harus ada, kelompok nelayan harus efektif. Sampaikan apa yang harus saya perjuangkan. Sehingga program kegiatan yang akan kita perjuangkan tepat sasaran dan berdaya guna untuk kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Efektivitas dan daya ungkit untuk kesejahteraan masyarakat, kata Julie, diukur dari adanya peningkatan produksi ketika ada sentuhan program pemerintah.
“Soalnya, yang mesti dipikirkan, jangan hanya bantuannya saja tapi juga pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi,” kata Julie.
Sementara Kades Wewaria, Firmus Lise meminta Julie Laiskodat untuk memperjuangkan program bronjongnisasi kali Lowo Rea.
Firmus juga menyampaikan kebutuhan masyarakat terkait sarana air bersih, termasuk keluhan 20 kelompok petani garam di Desa Wewaria. Keluhan itu terkait harga yang tidak menentu.
“Air bersih dan bronjong ini biayanya sangat besar. Bisa miliaran sehingga kami mohon intervensi dari dana pusat. Di sini juga ada 20 kelompok petani garam dengan luas garapan 20 hektare. Sekarang banyak para petani mengeluh karena akses pasar serta harga garam yang rendah,” papar Kades Firmus.
Atas keluhan tersebut, Julie Laiskodat akan mengkomunikasikannya dengan komisi terkait di DPR RI dan mitra terkait di kementerian.
“Jadi kehadiran saya memang untuk mendengarkan langsung keluhan keluhan masyarakat. Jika memang bukan di komisi saya maka juga menjadi tugas saya untuk memperjuangkan melalui fraksi dan rekan-rekan komisi laìn. Kalau soal garam akan saya sampaikan ke Gubernur NTT,” ucapnya.