Mengintip Kerja Eta Kono Racik Bakso Mercon Maumere-Nita

Nita, Ekorantt.com – Minggu (12/5/19), Ekora NTT berkunjung ke wilayah Nita. Di sana ada satu warung bakso berukuran besar dengan dinding bambu yang menyiapkan bermacam bakso.

Ada bakso spesial, campur, mercon, urat, kikil, dan bakso biasa.

Ada juga minuman yang bervariasi seperti, es teh, teh panas, kopi hitam dan kopi susu. Tentu saja setiap pagi, siang dan malam banyak orang berkunjung untuk makan bakso dan minum kopi di warung ini.

Ketika Ekora NTT memasuki Warung ‘Bakso Mercon, nama tempat makan tersebut, tampak seorang ibu sedang mencedok bakso pesanan pelanggan dan dua orang pelayan sibuk menyiapkan hidangan.

Ibu itu adalah Eta Kono, sang pemilik warung, bersama Marsia dan Aurelia sebagai pelayan di warung tersebut. Setelah melayani pesanan bakso, si ibu itu menghampiri Ekora NTT.

iklan

“Awalnya saya hanya bermodal nekat dan mencoba-coba saja. Waktu pesta komuni anak saya, saya buat bakso dan banyak yang suka makan, katanya enak. Saya buat lagi bakso tusuk dan pesanan bakso biasa untuk jual di warung kecil sambungan dari kios di rumah,” Eta Kono mulai bercerita.

Mama Eta, demikian dia biasa disapa, memulai usaha warung bakso sejak tiga tahun lalu di Maumere, tepatnya di Jalan Brai, Gang 06.

Dia kemudian membuka lagi warung bakso di Nita pada tahun lalu dengan tetap mempertahankan menu populer; bakso mercon.

Harga menu di Warung Bakso Mercon ini bermacam-macam. Bakso spesial dipatok seharga 28 ribu rupiah, campur 22 ribu, mercon 18 ribu, urat 18 ribu, kikil 18 ribu, biasa 12 ribu dan minuman dengan harga standar 5 ribu rupiah.

Penghasilan setiap hari dari usaha ini bisa mencapai Rp 1,5 juta-2 juta.

Pada umumnya, pelanggan warung ini lebih tertarik dengan bakso mercon olahan Eta Kono karena di dalamnya ada daging. Pelanggan yang terus berdatangan ini berasal dari berbagai kalangan.

Ada pegawai, guru-guru dan masyarakat setempat, bahkan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan istri mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Lusia Adinda, pernah datang menyambangi.

“Bapak Bupati Sikka sudah tiga kali kunjung ke warung ini. Selain itu, tamu yang biasa datang adalah pegawai-pegawai Bank BRI Nita, pegawai koperasi Pintu Air Rotat dan guru-guru SMA.

Pernah  ada bule enam orang dari Inggris dan Belanda datang di warung ini, begitu juga siswa/i SMPN 1 Nita datang untuk berdiskusi tentang pengetahuan muatan lokal,” ungkap Eta Kono.

Warung Bakso Mercon ini dibuka mulai pukul 10.30 WITA sampai ukul 20.00 WITA. Dalam satu hari, Mama Eta Kono bisa menghabiskan 3-4 kilo daging sapi yang diracik dalam bentuk bakso.

“Pernah saya buat bakso biasa tapi lakunya sedikit dibanding bakso mercon ini. Ketika saya membuka warung di Nita, saya percaya bahwa bakso mercon inilah yang membawa rezeki untuk kami. Semua menu ini juga diracik di warung pertama. Pernah ada pelanggan dulu di Maumere juga sekarang berlangganan ke Nita karena lebih suka di sini,” katanya.

“Dulu saya dan suami saya berjuang membuka warung bakso, kami hanya bermodalkan Rp 250.000 saja. Jadi, modal itu membuat kami terbiasa dengan usaha sendiri tanpa mengharapkan banyak dari pemerintah dan menurut saya meningkatkan ekonomi kerakyatan lewat usaha sendiri bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami,” tegasnya menutup perbincangan. (Okto Muda)

TERKINI
BACA JUGA